JAKARTA, GRESNEWS.COM - Tim transisi PSSI bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) siap menjalankan tugasnya membenahi sepakbola Indonesia. Namun, kerja Tim Transisi PSSI ini masih terganjal putusan sela di PTUN yang memenangkan pihak PSSI atas gugatan mereka terhadap pembekuan PSSI oleh Kemenpora.

Pokja Komunikasi Tim Transisi Kemenpora Zuhairi Misrawi mengatakan, sudah ada target yang bakal dicapai Tim Transisi. Strategi tersebut terkait strategi menghadapi sanksi FIFA. Namun, Tim Transisi PSSI menghormati proses hukum gugatan PSSI yang sedang diproses PTUN.

"Kerja Tim Transisi masih terkendala putusan hukum di PTUN," kata Zuhairi disela konferensi pers di Media Center Kemenpora, Senin (1/6).

Zuhairi mengungkapkan, ada serangkaian agenda yang tertunda selama tanggal 1 hingga 8 Juni mendatang menyusul putusan sela di PTUN. "Dari tanggal 1 sampai 8 ada banyak agenda misalnya ketemu KPK, Polri, Kemenkeu, BOPI dan KONI," ungkap Zuhairi.

Dalam pertemuan dengan sejumlah institusi tersebut, lanjut Zuhairi, Tim Transisi PSSI akan melakukan koordinasi dan menjalin sinergitas untuk memperkuat sepakbola nasional baik dari segi penegakan hukum hingga audit manajemen klub secara sehat.

Dalam keterangannya, Zuhairi mengatakan, Tim Transisi PSSI siap menjalankan mandat sesuai masa kerja lima bulan kedepan seperti diinstruksi pemerintah dalam hal ini Kemenpora. Zuhairi menekankan, pasca suspensi (sanksi) FIFA, negara secara absolut bakal mengambil tata kelola sepakbola nasional.

Suspend ini berakhir tergantung pada kredibilitas seluruh kompetisi sepakbola Indonesia. Sesuai hasil pertemuan Tim Transisi PSSI hari ini, pemerintah memastikan kompetisi Timnas U-23 yang kini berlangsung di Singapura tetap berjalan.

"Kami menugaskan kepada Pokja Timnas agar tim U-23 yg kini bertanding di singapura. FIFA juga sudah memberikan izin," ungkap Zuhairi.

Usai pertemuan yang diselenggarakan tertutup di kantor Kemenpora pada Senin (1/6), Tim Transisi sepakat mencapai strategi pembenahan sepakbola nasional. Diantaranya, membenahi kepengurusan PSSI melalui langkah selektif pemilihan figur untuk mengelola sepakbol nasional.

Kemudian, Tim Transisi juga berencana akan melakukan pembenahan pada setiap klub profesional dalam negeri. Salah satu persoalan mendasar klub yang dinilai perlu segera didorong yaitu pembenahan industri sepakbola terutama terkait tata kelola manajemen keuangan klub.

Hal itu dilakukan, mengingat saat ini Tim Transisi PSSI menilai hanya ada tiga klub ISL dengan sistem manajemen keuangan yang sehat yaitu Persib, Persipura dan Semen Padang.

Selain itu, Tim Transisi PSSI juga dikabarkan sedang membentuk pokja baru yaitu investigasi dalam mengusut proses hukum. Dimana, ranah hukum dibentuk untuk memaksimalkan peran dan kinerja Tim Transisi.

Namun, Zuhairi kembali menegaskan, semua aksi dan rencana kerja yang sudah disusun dalam jadwal Tim Transisi harus menunggu putusan PTUN tanggal 8 Juni mendatang.

Sebelumnya, Kemenpora telah menyatakan sikap menghormati putusan sela yang dijatuhkan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta (PTUN) terhadap surat keputusan (SK) Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 01307 tentang pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pernyataan itu diputuskan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pada Senin (25/5) lalu.

Terkait hal itu, Jubir Kemenpora Gatot Subroto mengatakan, pemerintah akan mengikuti perkembangan hukum yang kini berlangsung. Artinya, apapun yang menjadi putusan PTUN akan sepenuhnya dihormati dan dihargai Kemenpora.

"Kami tetap menghormati kegiatan apapun yang menjadi putusan sela. Hal itu adalah sebagai bukti kepatuhan kami terhadap hukum," ujar Gatot.

BACA JUGA: