Cilacap - Tiga PLTU yang baru beroperasi diperkirakan akan memberikan kontribusi penghematan biaya bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp19,9 triliun per tahun bagi PT PLN (Persero).

"Tahun depan 50 persen energi listrik akan berasal dari batubara, disamping upaya pemanfaatan bahan bakar alternatif lain," ujar Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji, dikutip laman esdm.go.id, Jumat (30/12).

Ketiga pembangkit listrik tenaga uap itu adalah PLTU 1 Banten-Suralaya, PLTU 3 Banten-Lontar Unit 1, dan PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 3. Adapun total kapasitas ketiga PLTU itu yakni 1.600 MW dengan rincian PLTU 1 Banten-Suralaya sebesar 1x625 MW, 1x315 MW untuk PLTU 3 Banten-Lontar, dan 1x660 MW untuk PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 3.

Pembangunan PLTU merupakan upaya diversifikasi pembangkit non-BBM sehingga biaya pokok penyediaan listrik jadi lebih murah yang akan mengurangi subsidi listrik.

Nur Pamudji menyampaikan, dua PLTU pertama yang diresmikan merupakan bagian dari proyek percepatan (fast track program/FTP) 10.000 MW tahap 1, sementara PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 3 memiliki skema pembiayaan leasing, dibangun dan dioperasikan oleh Sumitomo Coorperation, dan dalam jangka 20 tahun akan beralih kepemilikan ke PLN melalui proses leasing.

BACA JUGA: