-
Dukungan Golkar buat Khofifah di Pilgub Jatim
Rabu, 04/10/2017 11:00 WIBPartai Golkar akan mendukung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur 2018. Golkar mengklaim dukungan itu tidak terlepas dari sikap Presiden Joko Widodo.
"Sejak awal kami memang Khofifah. Sejak awal saya kira partai lain belum menghubungi Khofifah kita sudah menghubungi dan kita sudah menanyakan ke presiden dan presiden welcome, ya kita harus dukung," ujar Korbid Kesra Partai Golkar Roem Kono di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).
Roem mengatakan dinamika politik di Jawa Timur masih cair. Nantinya parpol-parpol yang mendukung Khofifah akan bermunculan.
"Saya kira proses sedang berjalan, proses politik. Saya kira Khofifah kan jalan terus mendaftar ke partai. Saya kira proses rekrutmen politik berjalan dan pada akhirnya kita tahu sendiri siapa, partai mana saja mendukung Khofifah," ucap Roem.
Khofifah diberitakan sebelumnya mengaku akan memberi penjelasan kepada Jokowi niatnya maju di Pilgub Jatim. Namun dia masih menyusun jadwal bertemu dengan Jokowi.
"Saya sedang minta waktu melapor ke Presiden agar semua berjalan sesuai koridor dan regulasi," ujarnya. (dtc/mfb)La Nyalla Mundur dari PD Berharap ke PAN dan Gerindra
Selasa, 03/10/2017 13:00 WIBMantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla M Mattalitti mundur dari bakal calon Gubernur Jatim Partai Demokrat lantaran adanya pendaftaran ´gelombang kedua´. La Nyalla kini berharap pada Gerindra dan PAN.
"Tetap, Gerindra dan PAN. Kan dua itu saja yang saya andalkan," kata La Nyalla, Senin malam (2/10).
Ia tak lagi menaruh harap pada Partai Demokrat lantaran sudah berkoalisi dengan Golkar dan NasDem. "(Diusung) Demokrat, nggak mungkin lah. Kan sudah tek-tok sama Golkar, sama NasDem," cetusnya.
Dia tak memungkiri kekecewannya terhadap Partai Demokrat yang membuka pendaftaran lagi untuk memasukkan nama Khofifah Indar Parawansa. Namun La Nyalla sudah berbicara dengan Ketua DPD PD Jatim Soekarwo.
Dia lalu menyatakan tentang relawannya yang telah mengumpulkan KTP guna persyaratan calon independen. Tapi dia tetap menyiapkan maju lewat partai politik.
"Saya siapkan partai. Tapi pasukan saya menyiapkan independen, itu urusan mereka. Saya punya pasukan dari berbagai elemen, ada jaringan relawan di Pemuda Pancasila, ada gerakan mahasiswa, ada unsur elemen lainnya, mereka menyiapkan sekoci kalau seandainya saya tidak di partai," ujarnya. (dtc/mfb)Khofifah Merapat ke PD di Pilgub Jatim
Minggu, 01/10/2017 20:00 WIBMenteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ternyata telah mendaftar menjadi calon gubernur Jawa Timur ke DPD Demokrat Jatim. DPP Partai Demokrat (PD) membenarkan informasi itu.
Ketua Divisi Komunikasi PD Imelda Sari mengatakan Khofifah mendaftar ke DPD PD Jatim sebelum pendaftaran ditutup. Imelda mengatakan nama Khofifah dan dua lain yang mendaftar lewat DPD PD Jatim segera dibahas di tingkat Pusat.
"Mereka (DPD PD Jatim) merekomendasikan 3 nama, aku nggak tahu (namanya siapa selain Khofifah). Jadi nanti mereka rekomendasikan 3 nama, 3 nama itu diberikan ke DPP. Dari situ Majelis Tinggi bersidang. Ya sudah sidang majelis tinggi itu (yang menentukan)," kata Imelda saat dihubungi wartawan, Minggu (1/10).
Imelda memastikan satu dari 3 nama itu ialah Khofifah. Nantinya, survei akan menentukan siapa layak diusung.
"Ya pastinya (ada Khofifah). Itu nanti berdasarkan survei segala macam. Ada dari DPD-nya berikan," jelas Imelda.
Imelda lalu menceritakan kronologi Khofifah mendaftar cagub ke DPD PD Jatim. Khofifah diketahui mengutus seseorang untuk membawakan surat kesediaan maju sebagai cagub.
Sampai tanggal 30 itu surat kesediaan Khofifah itu datang, ada yang bawa. Ya, (30 September) kemarin," jelas dia.
Sebelumnya, Khofifah sendiri mengklaim ada lima partai politik yang bakal mengusungnya sebagai Cagub Jatim 2018. Namun, hingga saat ini baru empat partai yang siap mengusung Khofifah yakni PPP, Hanura, NasDem dan Golkar.
"(Hasil) silaturahmi dan komunikasi saya dengan para pimpinan partai, mereka memberikan sinyal positif, saya terima kasih supportnya. Koordinasi antar mereka (partai-partai) berjalan, komunikasi saya dengan mereka juga terus berjalan sampai nge-klik," kata Khofifah saat berkunjung ke Pondok Pesantren Sidogiri di Aula Gedung Sidogiri, Jl. Raya Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (30/9/2017).
Dia pun memastikan tiketnya cukup untuk mencalonkannya maju sebagai cagub di Jatim. Apalagi dia mengaku mendapat dukungan dari masyarakat.
"Pokoknya jumlah yang dibutuhkan sesuai persyaratan KPUD untuk maju, Insyaallah cukup," ucapnya.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partainya mendukung Khofifah. Tak hanya itu, menurut Idrus, Hanura, dan Nasdem pun satu suara untuk mengusung Khofifah maju di Jatim.
"Dari partai Golkar itu tinggal nanti beberapa partai, saya kira dari NasDem, Hanura juga akan dukung karena kebetulan kemarin saya dengan Pak OSO sama-sama, kemarin di Kalsel kebetulan juga Pak OSO nanya gimana Golkar Jatim saya katakan Insyaallah Khofifah," ujar Idrus usai menjenguk Novanto di RS Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9). (dtc/mfb)Golkar Beri Sinyal Usung Khofifah Maju di Pilgub Jatim 2018
Sabtu, 26/08/2017 21:20 WIBPartai Golkar melakukan pendekatan kepada Khofifah Indar Parawansa untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim). Ketum Golkar, Setya Novanto yang langsung menjalin komunikasi.
"Ya kami dan beberapa orang, bertemu dengan Khofifah, tentu kami melakukan pembicaraan yang intensif. Tetapi tentu pada gilirannya akan kami umumkan," ujar Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Jakarta, Sabtu (26/8).
Menurut Idrus, Golkar sangat menghargai sosok Khofifah, menghargai kompetensi, integritas dan semangat juangnya. Walau demikian, Golkar belum mendeklarasikan dukungannya kepada Khofifah. Ini dikarenakan, masih ada komunikasi politik yang sedang dilakukan, baik oleh Golkar maupun Khofifah. Golkar akan menunggu pertimbangan final Khofifah yang juga Menteri Sosial ini.
"Kalau tidak salah tadi malam ada ketemu dengan partai politik lain. Satu, tiga hari ini kami minta bagaimana perkembangan Khofifah sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, Khofifah sudah menyampaikan apresiasinya terhadap sinyal dukungan Golkar untuk mengusungnya maju di Pilgub Jatim. Namun, Khofifah berkata masih menunggu restu Presiden Joko Widodo.
"Izinkan saya sambil menanti waku yang tepat untuk melaporkan segala sesuatunya kepada Presiden. Tolong teman-teman posisi saya ini sedang membawa mandat sebagai Mensos. Semua kinerja dan produktivitas Kemensos tidak boleh tereduksi oleh proses-proses lain," ujar Khofifah usai workshop nasional acara Kesatuan Perempuan Partai Golkar, di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (25/8).
Selama ini sejumlah parpol di Jawa Timur masih menahan diri untuk menentukan arah dukungan kepada calon di Pilgub Jatim 2018 mendatang. Direktur Surabaya Survei Center (SSC) Mochtar W Oetomo menyebut mereka sedang menunggu kepastian deklarasi pencalonan Khofifah.
Kepastian maju atau tidaknya Khofifah tentunya berpengaruh terhadap konstelasi politik. Sebagaimana diketahui, warga NU di Jawa Timur adalah mayoritas. Bahkan, basis terbesar NU di Indonesia ada di Jawa Timur.
Saat ini, ada kader NU juga yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang juga turut running di Pilgub 2018. Mochtar menyebut, jika Khofifah dan Gus Ipul maju, maka suara NU akan terbelah.
"Jika dia maju jelas suara NU dari elit sampai akar rumput akan terbelah. Itu akan menjadi kesempatan bagi kandidat atau partai lain untuk mencuri kemenangan," lanjut Dosen Komunikasi Politik di Universitas Trunojoyo Madura itu, Sabtu (26/8).
Namun jika Khofifah tidak jadi maju, maka suara NU akan utuh untuk memilih Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018 nanti. Tentunya ini akan sulit bagi kandidat lain untuk mengalahkan Gus Ipul di Pilkada serentak nanti.
"Itulah mengapa sampai sekarang partai masih diam semua," jelas Mochtar.
Menurut Mochtar, jika Khofifah jadi maju maka bisa saja PDIP akan mengubah skenario mengusung kader sendiri, yakni Tri Rismaharini. Karena dengan mengusung Risma, sementara di sisi lain Gus Ipul dan Khofifah berebut suara NU, maka ada peluang besar bagi Wali Kota Surabaya tersebut untuk menang.
Demikian juga dengan kandidat lain. Bisa saja Demokrat dan PAN nanti juga akan mengusung jago sendiri. Hal yang sama bisa saja ditempuh Gerindra dan PKS, sangat besar kemungkinannya berkoalisi dan mengusung jago sendiri jika mengharap bola muntah dari persaingan Gus Ipul vs Khofifah.
"Jika Khofifah jadi maju bisa saja Pilgub Jatim nanti akan diikuti 4 pasangan, atau bahkan bisa 5 pasangan kalau ada pasangan dari jalur independen. Tapi kalo Khofifah tidak maju 3 pasangan sudah sangat bagus. Kartu As masih disimpan rapi oleh partai-partai, sementara Khofifah memainkan bolanya," ujarnya. (dtc/mfb)Kasasi Jaksa Ditolak La Nyalla Optimis di Pilgub Jatim
Jum'at, 21/07/2017 11:00 WIBKetua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla M Mattalitti telah menjalani perkara kasus dana hibah kadin dan hingga diputus bebas serta kasasi permohonan jaksa ditolak Mahkamah Agung. La Nyalla yang sempat menjalani penjara 7 bulan itu optimistis menatap Pilgub Jatim 2018.
La Nyalla ditetapkan tersangka oleh Kejati Jatim karena diduga terlibat dalam kasus dana hibah kadin. La Nyalla sempat mendekam di penjara selama tujuh bulan.
Kemudian, Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat memutuskan La Nyalla bebas karena tidak terbukti korupsi. Jaksa Penuntut Umum dari Kejati Jatim tidak terima dengan keputusan tersebut hingga mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung.
MA menolak permohonan kasasi JPU. Perkara bernomor 765 K/PID.SUS/2017 itu diputus oleh tiga Hakim Agung yakni, Prof Dr Mohamad Asikin SH,. Dr Leopold Luhut Hutagalung, SH. Prof Dr Surya Jaya SH, MHum.
"Saya rasa, saya mendapatkan ujian dari Allah. Mudah-mudahan saya akan diberikan hadiah menjadi Gubernur Jawa Timur (2018-2023)," kata La Nyalla M Mattalitti di Graha Kadin Jatim, Jalan Bukit Darmo, Surabaya, Kamis (20/7).
Menurut La Nyalla, putusan MA menolak kasasi permohonan jaksa itu bukan hanya hadiah awal dirinya maju sebagai Cagub Jatim. "Ini hadiah dan pemberian sertifikat pada saat dilantik menjadi Gubernur Jawa Timur," tuturnya.
Ia menambahkan, dirinya yakin diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Ia mencontohkan, Nabi Yusuf AS diangkat derajatnya setelah dipenjara selama 7 tahun.
"La Nyalla cukup 7 bulan saja (dipenjara). Keluar jadi Gubernur Jawa Timur. Insyallah," ujarnya.
La Nyalla pun mengaku memaafkan orang-orang yang menzaliminya. "Semua saya terima dengan ikhlas dan sudah memaafkan orang-orang yang menzalimi saya," katanya.
La Nyalla, yang juga Ketua Kadin Jatim, menyerahkan penanganan pengembalian harkat dan martabat dirinya setelah keluarnya putusan bebas dari Pengadilan Tipikor Jakarta dan kasasi jaksa yang ditolak Mahkamah Agung kepada tim kuasa hukumnya. "Termasuk pembukaan rekening," tuturnya.
La Nyalla berharap kejaksaan legowo menerima putusan penolakan kasasi. Dia ingin semua pihak menghormati mekanisme hukum yang telah dilakukan.
Disinggung soal isu penahanan dirinya karena unsur politis, Nyalla menerangkan, dirinya dijerat dengan perkara dana hibah Kadin Jatim karena dia baru terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.
"Kalau kita mau urut-urut, kita bicara jujur, saya dari dulu minta mundur dari Ketua Umum PSSI. Saya kan awalnya terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Kemudian begitu saya terpilih, kan nggak lama langsung dibekukan," terangnya.
Kemudian, lanjut Nyalla, dia melakukan perlawanan mulai dari PTUN hingga kasasi. Pada 7 Maret 2016, dia ditetapkan sebagai tersangka. "Apa-apaan ini. Tapi sudahlah dan jangan panas-panasin lagi. Yang pasti, ini menjadi suatu pelajaran buat saya bahwa saya akan dinaikkan derajat sama Allah. Mudah-mudahan ada hadiah diberikan Allah, saya diberikan menjadi Gubernur Jawa Timur," ujarnya. (dtc/mfb)Elektabilitas Khofifah Naik Mengejar Gus Ipul
Kamis, 20/07/2017 17:57 WIBElektabilitas Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur Jawa Timur mengalami kenaikan. Bahkan angkanya kian mendekati calon petahana Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Hal itu terungkap dalam survei yang digelar The Initiative Institute. Survei digelar dalam kurun waktu 15-30 Juni 2017 dengan menggunakan pendekatan multistage random sampling. Survei dilakukan di 114 desa/kelurahan yang tersebar di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Jumlah responden sebanyak 1.140 dan margin of error sebanyak 3,2 persen. Responden adalah penduduk Jawa Timur dan telah menikah atau minimal berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih.
Hasilnya elektabilitas Gus Ipul masih unggul dibandingkan Khofifah dan Risma. "Jika Pemilihan Gubernur Jawa Timur dilakukan hari ini, responden memilih Saifullah Yusuf mendapatkan 44,6 persen, Khofifah 37,3 persen dan Tri Rismaharini 18,10 persen," kata CEO The The Initiative Institute Airlangga Pribadi, Kamis (20/7).
Airlangga mengatakan, dari hasil survei tersebut, yang menarik adalah angka perolehan Risma, yang mengalami penurunan dibandingkan dengan survei sebelumnya. Pada April lalu, Risma mendapatkan 26,1 persen. Khofifah 28,3 persen dan Gus Ipul 33,4 persen.
"Suara Bu Risma menurun menjadi 18,10 persen, karena responden tahu bahwa Risma tidak maju pilgub," tuturnya. (dtc/mfb)Gerilya La Nyalla Mattalitti Demi Pilgub Jatim
Selasa, 18/07/2017 10:00 WIBAlasan lain yang membuat La Nyalla yakin mendapat rekomendasi partai dan menjadi gubernur adalah dirinya adalah seorang pengusaha. Menurutnya, masyarakat saat ini membutuhkan pengusaha daripada incumbent.