JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Joko Widodo membuka rapat pimpinan TNI dan Polri 2015. Dalam arahannya presiden mengingatkan soal tantangan di bidang keamanan, politik, ekonomi dan terorisme. "Saya mengingatkan tantangan dua lembaga ini ke depan," kata presiden usai membuka Rapim TNI dan Polri di Gedung PTIK, Selasa (3/3).

Menurut Presiden, TNI dan Polri harus mengawal keamanan sehingga stabilitas ekonomi dapat tercapai. Pemerintah akan fokus membangun infrastruktur untuk masyarakat sehingga keamanan harus terjaga. Presiden dalam kesempatan tersebut betul-betul berharap kedua alat negara ini bersinergi mengawal pembangunan sehingga target pembangunan dapat tercapai.

Selain itu, Jokowi mengingatkan ancaman besar dari tindak terorisme. Ancaman yang perlu diwaspadai tersebut munculnya gerakan radikalisme keagamaan yang mendukung negara Islam Irak Suriah (ISIS).

Sementara pucuk pimpinan TNI dan Polri sama-sama bersepakat untuk saling bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Khususnya untuk menjaga harmoni dua lembaga ini kedua lembaga bakal menggiatkan pendidikan bersama.

"Jika langkah bersama bisa dilakukan akan baik ke depan," kata Jendral Moeldoko usai Rapim.

Hal yang sama juga disampaikan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti. "Upaya mempererat hubungan dan ikatan psikologis dibangun sehingga bisa mempererat kerjasama dan koordinasi TNI-Polri. Tema Rapim ini adalah Sinergi TNI-Polri dalam menggerakan revolusi mental," tutur Badrodin.

Nantinya akan ada pendidikan dasar bersama antara taruna TNI dan Polri sehingga dapat menyamakan visi dan misi. Ada pun tujuan Rapim ini adalah untuk mengimplementasikan program strategis."TNI dan Polri telah berkomitmen untuk mendukung sepenuhnya. Dan meningkatkan kerjasama dan sinergi dengan stakeholders," imbuh Badrodin.

Hadir pula dalam Rapim TNI dan Polri Mensesneg Pratikno, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandy, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, serta Kepala BIN Marciano Norman.

BACA JUGA: