JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Perhubungan akhirnya mengambil sikap terkait kekacauan jadwal penerbangan pesawat Lion Air yang terjadi sejak Rabu (18/2) kemarin. Kementerian Perhubungan menegaskan akan menerapkan sanksi dan denda kepada maskapai yang berslogan "We make people fly".

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, Kementerian Perhubungan akan memanggil maskapai Lion Air untuk dimintai keterangannya terkait analisa cara penanganan penumpang yang baik. Sebab, penumpang maskapai Lion Air berjumlah lebih besar daripada jumlah penumpang Garuda.

Menurutnya dalam pelayanan penumpang, Lion Air harus memiliki Standard Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan krisis terhadap pelanggan. Jonan mengatakan terkait pemberian sanksi, Kementerian Perhubungan akan menghentikan sementara pengajuan izin rute baru dari Lion Air sampai ada komitmen SOP pelayanan kepada penumpang.

Rencananya Kementerian Perhubungan akan memanggil Lion Air hari ini. "Seperti Garuda, Kereta Api, Pelni harus ada SOP. Kan Lion bukan perusahaan kecil," kata Jonan, Jakarta, Jumat (20/2).

Jonan mengatakan kasus-kasus yang menimpa Lion Air sehingga menyebabkan ketidaknyamanan para penumpang, Kementerian Perhubungan tidak bisa langsung begitu saja mengenakan sanksi kepada Lion Air. Sebab sudah ada aturan standard pelayanan yang harus diikuti. Jika Kementerian Perhubungan menemukan adanya pelanggaran, maka akan dikenakan sanksi dan kenakan denda.

Dia mengatakan selama ini Lion Air sering dikenakan denda karena buruknya pelayanan kepada penumpang. Sebab Kementerian Perhubungan sudah menetapkan standard baku untuk pelayanan dan harus diikuti oleh semua operator maskapai.

Maka dari itu, Jonan mengaku, Kementerian Perhubungan sudah membantu Lion Air dengan cara para penumpang diberikan kemudahan untuk refund. Namun dikarenakan uang Lion Air tidak cukup, maka Angkasa Pura II pun bersedia memberikan pinjaman kepada Lion.

Kemudian, jika ada maskapai penerbangan lain yang memiliki seat kosong dengan tujuan yang sama maka, penumpang Lion Air bisa dialihkan. Kendati demikian, bantuan tersebut secara finansial menjadi tanggung jawab Lion Air karena bukan tanggung jawab pemerintah. "Jadi kita hanya bantu dalam hal itu saja," kata Jonan.

Sementara itu, Head of Corporate Secretary Lion Group Dwiyanto Ambarhidayat mengatakan untuk menghindari delay yang berkepanjangan dan untuk melakukan evaluasi kembali. Lion Air mengumumkan seluruh penerbangan Lion Air pada hari ini, dimulai dari pukul 17.00 sampai pukul 00.00, dibatalkan.

Dia menghimbau agar para calon penumpang yang ingin melakukan proses refund maka akan dikembalikan secara penuh dan tanpa adanya potongan. Bagi para penumpang yang ingin menjadwalkan ulang penerbangannya dengan Lion Air dapat melakukan re-booking kembali dan khusus bagi para calon penumpang Lion Air yang ingin bepergian pada hari Senin, Selasa dan Rabu (23 Februari sampai dengan 25 Februari) maka akan akan diberikan tiket gratis, cukup dengan menyebutkan kode booking sebelumnya yang telah direfund.

"Langkah ini perlu diambil guna menghindari delay yang berkepanjangan. Kami pastikan bahwa bagi para calon penumpang yang ingin refund tiket maka akan memperoleh refund 100 persen," kata Dwiyanto melalui siaran persnya.

BACA JUGA: