-
Demi Kebutuhan Pasokan Gas Harus Ada Afirmasi Untuk PGN
Rabu, 13/09/2017 11:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan insentif regulasi kepada PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Anggawira menegaskan PGN selama ini telah berkontribusi dalam mengembangkan infrastruktur pipa gas dalam menyalurkan gas bumi kepada seluruh masyarakat.
"PGN sudah membangun pipa-pipa gas yang disalurkan ke masyarakat dari berbagai segmen pelanggan mulai dari rumah tangga, UKM, komersial, industri, pembangkit listrik dan transportasi. Untuk itu perlu diberikan privilege dibandingkan dengan perusahaan lain yang hanya sebatas membeli kuota gas saja," ujar Anggawira dalam siaran pers yang diterima gresnews.com, Rabu (12/9).
Total pipa gas yang sudah dibangun di Indonesia sepanjang 9.876 km, terdiri dari 5.150 km pipa transmisi dan 4.726 km pipa distribusi. Sebanyak 7.200 km dari jumlah total pipa gas adalah milik PGN. Pembangunan yang dilakukan oleh PGN terintegrasi mulai dari integrasi pasokan gas, integrasi infrastruktur, dan integrasi pengguna dari berbagai segmen sehingga dapat mengelola keberlangsungan gas dan pelayanan ke pengguna gas domestik.
"Dengan jumlah tersebut, sudah sepatutnya PGN diberikan kelonggaran dalam hal regulasi. Karena kita perlu pertimbangkan juga jumlah dana yang dikeluarkan oleh PGN untuk membangun seluruh infrastruktur tersebut," jelas Anggawira.
Adapun insentif yang dimaksudkan oleh Anggawira adalah terkait dengan distribusi gas dan penetapan harga. Dirinya berharap Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dapat mengambil keputusan tepat dalam penanganan perkara yang melibatkan PGN saat ini.
"Selama ini PGN telah melakukan banyak efisiensi dalam hal distribusi dari hulu ke hilir. Sehingga saya rasa tidak ada pemanfaatan posisi dominan yang dilakukan oleh PGN. Kita berharap KPPU dapat mengkaji hal ini lebih dalam dengan mempertimbangkan biaya infrastruktur pipa gas yang dibangun PGN, serta kontribusinya terhadap pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri," tuturnya.
Seperti diketahui, saat ini infrastruktur PGN setara dengan 80% pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia. Dari infrastruktur pipa gas bumi tersebut, PGN mengalirkan gas ke 1.652 pelanggan industri dan pembangkit listrik, sebanyak 1.929 pelanggan komersial (hotel, restoran, dan rumah makan) dan Usaha Kecil, serta mengalirkan gas ke 204.000 pelanggan rumah tangga. Pelanggan PGN kini tersebar di 19 kota di 12 provinsi. (mag)
PGN Bagikan Konverter Kit BBG di Lampung
Minggu, 06/08/2017 06:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Tak hanya membangun jaringan gas untuk rumah tangga, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) juga membagikan konverter kit bahan bakar gas (BBG) di Provinsi Lampung. Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso mengatakan, konverter kit yang dibagikan mencapai sebanyak 116 unit.
Alimuddin mengatakan, Kementerian ESDM menugaskan PGN tidak hanya membagikan koventer kit, tapi juga memasangnya di kendaraan dinas. Selain itu, tidak hanya pembangunan jargas, tapi juga pengoperasian sambungan rumah-rumah tersebut.
"Konverter kit kita bagikan gratis ke kendaraan dinas Pemkot dan Pemprov Lampung. Sedangkan pemasangan jargas di 10.321 unit rumah tersebar di 21 kelurahan di Bandar Lampung," ujar Alimudin, di acara Groundbreaking Pembangunan Jargas Rumah Tangga dan Penyerahan Konverter Kit di Bandar Lampung, seperti dikutip dari rilis, Kamis (3/8).
Untuk pembagian konverter kit di Lampung, tahun ini pemerintah juga menugaskan PGN melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia membagikan di Jakarta, Bogor, Batam, Pondok Ungu, IRTI Monas, Grogol, Sukabumi, Purwakarta, Bandung, Surabaya, dan Gresik dengan total sebanyak 2.021 unit konverter kit.
"Tahun ini, Pemerintah menalokasikan anggaran sebesar Rp 97,8 miliar untuk membagikan total sebanyak 5.000 unit konverter kit. Pemerintah menugaskan Pertamina dan PGN untuk membagikan sekaligus memasang di kendaraan dinas, angkot dan kendaraan lainnya," jelasnya.
Sementara untuk proyek jargas di Bandar Lampung dengan total sepanjang 204 kilometer (km) tersebut, ditargetkan selesai seluruhnya pada akhir tahun 2017. Selain di Lampung, PGN tahun ini mendapatkan penugasan untuk membangun jargas di Musi Banyuasin, DKI Jakarta, dan Mojokerto dengan total sebanyak 26.000 sambungan rumah tangga.
Sebelumnya, PGN juga mendapatkan penugasan untuk membangun dan mengoperasikan jargas di 8 wilayah berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 2461 K/12/MEM/2017, yakni wilayah Jabodetabek, Kabupaten Bogor, Kota Cirebon, Kota Surabaya, Kota Tarakan, Kabupaten Blora, Kota Semarang, dan Kabupaten Sorong.
"Pemerintah bersama BUMN setiap tahunnya akan terus menambah pembangunan jaringan gas bumi rumah tangga, sehingga semakin banyak masyarakat merasakan manfaat besar menggunakan gas bumi, mulai dari lebih efisien, mudah, praktis dan mengalir 24 jam penuh tanpa takut kehabisan," ungkap Alimuddin.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo menambahkan, selaku BUMN di sektor gas bumi, PGN siap melaksanakan penugasan yang diamanatkan pemerintah.
"PGN akan terus mendukung program konversi energi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Saat ini PGN telah membangun dan mengelola lebih dari 7.270 km pipa gas bumi atau setara 80% infrastruktur pipa gas bumi Indonesia," kata Dilo.
Saat ini PGN telah memasok lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, lebih dari 1.930 pelanggan komersial dan 204.000 pelanggan rumah tangga yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi di seluruh Indonesia. (dtc/mag)
Kapal Ferry Merak-Bakauheni Bakal Gunakan Gas PGN
Kamis, 27/07/2017 05:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) joint study pengoperasian kapal baru berbahan bakar ganda (dual fuel) di lintasan Merak (Banten)–Bakauheni (Lampung) dengan PT ASDP Indonesia Ferry. Dengan penandatanganan kesepakatan ini, nantinya, kapal-kapal fery penyeberangan Merak-Bakauheni bakal menggunakan bahan bakar gas dari PGN.
Disaksikan Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim, dan Direktur Utama ASDP, Faik Fahmi, kesepakatan kerjasama kedua BUMN tersebut ditandatangani oleh Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan PGN, Gigih Prakoso, dan Direktur Teknik dan Operasional ASDP, La Mane, di Kantor Pusat PGN, Jalan Zainul Arifin, Jakarta, Selasa (25/7). Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan, kerjasama ini merupakan wujud komitmen PGN dalam memperluas pemanfaatan gas bumi secara nasional.
Jobi mengatakan, melalui kesepakatan ini PGN dan ASDP dapat melakukan kajian bersama pengoperasian kapal baru dual fuel di Merak-Bakauheni. Dengan kerja sama ini kapal baru tersebut akan melintas di Merak-Bakauheni menggunakan dua bahan bakar dengan komposisi 70% Liquefied Natural Gas (LNG) dan 30% solar.
"Kami senang dengan kerjasama yang terus berkelanjutan antara PGN dengan ASDP. Dengan ini berarti kami juga mendukung program Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mendorong pembangunan di bidang kemaritiman. Di samping itu, kami terus berupaya meningkatkan pemanfaatan gas bumi dari berbagai sektor, termasuk di antaranya transportasi laut," kata Jobi usai menyaksikan penandatanganan kerja sama PGN-ASDP tersebut.
Jobi menjelaskan, kedua BUMN memilih lintasan Merak-Bakauheni karena lintasan tersebut menghubungkan dua pelabuhan penumpang terbesar di Indonesia. Dengan adanya kapal baru ini, PGN dan ASDP juga mendukung kebutuhan proyek dermaga eksekutif yang ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus 2018 mendatang. "Kami berharap kapal Roll On-Roll Off (Ro-Ro) baru berbahan bakar ganda ini akan menjadi pilot project di lintasan tersebut," kata dia.
Kerjasama PGN-ASDP bukan yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya, pada akhir Desember 2016, kedua perusahaan negara juga telah melakukan kerjasama joint study pengoperasian kapal baru berbahan bakar ganda di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
Selain menyusun rencana, ruang lingkup kerjasama juga mencakup antara lain kajian bersama pengadaan kapal baru yang meliputi aspek teknis, komersial, dan legal. Setelah itu, kedua pihak akan membuat laporan, rekomendasi, dan rencana tindak lanjut kerjasama tersebut. Jika dalam kesepakatan ini keduanya perlu tambahan pihak lain, proses pengadaan pun dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
Menurut Jobi, sama seperti kerjasama sebelumnya, perjanjian antara PGN dengan ASDP memiliki jangka waktu selama 12 bulan atau satu tahun. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis antara kedua BUMN.
Sebagai BUMN Gas Bumi, PGN memiliki kegiatan usaha di bidang transmisi dan distribusi gas bumi serta melakukan pembangunan infrastruktur gas bumi, baik berupa jaringan pipa gas dan moda transportasi lainnya. Adapun ASDP bergerak dalam bidang usaha jasa angkutan penyeberangan di berbagai lintasan di Indonesia.
Karena itu, menurut Jobi, kedua BUMN akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak untuk pelaksanaan kerjasama dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Kerjasama dengan ASDP merupakan bagian dari sinergi BUMN yang telah dilakukan sepanjang tahun ini. Sinergi yang dilakukan PGN dengan BUMN lain yang telah berlangsung tahun ini antara lain Kerjasama Pemanfaatan Produk Air Mineral dengan Perum Jasa Tirta II (Persero), Proyek Pipanisasi Gas Bumi Duri-Dumai dengan PT Pertamina (Persero), serta Kerjasama BUMN Hadir untuk Negeri di Provinsi Lampung dengan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
"Kami terus berupaya menyebarluaskan pemanfaatan gas bumi sebagai energi baik ke berbagai sektor ekonomi di Indonesia, salah satunya sektor transportasi. Kami berharap kerjasama yang terjalin dengan ASDP akan terus berlangsung dan dapat memperkuat daya saing ekonomi nasional, khususnya di sektor kemaritiman. Dengan adanya sinergi bersama BUMN berarti memaksimalkan kemampuan yang kami miliki tanpa harus membentuk perusahaan baru sehingga bisa meminimalisir pengeluaran biaya," kata Jobi. (dtc/mag)
Bangun Jaringan Gas Lampung, PGN Incar Kelas Menengah
Jum'at, 21/07/2017 19:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) saat ini tengah membangun jaringan pipa gas untuk kebutuhan rumah tangga di Bandar Lampung. PGN akan membangun sebanyak PT Perusahaan Gas Negara (Persero) terus membangun jaringan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga. Salah satu yang tengah dibangun ialah di Bandar Lampung sebanyak 10.321 sambungan.
Kepala PGN Lampung Wendi Purwanto menjelaskan, untuk proyek 10.321 sambungan rumah tangga di Bandar Lampung ditujukan bagi masyarakat kelas menengah. Saat ini PGN telah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendata siapa saja yang berhak mendapatkan sambungan gas kota dengan gratis tersebut.
"Jadi yang dijangkau memang masyarakat kelas menengah ke bawah, yang dijangkau memang kerja sama dengan dinas perumahannya kota Bandar Lampung," terang Wendi di Lampung, Kamis (20/7)
Wendi menjelaskan, penggunaan gas bumi lebih hemat dibanding menggunakan LPG (Liquefied petroleum gas). Dengan begitu, masyarakat juga menghemat pengeluaran untuk mengkonsumsi gas. Selain itu masyarakat juga tak perlu takut bila tiba-tiba kehabisan gas seperti saat menggunakan LPG. Jaringan gas dari PGN akan terus mengalir
Meski menyasar kelas menengah, masyarakat bawah juga bisa mendapatkan manfaat dari pembangunan jaringan pipa gas PGN ini. Menurut Wendi, selain untuk menengah ke bawah, masyarakat biasa atau yang tak kebagian mendapatkan sambungan jaringan gas kota secara gratis juga dapat menggunakannya.
Namun, mereka perlu membayar biaya instalasi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Besaran biaya instalasi tergantung dari lokasi setiap penyambungan jaringan gas bumi itu sendiri.
"(Biaya) Tergantung dari instalasi rumahnya, panjang instalasi yang mau dipasang. Seperti pemerintah juga ada tiang listrik subsidi, jadi instalasinya dipasangi pemerintah, kita juga saat ini (10.321) dipasangi pemerintah juga. Jadi kalau enggak dapat, tapi mau pasang sendiri ada biayanya sekitar Rp 3-5 juta untuk biaya instalasi. Tapi kalau harga gasnya sama," terang Wendi.
Untuk saat ini, Wendi mengungkapkan, PGN telah melakukan instalasi sambungan gas bumi terhadap 3.000 rumah tangga di Bandar Lampung. PGN sendiri membangun jaringan tersebut sepanjang 190 kilometer.
"Untuk di Bandar lampung itu sudah ada yang mulai pasang. Untuk instalasi rumah tangga sekitar 3.000 sambungan (sudah terpasang). Untuk yang jalur distribusinya sudah sekitar 5 km, dari 190 km," kata Wendi.
"Sekarang sudah 30% untuk instalasi ke rumah tangganya. Seminggu rata-rata 2.000 instalasi ke rumah tangga, kalau untuk sambungan distribusi sehari rata-rata 3 km. Insya Allah bisa tercapai semuanya tahun ini," sambungnya.
Lebih lanjut Wendi menjelaskan, gas tersebut dipasok dari dua sumber, yakni dari Sumatera Selatan dan Liquefied natural gas (LNG). Untuk dapat memenuhi 10.321 sambungan rumah tangga tersebut, PGN menyalurkan gas 0,2 MMBTU. "Untuk rumah tangga kita butuh 0,2 MMBTU. Sangat kecil dibandingkan dengan pemakaian industri. Mungkin 10 ribu rumah tangga itu untuk satu industri," tukasnya. (dtc/mag)
PGN Kembangan Jargas Hingga 10.321 Rumah di Bandar Lampung
Kamis, 20/07/2017 17:02 WIB
JAKARTA, GRESNEWS. COM - Setelah Kota Batam dan Dumai PT Perusahaan Gas Negara (Persero) juga mengembangkan jaringan gas kota di Bandar Lampung. Sebanyak 10.321 sambungan rumah tangga di Bandar Lampung akan tersambung dengan jaringan gas (jargas). Pembangunan jargas untuk rumah tangga dilakukan agar manfaat energi baik dari gas bumi bisa semakin luas dirasakan masyarakat.
Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim, mengatakan jaringan gas kota 10.321 untuk rumah tangga di Bandar Lampung itu ditargetkan tersambung secara seluruhnya pada akhir 2017. Saat itu juga, masyarakat juga dapat langsung memanfaatkan gas bumi tersebut.
"Kita harapkan akhir tahun ini (2017) 10.321 sudah bisa tercapai," kata Jobi di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (20/7).
Kepala PGN Lampung, Wendi Purwanto, juga menuturkan saat ini telah ada sekitar 3.000 rumah yang telah tersambung jaringan gas di Bandar Lampung. PGN membangun jaringan tersebut sepanjang 190 kilometer.
"Untuk di Bandar lampung itu sudah ada yang terpasang sekitar 3.000 sambungan. Untuk yang jalur distribusinya sudah sekitar 5 km, dari 190 km," jelas Wendi.
Menurutnya untuk instalasi ke rumah tangga sekarang sudah 30% . Seminggu rata-rata 2.000 instalasi rumah tangga, "Kalau untuk sambungan distribusi sehari rata-rata 3 km. Insya Allah bisa tercapai semuanya tahun ini," ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, gas tersebut dipasok dari dua sumber, yakni dari Sumatera Selatan dan Liquefied Natural Gas (LNG). Untuk dapat memenuhi 10.321 sambungan rumah tangga tersebut, PGN menyalurkan gas hingga 0,2 MMBTU.
"Sangat kecil dibandingkan dengan pemakaian industri. Mungkin 10 ribu rumah tangga itu untuk satu industri," tuturnya. (rm)PGN Raih Peringkat Pertama Annual Report Tingkat Internasional
Selasa, 18/07/2017 19:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) berhasil meraih peringkat pertama kategori 2016 Vision Award dalam Annual Report Competition yang diselenggarakan oleh League of American Communication Professional (LACP). Penghargaan Vision Award tersebut terdiri dari 2 kategori yakni utilitas gas dan kategori energi.
PGN meraih penghargaan atas laporan tahunan PGN 2016. Dalam laporan tahunan 2016, perusahaan gas terbesar di Indonesia ini mengangkat tema "When a Pipeline Is Not Just a Pipeline". PGN meraih nilai 99 dari total skor 100 untuk laporan tahunan tersebut.
Penghargaan itu diberikan berdasarkan penilaian oleh pakar ilmu komunikasi yang bekerja sama dengan LACP. PGN pun meraih nilai tertinggi dalam berbagai kriteria seperti: first impression (30 dari 30); report cover (10 dari 10); letter to stakeholders (10 dari 10); report narrative (10 dari 10); report financials (10 dari 10); creativity (10 dari 10); message clarity (9 dari 10); information accessibility (10 dari 10) dengan total perolehan nilai 99 dari 100.
PGN masuk peringkat pertama dalam hal laporan tahunan mengalahkan perusahaan-perusahaan besar. Tahun 2015, peringkat pertama diduduki oleh perusahaan Daimler disusul oleh General Motors di mana PGN sendiri hanya duduk di posisi 14.
PGN sendiri sebelumnya telah memenangi awards ini pada 2012 lalu. Setelah berhasil menggeser perusahaan plat merah lainnya seperti Garuda Indonesia yang pernah memenanginya pada tahun 2010/2011.
Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama menyambut baik hasil yang telah diraih perusahaan. Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan suatu prestasi yang sangat membanggakan bagi perusahaan BUMN dan membawa nama baik Indonesia.
Penghargaan tersebut menunjukan hasil yang positif dari program komunikasi serta Good Corporate Governance yang selalu dilakukan perusahaan. "Awards ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen pelaksanaan Good Corporate Governence (GCG) PGN yang dilaksanakan secara konsisten dengan akuntabel dan transparan," ujar Rachmat melalui keterangan persnya, Selasa (18/7).
Perusahaan berskala internasional lainnya yang ikut dalam kompetisi tersebut seperti Exxon Mobile, Chevron, Coca-Cola, Disney, Ford Motors dan sebagainya. Vision Award merupakan bagian dari 2016 Vision Awards Annual report Competition dimana lebih dari 5000 laporan tahunan telah diajukan oleh lebih 800 institusi/perusahaan dari 24 negara, termasuk 500 perusahaan besar dunia yang diranking oleh Majalah Fortune (Fortune 500 Global).
Liga Profesional Komunikasi Amerika LLC alias LACP sendiri didirikan pada tahun 2001 untuk menciptakan forum dalam industri hubungan masyarakat yang memfasilitasi diskusi tentang praktik terbaik di kelasnya. (mag)PGN Kaji Ekspansi Jaringan Gas Semarang Timur dan Blora
Jum'at, 07/07/2017 08:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Sales Area Head Area Semarang PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Heri Frastiono mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyusunan front end engineering design (FEED) dan detail engineering design for construction (DEDC). Hal itu dilakukan terkait adanya usulan ekspansi jaringan di wilayah Semarang Timur dan Blora.
Usulan rencana pengembangan jaringan pipa gas Semarang Timur-Blora ini, dilakukan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM. Pemerintah memandang penting ekspasnsi ini untuk kepentingan pelanggan rumah tangga di wilayah Semarang Timur dan Blora.
Menurut Heri, jika usulan itu disetujui pemerintah, maka pembangunannya bisa dilaksankan pada tahun 2018 mendatang. "Lokasi yang akan dikembangkan adalah di sekitar wilayah jaringan pipa gas existing," kata Heri, Jumat (7/7).
Pemerintah mengusulkan, pembangunan sejumlah 10 ribu sambungan rumah (SR) yang terdiri atas 5.000 SR wilayah Semarang dan 5.000 SR di Blora. Heri menegaskan, PGN sendiri juga membangun jaringan pipa gas di Jawa Tengah, yaitu di Kawasan Industri Tambak Aji, Kawasan Industri Wijayakusuma, dan Kelurahan Tambak Aji Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Di kawasan tersebut, PGN mengalirkan gas untuk pelanggan sektor industri, komersial dan rumah tangga. Penyaluran gas untuk pelanggan industri sebanyak 13 pelanggan dan 150 pelanggan rumah tangga.
"Pembangunan nasional jalan tol Semarang-Batang membelah pemukiman penduduk di perumahan Wahyu Utomo, Tambak Aji, Ngaliyan. Jumlah pelanggan rumah tangga berkurang sekitar 50 pelanggan," pungkas Heri. (mag)
Pabrik Kertas Pilih Energi Baik Gas Bumi Supaya Bisa Ekspansi
Jum'at, 07/07/2017 06:00 WIBPelaku industri yang memutuskan beralih ke energi baik gas bumi PT Perusahaan Gas Negera (Persero) Tbk (PGN) terus bertambah. PT Fajar Surya Tridasa, salah satu produsen kertas ternama yang berproduksi di Bekasi, salah satunya.
"Awal Juli ini produsen kertas PT Fajar Surya Tridasa telah beralih menggunakan gas bumi PGN. Sebelumnya mereka memeroduksi kertas menggunakan bahan bakar liquefied petroleum gas (LPG)," ucap Direktur Komersial PGN, Danny Praditya, di Jakarta, Selasa (04/07).
Salah satu pertimbangan memilih gas bumi dari PGN tentu saja efisiensi. Danny mengatakan untuk mendorong daya saing industri dalam negeri, pelaku industri memang dituntut lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Gas bumi PGN merupakan salah satu energi yang dapat mewujudkan penghematan dan efektifitas dari sisi konsumsi bahan bakar dalam rangka produksi itu. Selain itu juga energi baik gas bumi merupakan bahan bakar paling bersih dan aman digunakan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.
"Dengan beralih ke gas bumi PGN, produsen kertas ini dapat efisien sekitar 40 persen dibanding sebelumnya menggunakan LPG," terusnya.
Danny menyebut PGN berkomitmen untuk hadir mendampingi dan mendorong majunya industri nasional. Dengan terjalinnya hubungan yang saling membangun dan bertukar nilai tambah, PGN dan industri bisa tumbuh bersama.
PGN akan terus memerluas penggunaan energi baik gas bumi termasuk untuk industri-industri di dalam negeri. Dalam waktu dekat perseroan akan memasok gas bumi ke Armstrong Indonesia, Ariake Europe, Kencana Cakra, Yamazaki Indonesia, Indo Sultan, Mitsubishi Logistic, Yamada Indonesia, dan banyak lagi.
"Dengan semakin efisennya industri nasional sehingga meningkatkan daya saing industri kita. Harapannya akan makin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," Danny mengharapkan.
General Manager Fajar Surya Tridasa, Darmawan, menyebut faktor efisiensi memang alasan terbesar di balik peralihan energi ke gas bumi dari PGN. Dengan begitu dana terkumpul hasil penghematan bisa digunakan untuk hal lebih produktif yaitu ekspansi.
"Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PGN yang telah menyalurkan gas bumi ke pabrik kami sesuai jadwal. Dengan menggunakan gas bumi dari PGN, kami dapat melakukan efisiensi sebesar 40 persen dan penghematan tersebut dapat digunakan untuk ekspansi ke fase berikutnya yang rencananya akan dibangun plant baru," akunya.
Saat ini PGN telah memasok ke lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, lebih dari 1.930 pelanggan komersial, dan 204.000 pelanggan rumah tangga yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi di seluruh Indonesia.
Total infrastruktur gas bumi yang dibandung dan dikelola PGN saat ini mencapai lebih dari 7.270 kilometer (km). Jumlah ini setara 80 persen pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia.
PGN Alirkan Gas Bumi ke Dumai
Kamis, 06/07/2017 15:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) mulai memasok kebutuhan gas di wilayah Duri Provinsi Riau. Kebutuhan akan gas itu akan dipenuhi dengan pembangunan jaringan pipa distribusi gas bumi di Dumai, sepanjang 56 kilometer (km).
Menurut Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim pembangunan proyek pipa distribusi gas bumi Dumai ini merupakan inisiatif PGN. Pipa tersebut tersebut akan terkoneksi dengan pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai, sepanjang 67 km yang saat ini sedang dibangun bersama PT Pertamina (Persero).
"Kami telah menandatangani Heads of Agreement (HOA) untuk proyek pipa transmisi Duri-Dumai bersama Pertamina di Kementerian BUMN sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri ESDM Nomor 5975 K/12/MEM/2016. Berbarengan dengan jalannya proyek tersebut," ujar Jobi, di Kantor Pusat PGN, Jakarta, Selasa (20/6) lalu.
Pembangunan pipa distribusi gas bumi di Dumai ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Wilayah Kota Dumai. Pasokan gas itu akan digunakan untuk industri, komersial dan rumah tangga.
Menurut Jobi, di wilayah Dumai ada potensi calon pelanggan seperti di Kawasan Industri Pelintung, Pelindo, dan Kawasan Industri Lubuk Gaung.
"Proyek pembangunan pipa distribusi gas bumi ini ditargetkan selesai bersama-sama dengan proyek pipa transmisi Duri-Dumai pada akhir 2018," ungkap Jobi.
Dijelas Jobi, pipa distribusi gas bumi Dumai itu memiliki diameter 24 dan 16 inchi. Terkait pasokan gas bumi, PGN telah mendapatkan kepastian alokasi gas bumi dari ConocoPhillips sebanyak 37 (Billion British thermal units per day /BBTUD) yang akan mulai dialirkan pada 2018 hingga 2030.
PGN juga akan memperoleh alokasi gas bumi sebesar 2 BBTUD dari Jambi Merang. "Dua proyek infrastruktur gas bumi di Duri-Dumai ini diperkirakan membutuhkan dana investasi sekitar US$ 140 juta," ujar Jobi.
Diketahui selain Duri-Dumai PGN juga memperluas jaringan infrastruktur gas bumi nasional di beberapa wilayah. Saat ini sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.
Lalu, PGN juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km, pengembangan infrastruktur gas bumi di Gresik, Jawa Timur.
Selain itu PGN juga membangun jaringan pipa distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto dan menambah jumlah pengguna gas bumi di sektor industri di berbagai wilayah eksisting PGN.
"Ini bentuk komitmen PGN sebagai BUMN gas kepada negeri, dengan harapan semakin banyak masyarakat menikmati gas bumi PGN yang lebih efisien, bersih, mudah dan aman," tambah Jobi. (rm)PGN Bertekad Wujudkan Batam sebagai Kota Gas Bumi
Kamis, 06/07/2017 13:00 WIB
JAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) bertekad menjadikan Batam, Kepulauan Riau sebagai kota gas bumi. PGN akan menjamian pasokan kebutuhan energi kepulauan tersebut, langkah tersebut tersebut akan mengundang investor untuk menanamkan modal di pulau yang berbatasan langsung dengan Singapura itu.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan, Batam akan menjadi kota gas bumi, menyusul langkah PGN yang terus memperluas jaringan infrastruktur dan pasokan gas buminya ke berbagai wilayah Batam.
"Sejak 2004 kami terus bangun jaringan distribusi gas bumi ke pelanggan di Batam. PGN memasok langsung ke industri, usaha komersial sampai pembangkit listrik dan rumah tangga," tutur Dilo, di Jakarta, akhir Juni lalu.
Saat ini PGN tengah menyelesaikan proyek pipa trasmisi WNTS di titik Sub Sea Tie In-Batam (SSTI-B) ke Pulai Pemping. Proyek ini adalah penugasan pemerintah kepada PGN untuk membangun dan mengoperasikan pipa gas dari SSTI-B ke Pulau Pemping.
Dilo mengungkapkan pengembangan proyek infrastruktur pipa transmisi WNTS di titik Sub Sea Tie In-Batam (SSTI-B) ke Pulau Pemping diharapkan dapat memberikan manfaat berupa alternatif pasokan gas bagi kepulauan Riau (Batam, Bintan, dan Karimun) sebagai wujud kontribusi PGN dalam mendukung program pemerintah demi ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Ditambahkan Dilo dengan terbangunnya proyek pipa gas ini, PGN wilayah Batam akan memiliki tambahan total kapasitas energi sebesar 40 Billion British thermal units per day (BBtud). volume gas bumi juga dapat ditingkatkan hingga 100 BBtud pada tahun mendatang.
Adanya ketersediaan energi yang besar di Batam ini, maka Pemerintah Kota Batam bisa bekerjasama untuk menarik lebih banyak investor luar negeri, yang dapat meningkatkan perekonomian Pulau Batam, Bintan, dan sekitarnya. Termasuk membangun sektor komersial, industri dan kelistrikan sebagai penopang perekonomian.
"Bersama pelanggan dan stakeholder lainnya, PGN terus mengembangkan daya saing kemandirian negeri, melalui pengembangan infrastruktur yang terintegrasi dan pasokan gas yang handal. Pasokan energi terjamin dan handal, bukan tidak mungkin Batam akan menjadi surga bagi investor berinvestasi,"tandas Dilo.
Sejauh ini di Batam, PGN telah melayani 3.497 pelanggan rumah tangga, 53 pelanggan komersial, dan 43 pelanggan industri serta pembangkit listrik. Sehingga secara total PGN telah memasok 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, 1.930 pelanggan komersial, dan 204.000 pelanggan rumah tangga yang tersebar di 19 kabupaten dan kota di 12 provinsi di seluruh Indonesia. (rm)PGN Pasok Gas Bumi ke Pabrik Kertas PT Fajar Surya
Rabu, 05/07/2017 15:30 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Mulai Juli 2017 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) resmi mengalirkan gasnya ke PT Fajar Surya Tridasa yang merupakan pabrik kertas di Bekasi, Jawa Barat.
"Awal Juli ini produsen kertas PT Fajar Surya Tridasa telah beralih menggunakan gas bumi PGN. Sebelumnya mereka memproduksi kertas menggunakan bahan bakar liquefied petroleum gas (LPG)," tutur Direktur Komersial PGN, Danny Praditya, di Jakarta.
Ia mengungkapkan, penggunaan bahan bakar yang efisien menentukan daya saing industri dalam negeri. Gas bumi PGN merupakan salah satu energi yang dapat memberikan efisensi dan paling bersih dan aman digunakan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.
"Dengan beralih ke gas bumi PGN, produsen kertas ini dapat efisien sekitar 40 persen dibanding sebelumnya menggunakan LPG," ujarnya.
PGN terus bertekad memperbanyak industri dalam negeri agar dapat menggunakan gas bumi. PGN juga berencana akan memasok gas bumi ke sejumlah perusahaan seperti Armstrong Indonesia, Ariake Europe, Kencana Cakra, Yamazaki Indonesia, Indo Sultan, Mitsubishi Logistic, Yamada Indonesia dan banyak lagi.
"Dengan semakin efisennya industri nasional maka akan meningkatkan daya saing industri kita, harapannya akan makin meninggkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ungkap Danny.
Sementara itu General Manager Fajar Surya Tridasa, Darmawan mengungkapkan, dari hasil efisiensi dari peralihan penggunaan bahan bakar gas bumi PGN, dapat digunakan untuk ekspansi pabrik kertas baru.
Menurut Fajar dari penggunaan gas bumi dari PGN, pihaknya dapat melakukan efisiensi sebesar 40 persen dan penghematan tersebut dapat digunakan untuk ekspansi ke phase berikutnya seperti pembangunan plant baru. (rm)PGN Gelar Mudik Bareng Pengemudi Bajaj dan OB
Kamis, 22/06/2017 19:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) tahun ini kembali menggelar program Mudik Bersama PGN 2017. Sebanyak 2.245 peserta mudik gratis ke kampung halamannya. Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah sekaligus penutupan rangkaian kegiatan Safari Ramadan PGN 2017.
Sebanyak 45 bus diberangkatkan dari Lapangan Marinir Cilandak KKO Jakarta ke berbagai kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur melalui Jalur Pantai Utara Jawa, Jalur Tengah, dan Jalur Selatan. Peserta mudik terdiri dari para sopir bajaj yang tergabung dalam Komunitas Bajaj Gas (Kobagas), office boy (OB), cleaning service yang bekerja di lingkungan PGN, hingga para wartawan dan keluarganya.
Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan, kegiatan mudik gratis merupakan kontribusi perusahaan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk masyarakat yang selama ini telah berperan dalam meningkatkan atau memajukan pemanfaatan gas bumi.
"PGN adalah Perusahaan Gas Negara, milik negara, bekerja untuk memberikan manfaat kepada masyarakat seluas-luasnya. Salah satunya, hari ini PGN kembali memberangkatkan 2.245 peserta mudik gratis ke kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga," kata Jobi saat melepas peserta mudik PGN 2017 di Cilandak KKO, Jakarta, Kamis (22/6).
Jobi mengungkapkan, sebanyak 45 bus yang mengantarkan peserta mudik dibagi ke dalam sembilan rute jurusan. Adapun rincian rute Program Mudik Bersama PGN tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pantura I – Jabar (Indramayu-Cirebon-Kuningan)
2. Pantura II A – Jateng (Cirebon-Tegal-Slawi-Margasari)
3. Pantura II B – Jateng (Cirebon-Tegal-Demak-Kudus-Jepara)
4. Pantura III – Jateng - Jatim (Cirebon-Brebes-Tegal-Semarang-Ungaran-Salatiga-Solo-Madiun)
5. Pantura IVA – Jateng (Cirebon-Brebes-Tegal-Semarang-Salatiga-Boyolali-Solo-Wonogiri)
6. Pantura IVB – Jateng (Cirebon-Brebes-Tegal-Semarang-Secang-Magelang-Yogyakarta)
7. Pantura V – Jawa Timur (Cirebon-Brebes-Tegal-Semarang-Purwodadi-Lamongan-Surabaya)
8. Jalur Tengah – Jawa Tengah (Cirebon-Bumiayu-Ajibarang-Purwokerto-Kebumen)
9. Jalur Selatan – Jateng – DIY (Nagrek-Tasik-Ciamis-Majenang-Wangon-Kebumen-Purworejo-Yogyakarta)Jobi menambahkan, Mudik Bersama PGN merupakan penutup rangkaian kegiatan program Safari Ramadan PGN 2017. Sebelumnya, PGN menggelar berbagai kegiatan antara lain berbuka puasa bersama 500 sopir bajaj gas dan pembagian 20.000 paket sembako dalam kegiatan BUMN Berbagi Bingkisan Ramadan 1438 Hijriah untuk masyarakat di 10 masjid yang tersebar di Jakarta dan Tangerang.
PGN juga mengadakan pelatihan memasak untuk ibu rumah tangga dan pembagian 1.000 paket makanan untuk petugas kebersihan di Jakarta, pemberian santunan kepada 11.860 anak yatim piatu dan duafa yang berasal dari 593 yayasan di seluruh wilayah operasi PGN, serta berbagai kegiatan lain yang dilakukan pada area PGN di berbagai daerah.
"Program ini akan secara konsisten kami lakukan di setiap tahunnya. Semoga kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan," tutup Jobi. (dtc)
PGN Fokus Membangun Infrastruktur Gas
Rabu, 21/06/2017 20:00 WIBJAKARTA, GRESNEWS.COM - Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) Jobi Triananda Hasjim mengatakan, PGN berkomitmen untuk terus fokus membangun infrastruktur gas bumi nasional guna mendukung industri dalam negeri. Jobi mengemukakan, dalam pengelolaan infrastruktur gas, PGN melakukan kegiatan yang terintegrasi, yaitu integrasi pasokan gas, integrasi infrastruktur, integrasi pengguna berbagai segmen, sehingga dapat mengelola keberlangsungan penyaluran gas dan pelayanan ke pengguna gas domestik.
Salah satu infrastruktur gas bumi yang dibangun yakni proyek pipanisasi gas bumi Duri-Dumai untuk mendukung penyediaan gas bumi bagi pengguna di wilayah baru Dumai, Provinsi Riau. Jaringan ini terdiri dari Jaringan Transmisi sepanjang 67 km dan distribusi 56 km.
"Beberapa waktu yang lalu, kami juga telah menandatangani Heads of Agreement (HOA) untuk proyek pipa transmisi Duri-Dumai bersama dengan Pertamina di Kementerian BUMN sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri ESDM Nomor 5975 K/12/MEM/2016, pipa transmisi ini akan tersambung dengan pipa distribusi," kata Jobi, di Jakarta Pusat, Rabu (21/6)
Dia mengungkapkan, proyek pipa distribusi gas bumi Dumai tersebut merupakan inisiatif PGN untuk menyalurkan energi baik gas bumi kepada pelanggan-pelanggan PGN di Dumai dan akan terkoneksi dengan pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai sepanjang 67 km.
Jobi mengatakan, dibangunnya pipa distribusi di Dumai bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Wilayah Kota Dumai yang dapat digunakan untuk industri, komersial dan rumah tangga. Apalagi, PGN melihat ada potensi calon pelanggan yang ada di wilayah Dumai, seperti Kawasan Industri Pelintung, Pelindo, dan Kawasan Industri Lubuk Gaung. "Kami menargetkan proyek pipanisasi Duri Dumai ini dapat terselesaikan pada akhir 2018," ujar Jobi.
Jobi menambahkan, selain Duri-Dumai PGN terus berkomitmen memperluas jaringan infrastruktur gas bumi nasional di berbagai daerah lainnya. Saat ini PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau. Lalu, PGN juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km, pengembangan infrastruktur gas bumi di Gresik, Pasaruan, dan wilayah lain.
Selain Jaringan Pipa, pada tahun 2017 PGN juga membangun jaringan gas rumah tangga baik yang ditugaskan oleh KESDM maupun inisiatif perusahaan dengan total sambungan mencapai 30.500 RT yang tersebar di berbagai kota. Pada sektor transportasi, PGN juga berupaya untuk meningkatkan ketersediaan infrastruktur dengan membangun tambahan SPBG sebanyak 2 unit yang berlokasi di Serang dan Cilegon.
"Ini bentuk komitmen PGN sebagai BUMN gas kepada negeri, dengan harapan semakin banyak masyarakat menikmati gas bumi PGN yang lebih efisien, bersih, mudah dan aman," tutup Jobi.
Seperti diketahui, saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 7.270 km. Infrastruktur PGN ini setara dengan 80% pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia.
Dari infrastruktur pipa gas bumi tersebut, PGN mengalirkan gas ke 1.652 pelanggan industri dan pembangkit listrik, sebanyak 1.929 pelanggan komersial (hotel, restoran, dan rumah makan) dan Usaha Kecil, serta mengalirkan gas ke 204.000 pelanggan rumah tangga. Pelanggan PGN tersebut tersebar di 19 kota di 12 provinsi. (dtc)
Layanan PGN Sejahterakan Masyarakat
Jum'at, 16/06/2017 19:39 WIBPT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus mengembangkan penggunaan gas ke masyarakat umum terutama rumah tangga. PGN pun menyampaikan informasi agar masyarakat tak ragu menggunakan gas.
Sekretaris Perusahaan PGN, Santiaji Gunawan mengatakan penggunaan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga memang memberikan banyak manfaat. Salah satunya lebih hemat dan aman dibanding bahan bakar lainnya.
Namun, banyak pula masyarakat yang masih ragu untuk menggunakan gas bumi karena belum tersampaikannya informasi secara utuh akan manfaat dari penggunaan gas bumi tersebut.
"Gas bumi merupakan energi baik. Energi yang memberikan banyak manfaat bagi ibu-ibu rumah tangga. Paling utama lebih hemat dan sangat aman. Tapi, kami akui masih banyak ibu-ibu yang ragu. Apa benar gas bumi aman dibanding bahan bakar lainnya? Untuk itu, kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan manfaat gas bumi tersebut," tutur Santiaji dikutip dari bumn.go.id.
Saat ini PGN menyalurkan gas bumi secara langsung ke pelanggan domestik mencapai 168.973 pelanggan. Rinciannya lebih dari 165.392 pelanggan rumah tangga, 1.929 pelanggan sektor UMKM, komersial, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.652 industri manufaktur berskala besar dan pembangkit listrik.
"Sebagai contoh, PGN telah melayani penyaluran gas bumi rumah tangga di Kota Cirebon sejak 1974 atau sudah 43 tahun dan Rusun Kebon Kacang, Jakarta, sejak 1981 atau sudah 36 tahun dan alhamdulillah tidak pernah terjadi insiden dan masyarakat dapat nilai tambah dari penggunaan gas bumi yang hemat, praktis dan aman," kata Santiaji.
Novayanti Rahman (52) adalah salah satu ibu rumah tangga yang merasakan manfaat menggunakan gas dari PGN. Penjual Soto Banjar ini semakin nyaman dan efisien setelah menggunakan gas bumi dari PGN sehingga harga jual bisa bersaing.
ibu yang akrab disapa Nova, bercerita ketika jaringan pipa gas PGN masuk ke perumahan tempat tinggalnya di Magersari Permai, Magersari, Sidoarjo, Jawa Timur. Itu terjadi pada sekitar November 2016.
Sebagai layanan baru di situ, banyak warga meragukan tawaran jaringan gas bumi dari PGN. Alasannya beragam. Tidak terkecuali soal kabar tak berdasar bahwa pipanya khawatir tidak kuat.
"Mungkin mereka takut meledak atau seperti apa karena banyak berita miring di media soal kualitas pipa PGN dan lain sebagainya. Tapi saya tidak percaya itu! Karena saya yakin perusahaan sebesar PGN tidak akan main-main dengan kualitas jaringannya," tegasnya.
Maka, Nova sang pensiunan pekerja media, itu memutuskan langsung berlangganan. Sudah sekitar 6 bulan sampai sekarang. Sejak saat itu pula dia mengaku merasakan penghematan luar biasa dan tidak ada kekhawatiran kehabisan gas saat memasak untuk jualannya.
"Tetangga yang belum pakai banyak yang bertanya, apakah lebih hemat, aman dan saya dengan yakin menjawab menggunakan gas PGN jauh lebih hemat dan aman," Nova bercerita karena kini jadi rujukan tetangga.
Efisiensi dari aktivitas jualan Soto Banjar, soto khas dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, itu memang yang dirasakan Nova sangat signifikan. Soto kuah bening identik suwiran daging ayam dan perkedelnya itu biaya produksinya jadi lebih murah.
Sebagai perbandingan, begini: Nova mulai berjualan Soto Banjar sejak Agustus 2016 dan awalnya mengandalkan elpiji 3 kilogram untuk memasak bahan-bahan pelengkap Soto Banjar seperti ketupat, ayam, hingga kuah soto.
"Salah satu bahan utama dan tidak tergantikan dalam kuliner Soto Banjar yakni ketupat yang proses memasaknya membutuhkan waktu cukup lama, minimal 5 jam," ungkapnya.
Setiap hari, untuk keperluan memasak ketupat, Nova membutuhkan dua tabung elpiji 3 kilogram. Harga gas tiap tabungnya mencapai Rp 17 ribu. Maka sekali memasak, setidaknya biaya untuk gas elpiji saja mencapai Rp 34 ribu.
Perubahan signifikan terjadi saat Nova beralih ke gas bumi dari PGN. Dia hanya merogoh kocek untuk membayar biaya pemakaian tak lebih dari Rp 50 ribu tiap bulannya. "Dulu, untuk beli Elpiji 3 kilo saja bisa habis lebih dari Rp 150 ribu tiap bulan. Sekarang dengan gas dari PGN bayar kurang dari Rp 50 ribu, itu pun sudah termasuk biaya administrasi bank karena saya bayar lewat ATM," ucapnya, bahagia.
Berhubung biaya produksi turun, harga jual Soto Banjar ibu Nova pun bisa didiskon. Di depot lain rata – rata harga satu porsi Soto Banjar dipatok minimal Rp 20 ribu per porsi. Sedangkan Nova bisa jualan Rp 15 ribu per porsi.
"Harga memang lebih murah tapi soal rasa boleh diadu karena saya tidak mengurangi takaran bumbu atau menggunakan bahan yang tidak berkualitas. Kan saya sudah bisa berhemat dari biaya produksi tadi," akunya.
Dengan mematok harga rendah namun dengan rasa yang tetap terjaga itulah Nova mengaku bisa cepat mendapat pelanggan.
Pada awal merintis usaha Soto Banjar, Nova hanya berjualan setiap hari Minggu di acara Car Free Day di Pusat Kota Sidoarjo. Selain itu, dia juga melayani pesanan untuk berbagai keperluan seperti arisan, pertemuan, hingga konsumsi untuk rapat di beberapa instansi.
Kini, seiring semakin banyaknya permintaan, ibu dua anak tersebut bersiap melakukan ekspansi dengan membuka stan di pujasera di pusat kota Sidoarjo.
Kerjasama PGN dan Jasa Tirta
Kamis, 08/06/2017 05:00 WIBPT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) melakukan kerjasama dengan Perum Jasa Tirta II sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pengelolaan air. Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim dan Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) II Djoko Saputro meneken Nota Kesepahaman tentang Sinergi Strategi, Pengembangan Bisnis, dan Pengelolaan Infrastruktur Dalam Rangka Penguatan Energi di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (7/6).
Kerja sama PGN dan PJT II mencakup sinergi di bidang operasional dan pengelolaan infrastruktur milik PGN yg bersinggungan dgn fasilitas PJT II, serta sinergi pengembang bisnis dan usaha lainnya dengan mengoptimalkan masing-masing sumber daya yang dimilikinya untuk ketahanan dan kedaulatan energi dan penguatan sektor pangan, hingga pengembangan kawasan wisata, solusi energi, IT atau lainnya.
Sebelumnya Djoko menjelaskan Perum Jasa Tirta II sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pengelolaan air menorehkan capaian positif sepanjang tahun 2016, bahkan mampu mengangkat produksi pangan petani serta menopang pasokan listrik bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Capaian 2016 sangat baik karena PJT II dapat predikat AAA. Kami melakukan pengelolaan air di mana 90 persen bersifat sosial dan baru sisanya 10 persen yang kami kelola untuk usaha," kata Djoko .Ia menegaskan, dalam menjalankan operasional perusahaan, 90 persen pengelolaan air itu sifatnya sosial yang akhirnya mampu mendukung ketahanan pangan, yakni dengan menjadi penyedia air baku untuk irigasi pertanian di sebagian wilayah Jawa Barat. Air irigasi itu diberikan secara gratis kepada petani melalui saluran-saluran irigasi yang dikelola oleh PJT II.
"Sekitar lebih dari 6 miliar meter kubik per tahun air kami alokasikan untuk 300.000 hektare lahan pertanian di sekitar wilayah kerja, dan dari sini menghasilkan gabah dalam dua musim panen sebesar 15 juta ton. Kalau dikonversi menjadi gabah kering, maka kontribusi PJT II bisa mencapai Rp 13 sampai Rp 14 triliun dari produksi gabah kering. Ini artinya Perum Jasa Tirta II berkontribusi nyata terhadap ketahanan pangan," ujarnya.
Dalam penyediaan air baku, PJT II juga bekerja sama dengan perusahaan air minun PAM Jaya dan PDAM Kabupaten/kota, serta industri. Pada 2016 air baku yang didistribusikan untuk sektor ini mencapai 944,12 juta meter kubik.
"Jadi, 80 persen kebutuhan air baku Jakarta dipasok oleh PJT II. Maka kami mencoba perbaiki sistem kinerja dan efektifitas," ujar Djoko.
Ia menambahkan, PJT II juga menjalankan unit usaha pembangkit energi listrik. Selain dipasok untuk PLN, energi listrik ini juga ada yang disuplai untuk pelaku industri kecil sehingga mereka mendapatkan harga produksi yang lebih murah. Sebab harga listrik yang dipasok ke industri 80 persen lebih murah dibanding harga listrik PLN.
"Ini potensi membangun wilayah industri dengan listrik lebih murah. Ini bisa semacam bentuk subsidi bagi industri," tuturnya.
Produksi listrik PJT II 2016 sebesar 1,2 miliar KWH dan merupakan yang tertinggi selama 50 tahun PJT II yakni mulai dari 1957. Selain karena faktor cuaca hujan yang sangat mendukung, PJT II juga melakukan operasi yang lebih baik. Misalnya dengan menjaga dan membenahi sparepart, etos kerja SDM yang semakin meningkat dan berkomitmen kuat, dan mesin-mesin juga dijaga agar tidak down. "Upaya-upaya seperti ini kami lakukan sehingga operasional bidang kelistrikan ini sangat baik," jelas Djoko. (Antara)