JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pasca mendapat sanksi dari FIFA berupa dikeluarkan dari keanggotaan FIFA dan dilarang terlibat dalam kompetisi sepakbola internasional untuk waktu tak terbatas, Kemenpora berupaya mencari cara mengisi waktu para pemain sepakbola. Rencananya, Kemenpora melalui Tim Transisi PSSI akan menggelar kompetisi amatir di tingkat nasional.

Staf Khusus Kemenpora bidang Olahraga Khusen Yusuf mengatakan, pasca dijatuhi sanksi FIFA, klub-klub sepakbola profesional yang bernaung di bawah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) secara otomatis tidak memiliki izin bertanding di berbagai level baik nasional maupun internasional. Untuk mengatasi persoalan itu, Khusen mengatakan pemerintah siap memfasilitasi sementara kompetisi selama sanksi FIFA berlangsung.

"Pemerintah tidak bisa secara langsung membuat kompetisi secara normal. Namun, kita bakal selenggarakan turnamen divisi utama untuk mengisi waktu pemain," kata Khusen kepada Gresnews.com di gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (1/6).

Liga atau kompetisi tersebut dikategorikan pemerintah sebagai event amatir karena berjalan di luar pengakuan FIFA. Saat dikaitkan kompetisi tersebut dengan sanksi FIFA, Khusen menegaskan tidak ada masalah karena penyelenggaraannya akan berjalan di luar statuta FIFA.

"Tidak ada kaitannya dengan sanksi FIFA. Kita buat kompetisi amatir yang bersifat internal dan di bawah kendali pemerintah," ujar Khusen.

Khusen membocorkan, agenda turnamen dimaksud akan diinisiasi oleh Tim Transisi. Hal ini dinilai perlu untuk menjaga kondisi pemain dan kinerja klub.

Terkait, sanksi FIFA dalam suratnya tertanggal 30 Mei 2015 yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke yang ditujukan kepada Sekjen PSSI Karim Azwan, pihak Kemenpora turut menyatakan sikap. Dalam salah satu responsnya, Kemenpora melalui Tim Transisi telah menyampaikan imbauan kepada seluruh pihak yang terkait langsung atau tidak terkait masalah kelanjutan kompetisi.

Kemenpora sesegera mungkin menggulirkan kembali berbagai tingkatan kompetisi baik untuk tataran profesional maupun tataran amatir. "Ini perlu ditekankan, karena tidak semata-mata terkait dengan aspek teknis persepakbolaan, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, kreativitas masyarakat dan dimensi dinamika kemaslahatan umum yang menyertainya," seperti dikutip laman resmi kemenpora.go.id (31/5).

Selain itu, dalam pernyataannya, Kemenpora mengimbau kepada para pemain baik domestik maupun asing agar tidak perlu khawatir terkait sanksi FIFA. Sebab, pemerintah akan tetap berkomitmen untuk kembali menggulirkan kompetisi dengan standar dan kualitas yang lebih baik agar hak dan kewajiban para pemain, pelatih dan perangkat pertandingan dapat terpenuhi secara lebih baik.

BACA JUGA: