-
Pemerintah Jadikan 4 Destinasi "Bali Baru" Ini Sebagai Pilot Project
Jum'at, 17/11/2017 13:01 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Pemerintah akan memprioritaskan pembangunan 4 lokasi wisata sebagai pilot project, dari 10 destinasi wisata "Bali Baru" dirancang sebelumnya. Empat destinasi yang akan difokuskan pengembangannya adalah Borobodur, Danau Toba, Mandalika dan Labuan Bajo.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya pengembangan itu difokuskan pada hal-hal yang terkait dengan masyarakat, seperti homestay. “Jadi akan ada model nanti homestay-nya," ujarnya, kepada wartawan usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11) sore
Untuk homestay pengembangannya akan dibangun akan diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Termasuk untuk restorannya akan dibangun juga oleh PUPR. Sedang untuk toko cenderamata yang bertanggung jawab untuk pengadaan mengelolanya Kementerian Perdagangan. “Tadi poinnya adalah ada modelling, dan akan segera dieksekusi tahun 2018," tutur Arief.
Bahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sudah mengirim surat kepada Menteri PUPR sebelum rapat terbatas mengenai model dimaksud.
Arif menyebut dalam rapat terbatas juga ada instruksi khusus Presiden terutama untuk Mandalika, yaitu membuat UKM Center, karena kalau tidak disiapkan tempat UKM-UKM yang ada nanti dikhawatirkan tidak teratur.
Arif mengaku besok akan ke Mandalika untuk melihat lokasi yang akan dialokasikan untuk UKM Center, terutama terkait keberadaan pedagang asongan. "Nanti kita tempatkan, kita fasilitasi, dan akan kita bina," ujarnya Arief.Menurut Arif hal seperti itulah yang akan dijadikan model di semua destinasi. "Nanti UKM-UKM didahulukan sebelum pembangunan di dalam kawasan itu sendiri," tandasnya, seperti dikutip setkab.go.id.
Terkait pengelola, Menteri Pariwisatamengatakan, nantinya destinasi dan fasilitas yang dibangun itu dikelola oleh Badan Otorita. Ia menyebutkan, Danau Toba sudah ada Badan Otoritanya. Borobudur akhir tahun sudah ada juga Badan Otoritanya. Untuk Mandalika nanti yang membangun dan mengelola UKM center adalah ITDC (Indonesia Tourism Development Corporate), tapi diperuntukan untuk masyarakat.
"Saya minta tetap berbayar, meskipun untuk pengusaha kecil. Karena berdasarkan pengalaman, sesuatu yang digratiskan itu sangat tidak bagus, membuat orang tidak bertanggung jawab, rasa memilikinya tidak ada," ujar Arief.
Untuk Labuan Bajo, Menteri Pariwisata meyakini, pada triwulan I tahun 2018 sudah akan terbentuk Badan Otoritanya.
Mengenai 6 (enam) destinasi wisata lainnya yang tidak masuk prioritas, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan, tetap akan dikerjakan, tetapi tidak ikut dalam pilot project yang terkait pembangunan homestay, restoran, toko cenderamata, dan UKM center. (rm)Tahun Ini Jumlah Kunjungan Wisman Meningkat 25 Persen
Rabu, 01/11/2017 14:31 WIB
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Angka kunjungan wisatawan manca negara sepanjang tahun 2017 telah mencapai 10,46 kunjungan atau naik 25,05 persen dibanding periode yang sama tahun 2016 lalu yang berjumlah 8,36 juta kunjungan.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah kunjungan wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui 19 pintu utama sebanyak 9,04 juta kunjungan dan wisman yang berkunjung di luar 19 pintu utama sebanyak 1,42 juta kunjungan.
"Khusus selama September 2017 saja, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia mencapai 1,21 juta kunjungan. Lebih tinggi dibanding September 2016 yang mencapai 1,01 juta kunjungan," ujar Kepala BPS Dr. Suhariyanto dalam konperensi pers di kantor BPS Pusat, Jakarta, Rabu (1/11) pagi .
Suhariyanto mengemukakan, pada September 2017, wisman yang berkunjung ke Indonesia melalui Pos Lintas Batas (PLB) mencapai 109,45 ribu kunjungan atau mengalami kenaikan sebesar 403,15 persen jika dibanding September 2016 sebanyak 21,75 ribu kunjungan. Sementara jika dibanding Agustus 2017, wisman yang berkunjung melalui PLB mengalami penurunan sebesar 31,32 persen.
Terkait kenaikan jumlah kunjungan wisman itu, Suhariyanto mengemukakan bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada September 2017 juga mengalami kenaikan mencapai rata-rata 58,42 persen atau naik 4,26 poin dibandingkan TPK September 2016 sebesar 54,16 persen.
Demikian juga, jika dibanding dengan TPK Agustus 2017 yang tercatat 58,00 persen, menurut Suhariyanto, TPK September 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,42 poin.
Menurutnya TPK tertinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 74,11 persen, diikuti Provinsi Bali sebesar 72,64 persen, dan Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 68,13 persen. "Sedangkan TPK terendah tercatat di Provinsi Sulawesi Barat yang sebesar 30,61 persen,” tutur Suhariyanto, seperti dikutip setkab.go.id.
Adapun rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang di Indonesia, kata Suhariyanto, mencapai 1,97 hari selama September 2017, atau naik 0,07 poin jika dibandingkan rata-rata lama menginap pada September 2016.
Rata-rata lama menginap tamu asing pada September 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia, yaitu masing-masing 3,05 hari dan 1,78 hari. (rm)Tarik Wisatawan, Pemerintah Terapkan Free Visa Entry Untuk sejumlah Negara
Rabu, 01/01/2014 04:00 WIBMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo berencana menerapkan program Free Visa Entry guna mendorong produktivitas pariwisata Indonesia.