BEIJING - Tekanan meningkat kepada Pemerintah Hongkong untuk segera meminimalisir resiko dalam prosedur kesehatan pada perawatan kecantikan, setelah empat wanita keracunan usai melakukan perawatan kecantikan yang menggunakan transfusi darah yang umumnya digunakan dalam perawatan kanker.

Tiga dari wanita itu, berusia 46, 56 dan 60 berada dalam kondisi kritis usai perawatan di DR Health Centre. Sementara satu orang lainnya berada dalam kondisi stabil.

Menteri Kesehatan Hongkong Dr Ko Wing-man mengatakan, investigasi atas kejadian itu telah mulai dilakukan. "Saya tidak menutup kemungkinan dilakukannya amandemen atas hukum yang sekarang berlaku untuk dapat menekan resiko tinggi dalam terapi kesehatan," kata Dr Ko seperti dilansir The Independent, Rabu (10/10).

Wanita biasanya membayar sekitar HKD50.000 untuk mendapatkan ´terapi kesehatan´ transfusi darah. Mereka mendapatkan terapi plasma yang dikenal dengan nama CIK atau Cytokine-Induced Killer Cells. Terapi tersebut digunakan untuk meningkatkan ketahanan rata-rata penderita kangker setelah melalui pembedahan, radiasi atau kemoterapi.

Pihak klinik bersikukuh bahwa perawatan tersebut adalah terapi kecantikan bukan perawatan kesehatan. Namun Dr Ko membantahnya dan mengatakan investigasi akan mencoba membuktikan, apakah darah yang digunakan telah terkontaminasi saat transfusi dilakukan.

SUMBER: INDEPENDENT.CO.UK

 

BACA JUGA: