JAKARTA, GRESNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR RI Hendrawan Supratikno mengatakan tindakan pemerintah memberikan slot orbit 150,5 derajat Bujur Timur (BT) kepada BRI karena ada indikasi membantu partai tertentu di tahun politik. Slot orbit tersebut sebelumnya ditempati satelit palapa C2 Indosat.

Menurutnya jika pemerintah merencanakan sesuatu yang melibatkan dana besar, juga ada teknologi canggih dan perhitungan yang rumit, kuat diduga ada sesuatu dibalik itu. Apalagi ditahun politik saat pemilihan umum, partai penguasa bisa saja melakukan kecurangan.

Hendrawan mengatakan BRI sebaiknya tetap menjadi bank yang fokus dibidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Daripada sibuk mengelola satelit lebih baik BRI meningkatkan pelayanan yang lebih cepat dan berkualitas. Agar masyarakat dan pelaku UKM tidak menjadi korban para rentenir yang mematok bunga tinggi.

Menurutnya dengan Net Interest Margin (NIM) perbankan Indonesia yang masih sangat tinggi, maka BRI dapat mengambil peran. Yakni dengan memberikan bunga lebih rendah bagi para nasabahnya demi kemajuan bersama.

"BRI harusnya lebih fokus memperbaiki kualitas bunga agar lebih mudah diakses oleh pelaku UKM ketimbang memiliki satelit," kata Hendrawan, Selasa (22/7).

Namun pedapat berbeda disampaikan Head of Research KSK Financial Group David Cornelis. Menurutnya bisnis model BRI adalah segmen mikro dengan jaringan kerja bersifat mobile yang tersebar di seluruh Indonesia, dari perkotaan hingga daerah terpencil yang belum terjangkau oleh infrastruktur telekomunikasi. Karena itulah ada keinginan BRI untuk memiliki satelit karena dipengaruhi kondisi geografis negara kepulauan.

Menurutnya investasi satelit sangatlah positif bagi kestabilan performa dan ekspansi BRI yang selama ini tetap menjadi pilihan rada para investor pasar modal. Dia menilai investasi tersebut akan mendukung operasional dengan memberikan layanan lebih optimal dan meningkatkan efisiensi beban biaya telekomunikasi akan turun.

"Jika tidak memiliki satelit tentunya biaya operasional menjadi tinggi, apalagi kualitas layanannya menjadi kurang optimal," kata David kepada Gresnews.com, Jakarta, Selasa (22/7).

 
BACA JUGA: