Jakarta - Penurunan BI Rate hingga 50 basis point (bps) dari 6,5 persen menjadi 6 persen hanya berdampak pada penurunan bunga deposito saja. Padahal, bank sentral berharap penurunan suku bunga acuan itu memberikan stimulan bagi perbankan untuk menurunkan bunga kredit.

"Sekarang ini yang sensitif terhadap BI Rate itu suku bunga deposito, ketika BI Rate naik dia ikut naik. Begitupula ketika BI Rate turun dia ikut turun. Tapi lending rate agak datar. Jadi ada perbedaan perilaku pendanaan dan kredit," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah di Gedung Bidakara, Jakarta, Jumat (11/11).

Halim mengatakan, penurunan BI Rate akan berpengaruh pada penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan. Secara logika, lanjut Halim, kompetisi perbankan dalam menurunkan bunga kredit seharusnya juga besar.

"Karena jika bank efisien marginnya tidak terlalu besar, dia semakin kompetitif sehingga sensitivitas bunga kredit tidak akan jadi lebih tinggi," pungkas Halim.

BACA JUGA: