JAKARTA, GRESNEWS.COM - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan
menolak rencana pemerintah agar PT Kereta Api memanfaatkan energi gas bumi untuk kereta api. Jonan beralasan sebagian besar kereta api jaringannya masih sangat dekat dengan pemukiman penduduk. "Hal itu sangat berdampak buruk bila terjadi kecelakaan," ujarnya menanggapi permintaan pemerintah agar PT Kereta Api beralih dari solar ke gas bumi.

Menurut Jonan seandainya lintasan kereta api jauh dari perumahan penduduk. Pihaknya bisa mempertimbangkan  kebijakan pemerintah tersebut. "Tapi kalau lintasan dekat, saya tidak setuju karena kalau ada kebocoran bahaya sekali," tambah Jonan ditemui di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat (23/5).

Jonan menyadari kebijakan pemerintah ini dalam rangka melakukan penghematan terhadap subsidi BBM yang terus meningkat. Termasuk penggunaan BBM jenis solar yang digunakan PT Kereta Api. Namun Jonan mengatakan PT Kereta Api tak bisa menjalankan rencana tersebut karena kondisi infrastruktur kereta api yang tidak mendukung. Untuk itu Jonan menyarankan agar  pemerintah mengambil langkah pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat.

Sebelumnya Pemerintah menyatakan sedang mengkaji pemanfaatan gas bumi untuk berbagai kegiatan di lingkungan instansi pemerintah yang memanfatkan BBM bersubsidi, seperti di PT Kereta Api. Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro mengakui pemerintah berencana untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi untuk kereta api. Pemerintah akan merencanakan agar PT KAI (Persero) bekerjasama dengan PT General Electrical terkait lokomotif kereta api sehingga secara teknologi pun aman untuk bahan bakar gas.

Edy mengatakan pemanfaatan gas bumi untuk transportasi massal seperti kereta sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk melakukan konversi BBM ke bahan bakar gas. Disatu sisi penggunaan gas juga bermanfaat meningkatkan penggunaan energi bersih sehingga dapat mengurangi pencemaran udara. Dia menilai ketika PT KAI menggunakan bahan bakar gas secara otomatis efisiensi mesin kendaraan meningkat sehingga mesin lebih awet dan bahan bakar yang aman.  "Ya makanya nanti kita lihat apakah mungkin pencampuran gas dengan solar atau gas seluruhnya," kata Edy.

BACA JUGA: