JAKARTA, GRESNEWS.COM - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengingatkan, tiga tahun berjalannya pemerintahan Joko Widodo, jurang ketimpangan antara si kaya dan miskin semakin melebar. Hal itu ditunjukkan oleh rasio indeks gini yang mencapai 0,39.

"Capaian indeks gini sudah lampu kuning, ketimpangan masih terus terjadi. Pertumbuhan ekonomi belum menciptakan lapangan kerja yang luas dan ekonomi nasional masih dikuasai segelintir orang," kata Heri Gunawan, seperti dikutip dpr.go.id, Senin (9/10).

Ditambahkan Anggota F-Gerindra ini, pertumbuhan ekonomi yang ada belum mampu menciptakan kesempatan kerja yang lebih besar. Setiap satu persen pertumbuhan ekonomi hanya mampu mencetak 40 ribu kesempatan kerja. Menurut Heri, ini angka yang amat rendah.

"Itu adalah warning bahwa pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh sebagian kecil orang. Satu persen orang menguasai 39 persen pendapatan nasional. Kalau ini tidak segera dibereskan, maka bisa memicu kecemburuan sosial yang lebih dalam," tegasnya.

Ini, kata Heri, jelas menyimpangi Pasal 27 Ayat (2) UUD 1945. Pasal tersebut menegaskan "Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak".

Di sisi lain, Indonesia adalah negara dengan populasi usia muda dan produktif yang besar. Jumlah warga negara yang berumur di bawah 40 tahun sebesar 60 persen. Mereka adalah warga negara yang punya energi besar.

"Bila pemerintah gagal menanganinya dengan baik—diberikan pendidikan yang baik dan pekerjaan yang layak—maka itu bisa jadi ancaman besar yang sewaktu-waktu bisa meledak. Energi besar tapi tak mampu ditangani dengan layak," ujar Heri.


Dalam perspektif politik, lanjut politisi dari dapil Jabar IV ini, potensi manusia Indonesia yang terdidik dan hak-hak ekonominya yang terpenuhi dengan baik, bisa menyetabilkan kondisi politik di Tanah Air. Masyarakat pun jadi lebih bahagia, tenang, dan damai.

"Tapi, jika pendidikannya terabaikan sebagaimana data yang ada, yaitu rata-rata hanya di bawah 8 tahun (SMP), maka sudah pasti mereka bisa terjebak pada hal-hal yang tidak produktif," ujar Heri. (mag)

BACA JUGA: