JAKARTA, GRESNEWS.COM - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) gerah terhadap isu beras plastik yang kini terus berkembang di masyarakat. Mereka mengaku khawatir pasalnya isu beras plastik berdampak buruk terhadap daya beli masyarakat.

Ketua APPSI Ngadiran mengatakan, beredarnya isu beras plastik akhir-akhir ini telah menurunkan daya jual pedagang. "Nilai jual kawan-kawan pedagang sedikit menurun yaitu berkisar 20 persen hingga 30 persen," ungkap Ngadiran kepada Gresnews.com, Rabu (27/5).

Ngadiran menuturkan, keberadaab beras plastik ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya sudah ada penemuan beras plastik di sejumlah daerah. "Saat ini sudah ada temuan sampel beras berbahan sintetis (plastik) dari sejumlah pedagang di Kendari, Jakabaring, Palembang dan Gunung kidul, Yogyakarta," katanya.

Akibatnya, menurut Ngadiran,  banyak pembelian mulai ragu untuk berbelanja beras di pasar, karena merasa tak memiliki jaminan terhadap beras yang dibelinya.

Terkait persoalan itu, Ngadiran mendesak pemerintah segera turun tangan mempercepat proses klarifikasi dan uji coba laboratorium terkait ciri-ciri beras plastik. Menurutnya, pedagang dan masyarakat membutuhkan informasi dari pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Bagi kita harus diperjelas dan klarifikasi hasil lab serta dijelaskan kepada masyarakat ciri-ciri beras plastik," tegasnya.

Merespons hal itu, Kepala BPOM Roy Alexander Sparingga mengklaim, BPOM sudah melakukan tugas dan tanggung jawabnya yaitu melakukan uji lab terkait beras plastik.

Roy mengaku, hasil uji lab tersebut telah diserahkan ke pihak Mabes Polri sejak Jumat 22 Mei lalu. Namun, menurut Roy, BPOM tidak bisa secara sepihak melakukan publikasi. Sebab, hal itu merupakan kewenangan dan tindak lanjut pihak Polri.

"BPOM telah selesai uji sampel dan hasilnya diserahkan kepada pihak Polri. Tentu itu kewenangan dan hak Polri untuk menindaklanjuti," kata Roy di Jakarta, Senin (25/5).

BACA JUGA: