JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menunjuk Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Sebagai pejabat negara, Nadiem harus menanggalkan semua jabatan di perseroan. Namun, berdasarkan penelusuran dokumen, ternyata ia masih menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Dompet Karya Anak Bangsa, yakni badan hukum yang menaungi aplikasi pembayaran GoPay

Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menegaskan Nadiem telah menandatangani dan menyerahkan surat pengunduran diri dari seluruh jabatan komisaris dan eksekutif di Grup Gojek. "Kami sedang dalam proses untuk meng-update dokumen perusahaan ke lembaga pemerintahan terkait mengenai perubahan ini," kata Nila kepada Gresnews.com, Kamis (24/10)

Nila mengatakan proses itu akan memakan waktu beberapa hari untuk dapat ter-update semua.

Gresnews.com menelisik dokumen akta perusahaan yang menaungi Gojek—PT Aplikasi Karya Anak Bangsa—untuk melihat perubahan terakhir aksi korporasi yang berkaitan dengan posisi Nadiem. Ternyata perusahaan tersebut melakukan perubahan akta terakhir pada Selasa, 22 Oktober 2019—sehari sebelum pengumuman kabinet. Perubahan dilakukan melalui Notaris Jose Dima Satria, SH., M.KN. Kedudukan perusahaan di Gedung Equity Tower Lantai 35, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Per perubahan terakhir itu—yang artinya tepat ketika kabinet diumumkan—Nadiem masih menguasai saham perseroan, sebagai berikut:

- SERI N sebanyak 10 lembar senilai Rp500.000;
- SERI E sebanyak 10.339 lembar senilai Rp10.339.000;
- SERI I sebanyak 64 lembar senilai Rp32.000.000;
- SERI O sebanyak 48.003 lembar senilai Rp48.003.000.

Modal disetor perusahaan Gojek itu sebesar Rp675.435.909.000. Posisi Direktur Utama adalah Andre Soelistyo—yang juga menguasai saham SERI N sebanyak 2.857 lembar senilai Rp142.850.000 dan SERI A sebanyak 500 lembar senilai Rp25.000.000. Sementara itu jabatan Komisaris Utama dipegang oleh Garibaldi Thohir (Boy Thohir)—kakak Menteri Negara BUMN Erick Thohir.

Sejumlah perusahaan asing—ada juga yang perusahaan cangkang—nangkring menguasai sebagian besar saham perusahaan: ASEAN China Investment Fund, Blackrock Global Funds, Gamvest PTE LTD, Golden Signal Limited, Google Asia Pacific PTE. LTD., KKR Go Investments PTE., LTD, dan Sequoia Capital India Growth Investments, Tencent Mobility Limited, Mitsubishi Corporation,

Di jajaran perusahaan nasional terdapat nama emiten bursa yang bergerak di bidang produksi otomotif: PT Astra International Tbk. menguasai saham SERI I sebanyak 35.270 lembar senilai Rp17.860.000.000 dan saham SERI J sebanyak 13.228.000 senilai Rp6.614.000.000. Terdapat pula PT Northstar Pacific Investasi—perusahaan kapital yang digawangi Patrick Waluyo—yang menguasai saham SERI I sebanyak 461 lembar senilai Rp230.500.000. PT Asuransi Jiwa Sequis Life menguasai saham SERI I sebanyak 3.754 lembar senilai Rp1.877.000.000.

Merujuk Laporan Keuangan Konsolidasian PT Astra International Tbk. 30 Juni 2019, total investasi yang sudah dikucurkan untuk Gojek sebesar Rp9,1 triliun.

Sementara posisi Nadiem di PT Dompet Karya Anak Bangsa—badan hukum yang menaungi aplikasi pembayaran GoPay— ia menjabat Komisaris Utama (pengurus perusahaan) sekaligus pemegang saham.

Hal itu bisa ditilik dalam akta PT Dompet Karya Anak Bangsa berdasarkan perubahan terakhir 13 September 2019, yang diperoleh Gresnews.com, Rabu (23/10). Kedudukan perusahaan di Gd. Pasaraya Blok M Gedung B Lantai 6 & 7, Jl. Iskandarsyah II No.2 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Perusahaan ini berjenis Penanaman Modal Asing (PMA).

Modal disetor perusahaan itu Rp8 triliun lebih (Rp8.738.188.000.000). Pemegang saham hanya dua: 1) PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sebanyak 8.738.1178 lembar senilai Rp8.738.178.000.000; 2) Nadiem Anwar Makarim sebanyak 10 lembar senilai Rp10.000.000. Direktur Utama adalah Andre Soelistyo.

Dalam Syarat dan Ketentuan Penggunaan GoPay disebutkan: “Ketika Anda menggunakan GoPay, Anda mempercayakan uang dan informasi yang Anda miliki kepada kami, PT Dompet Anak Bangsa (GoPay).”

Pada Februari 2019, pihak GoPay melansir jumlah total nilai transaksi bruto (GTV) di aplikasi itu untuk semua pasar mencapai US$9 miliar (Rp126,7 triliun). (G-2)

BACA JUGA: