JAKARTA, GRESNEWS.COM - Terhentinya operasi maskapai Tigerair Mandala sebelumnya telah tercium oleh Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo).  Kondisi tersebut telah disadari Astindo saat Mandala menghentikan rute Jakarta-Hongkong pada  11 April 2014.

Ketua Bidang Ticketing Astindo Pauline Suharno mengatakan penghentian rute tersebut membuat asosiasi harus mengingatkan kepada para travel agent untuk tidak melakukan top up deposit. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu Mandala Tigerair berhenti beroperasi. "Kami sudah wanti-wanti ke semua travel agent untuk berhati-hati agar deposit Mandala tidak terlalu besar," kata Pauline, Jakarta, Kamis (19/6).

Pauline mengungkapkan para travel agent dihimbau, khusus Mandala diberikan deposit maksimal Rp10 juta. Menurutnya angka tersebut merupakan angka yang sangat minimal, jika dibandingkan maskapai besar seperti Lion Air yang nilai depositnya mencapai Rp40 juta per hari. Bahkan Pauline sudah menyampaikan kondisi Mandala kepada para calon penumpang untuk antisipasi refund tiket.

Menurut Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Arief Wibowo bukan hanya Mandala yang mengalami kesulitan operasi. Kondisi saat ini khususnya dunia penerbangan sedang mengalami tekanan ekonomi makro yang sangat besar. Disatu sisi biaya operasional avtur semakin lama semakin meningkat, sementara pertumbuhan masing-masing airline di Indonesia dibawah ekspektasi.

Selain itu, kendala operasional infrastruktur yang belum membuat seluruh airlines menjadi survive. Sementara rata-rata airline membutuhkan pertumbuhan, kapasitas produksi, penambahan armada dan sebagainya. Hal itu dibutuhkan untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu.

Dia menambahkan prospek pertumbuhan penerbangan saat ini masih dibawah ekspektasi perusahaan maskapai. Selain kesulitan slot penerbangan, bisnis penerbangan tidak bisa tumbuh secara periodik karena pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi. Hal itulah yang menyebabkan perusahaan maskapai harus multi fighter dengan menghadapi masalah yang multi faktor. Menurutnya jika perusahaan maskapai tidak bisa beroperasi dampaknya akan memberikan tekanan kepada arus kas perusahaan. "Saya pikir masing-masing perusahaan punya mikro permasalahan,  sehingga dampaknya cukup berat untuk seluruh anggota INACA,  tidak hanya Mandala saja," kata Arief.

BACA JUGA: