JAKARTA, GRESNEWS.COM - Bursa calon ketua umum Partai Golkar kian riuh. Kini giliran Airlangga Hartarto, ketua DPP Partai Golkar yang juga menjabat anggota Komisi VIII DPR RI mendeklarasikan dirinya untuk siap maju bertarung menjadi salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar April 2016 mendatang.

"Saya disini InsyaAllah dengan mengucapkan bismillah maju menjadi Ketum Golkar di Munas nanti," kata Airlangga dalam acara deklarasi kesiapannya menjadi Caketum Partai Golkar, di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Selasa (1/3).

Ia mengklaim sudah membangun komunikasi dengan seluruh unsur pengurus DPD ditingkat I dan II untuk menjadi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin itu. Tidak hanya itu, ia juga mengaku sudah mendapatkan dukungan dan restu dari para tokoh-tokoh muda partai Golkar dan sejumlah senior partainya seperti Akbar Tanjung, dan lain sebagainya.

"Dari hasil komunikasi yang saya lakukan secara intens dan mendalam, kebanyakan dari kawan-kawan mendorong saya tampil dan maju menjadi Ketum Golkar,"paparnya.

Menanggapi tengah panasnya pertarungan jelang Munas April mendatang, ia pun mengaku proses yang saat ini tengah berjalan sebelum munas adalah dinamika politik yang sangat wajar. Ia berharap, munas mendatang adalah titik awal untuk kembali menjalin persatuan dan kesatuan kekuatan partai besutan rezim orde baru yang sempat dirudung konflik dualisme kepemimpinan itu.

"Munas merupakan titik awal rekonsiliasi kebersatuan partai Golkar. Tantangan Golkar itu tiga tahun lagi menghadapi pemilu legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres), sebentar lagi pilkada tahap kedua. Perlu konsolidasi dari kecamatan, tingkat II hingga tingkat I," paparnya.

Ia menilai, ada kepentingan yang lebih penting untuk dijaga oleh Partai Golkar ke depan. Menurutnya, kesepakatan antar dua kubu yang bertikai untuk melakukan upaya rekonsilisiasi melalui Munas nanti adalah komitmen yang harus dipegang dan dijaga oleh seluruh kader partai Golkar.

Ia pun meyakini, kedua kubu yang bertikai baik kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono memiliki komitmen yang kuat untuk menyelenggarakan Munas Partai Golkar pada April mendatang untuk kembali membesarkan Partai Golkar.

"Saya berharap ke depan, tidak ada satu kader golkar tertinggal. Golkar membutuhkan komitmen karena waktunya sangat singkat. Mengawal pembangunan menjadi kunci utama. Golkar adalah agen pembangunan, dan Golkar ke depan akan menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan," tegasnya.

Pantauan gresnews.com di lapangan, hadir dalam acara deklarasi di Hotel Sahid sejumlah petinggi partai Golkar, diantaranya adalah Agung Laksono, Anggota dewan pertimbangan partai Golkar Mahadi Sinambela, Ketua Tim Pemenangan Airlangga Hartarto, Melkias Mekeng, Leo Nababan, dan beberapa perwakilan pengurus DPD tingkat I dan II.

BANJIR DUKUNGAN - Ketua DPP Partai Golkar kubu Munas Riau Airlangga Hertanto mengaku telah mendapat restu dari sejumlah senior Partai Golkar terkait dengan rencana pencalonan dirinya sebagai caketum Partai Golkar.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Ancol Agung Laksono yang hadir dalam acara deklarasi itu membenarkan banjirnya dukungan terhadap Airlangga dari sejumlah tokoh senior Golkar dan pengurus DPR tingkat I dan II.

Ia juga mengaku mendukung Airlangga sebagai caketum Partai Golkar lantaran ikatan pertemanan yang sudah dijalin antara keduanya sejak dahulu kala. Ia juga mengklaim, kehadirannya sebagai Ketua Umum Kosgoro 1957 sebagai salah satu bentuk dukungan dari organisasi masyarakat underbow Partai Golkar terhadap pencalonan Airlangga pada Munas nanti.

"Saya sebagai Ketum Kosgoro 1957 yang sudah memberi dukungan dan mengenalkan kepada publik bahwa kita punya sekitar empat kader untuk maju sebagai Caketum Partai Golkar, salah satunya Airlangga," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Mahadi Sinambela juga menyatakan hal yang sama. Ia mengklaim, sebagian besar anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar telah mendukung rencana majunya Airlangga menjadi Golkar 1 untuk periode mendatang.

Menurut Mahadi, secara kalkulasi politik, sebagian besar pengurus partai Golkar Munas Riau berada di kubu Agung Laksono. Oleh karena itu, lanjutnya, beberapa Wantim DPP Partai Golkar telah sepakat untuk mendukung Airlangga bertarung dengan para calon lain untuk memperebutkan kursi ketua umum Golkar.

"Alhamdulillah Pak Airlangga dari pengamatan kami, satu diantara yang bersih-bersih. Dia diam tapi dia emas," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, sejumlah nama kader Golkar dikabarkan santer akan maju sebagai kandidat calon ketua umum Partai Golkar menggantikan Aburizal Bakrie. Selain Airlangga Hartanto, nama-nama lain yang akan bertarung pada Munas nanti, diantaranya adalah Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom), Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto, Anggota Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin, dan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.

TEKANKAN SPORTIVITAS - Mahadi Sinambela juga mengharapkan pelaksanaan Munas yang memiliki semangat rekonsiliasi untuk membangun Partai Golkar harus dijaga oleh seluruh kader partai Golkar.

Menurutnya, sebelum konflik dualisme kepemimpinan di Golkar mencuat, Wantim Partai Golkar sudah jauh-jauh hari mengusulkan Munas. Semangat Munas kami dari Wantim juga telah menginginkan konflik selesai atau rekonsiliasi berjalan dengan baik sebelum munculnya Surat Keputusan (SK) Kemenkum HAM.

Ia pun menegaskan, persoalan Golkar saat ini sudah bukan lagi hanya milik internala Partai Golkar, melainkan menjadi ranah publik. Sehingga ia mendukung ide yang sempat dilontarkan oleh Aburizal Bakrie agar melibatkan pihak-pihak luar seperti KPK untuk mengawasi jalannya Munas demi terselenggaranya pelaksanaan munas yang bersih, berkeadilan, dan demokratis.

"Kita menghindari politik uang. Ini yang paling penting. Kalau perlu kita undang pemerhati luar negeri seperti pemilu 99, dari LIPI, UI, UGW sebagai peserta peninjau. Golkar benar ngga munasnya?" Tegasnya.

Sementara, Agung Laksono juga menyatakan bahwa menjungjung tinggi sportivitas dalam Munas April mendatang sudah menjadi kesepakatan bersama antara kubunya dengan kubu Aburizal Bakrie. Salah satu kesepakatan dan komitmen yang dibangun oleh keduanya adalah, kedua belah pimpinan kubu tidak akan maju dalam bursa pertarungan caketum Partai Golkar mendatang.

Sehingga, lanjutnya, seluruh pihak tidak hanya harus komitmen dengan kesepakatan itu, melainkan menjalankan pelaksanaan munas pertengahan April mendatang dengan tujuan menciptakan Partai Golkar yang kokoh dalam persatuan.

"Apalagi 2017 sudah ada pilkada lagi. Kemarin kita sudah merasakan pahitnya konflik. Untuk itu dengan munas diharapkan ada perbaikan," jelasnya.

Ketika disinggung dengan penolakan sejumlah pengurus DPD dalam rapat harian Partai Golkar terhadap Nurdin Halid yang dicalonkan oleh Aburizal Bakrie sebagai Ketua SC (Steerring Committe) panitia pelaksana Munas Golkar nanti, Agung pun menanggapi santai. Menurutnya, siapa pun Ketua Panitia Munas nanti, harus dapat mensukseskan pelaksanaan munas dengan tiga hal pokok, yaitu membawa nuansa rekonsiliatif, demokratis, dan berkeadilan.

"Hari ini siapapun yang menjadi panitia tak perlu dikhawatirkan karena terbuka," tutupnya. 

BACA JUGA: