JAKARTA, GRESNEWS.COM - Persoalan pailit maskapai penerbangan Mandala Airlines yang diajukan 9 Desember 2014 dan diputus Pengadilan Niaga Jakarta 26 Januari 2015 lalu ternyata masih bermasalah. Pengajuan pailit itu dipaksakan oleh pihak Tiger selalu investor asing tanpa persetujuan investor lokal.

Ini sama saja Tiger lari dari tanggung jawab finansial. Padahal kesulitan keuangan yang dihadapi tidak parah dan pihak investor lokal sudah mendapat tambahan investor lokal yang sudah siap mengucurkan dana, tapi karena pailit diajukan, maka investor menunda.

"Saya menilai pengajuan pailit itu karena pihak Tiger ingin lari dari tanggungjawab finansial, dan itu di luar kontrol kita. Karena pada saat hampir bersamaan, kita sudah dapat investor dan sudah hampir deal," ujar Komisaris Utama Mandala Airlines, Budi Priyantoro, Senin (2/3) menanggapi kondisi Mandala yang diputus pailit

Menurut Budi, sepertinya Tiger enggan memberi dana tambahan sebagai bagian dari komitmen perjanjian bisnis. Menurutnya pihak Tiger mengaku sudah mengucurkan investasi sebesar Rp1,1 triliun. "Tetapi, kami dari investor lokal juga telah menyetor dana sekitar 30 persen dari jumlah dana Tiger yakni sekitar Rp300 miliar sebagai penambahan modal proporsional. Masak mereka pergi begitu saja dengan mempailitkan perusahaan?" jelas Budi

Budi Priyantoro menegaskan, dari sisi keuangan, Mandala sesungguhnya tidak seburuk Merpati atau Sriwijaya. "Jadi, sebenarnya tidak ada alasan untuk mengajukan pailit Mandala. Namun karena mereka sepihak mengajukan gugatan dan untuk mencabutnya sulit karena sudah diproses, akhirnya ya putus," katanya.

Lebih lanjut diungkapkan, untuk mengajukan pailit harus ada RUPS. Pihak investor lokal sudah meminta untuk menunda pelaksanaan RUPS sambil mencari tambahan investor lokal, tetapi pihak Tiger jalan sendiri. "Dan ketika akan memberi surat kuasa untuk pailit, pihak Tiger tidak melakukan konfirmasi pada investor lokal," jelas Budi.

Pada intinya lanjut Budi Priyantoro pihaknya tidak ingin Mandala Airlines dipailitkan karena dari sisi keuangan tidak terlalu bermasalah. Selain itu faktor historis Mandala sangat penting bagi dunia penerbangan Indonesia. Apalagi sudah ada pengusaha Indonesia yang mengerti dunia penerbangan dan sangat tertarik untuk masuk, tapi karena pailit diajukan, mereka menundanya.

Sebelumnya kalangan anggota DPR menyayangkan diputus pailitnya Mandala mengingat proses pailit selama ini banyak merugikan perusahaan. Selain itu ada dugaan proses pailit itu untuk kepentingan pihak tertentu saja. Nama dan sejarah panjang Mandala sangat dirugikan.

BACA JUGA: