SURABAYA, GRESNEWS.COM - Setelah pembentukkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan dan Kehutanan, Kementerian BUMN berencana membentuk BUMN Pelabuhan. Pembentukan BUMN Pelabuhan itu untuk mendukung program pemerintah yang hendak mewujudkan tol laut.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan perusahaan yang akan dimasukkan kedalam BUMN Pelabuhan adalah PT PAL (Persero), PT Dok dan Perkapalan (Persero), PT Pelindo I (Persero) sampai PT Pelindo IV (Persero).  Meski DPR sudah melayangkan moratorium terkait pembentukkan Holding BUMN, Dahlan tetap akan menjalankan pembentukkan BUMN Holding Pelabuhan.

Dia mengharapkan dalam pembicaraan dengan DPR tidak dilakukan dengan emosional melainkan rasionalitas. "Karena untuk kebaikan perusahaan apa yang akan ditempuh tidak boleh emosional-emosional," kata Dahlan di Surabaya, Kamis (2/10).

Sementara itu, Menteri Perhubungan Ad Interim Bambang Susantono mengaku menyetujui rencana Kementerian BUMN membentuk holding pelabuhan untuk mempercepat pembangunan lebih banyak lagi pelabuhan di Indonesia. Untuk melaksanakan itu Kementerian BUMN bisa melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan yang memegang regulator teknis, regulator aturan main pelabuhan, pelayanan kepada masyarakat dan keselamatan pengguna jasa.

Bambang menilai rencana Kementerian BUMN untuk membentuk Holding BUMN Pelabuhan berdampak positif kepada perusahaan, serta bisa memajukan perusahaan karena Kementerian BUMN sudah memperkirakan dari sudut pandang korporasi dan bisnis. "Jadi kalau urusan korporasi dan bisnis itu urusan beliau karena banyak hal yang akan tercapai," katanya.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) Djarwo Surjanto menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian BUMN untuk pembentukkan Holding BUMN Pelabuhan. Kendati demikian, Djarwo meminta agar pembentukkan Holding BUMN Pelabuhan dikaji lebih dahulu. "Kalau dijadikan satu apa dampaknya, pasti ada positif dan negatif," kata Djarwo.

Ia pun mengaku siap jika rencana Kementerian BUMN untuk membentuk Holding BUMN Pelabuhan menyambut pembentukkan tol laut. Dalam rencana tol laut akan menggunakan kapal-kapal yang lebih besar supaya berbiaya murah. Untuk itu, perusahaan sudah melakukan memperdalam pelabuhan di Teluk Lamong di Manyar, Surabaya sedalam 14 meter sampai 16 meter.  Pelabuhan yang siap dalam melayani tol laut adalah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

BACA JUGA: