JAKARTA - Yayasan WWF Indonesia mengonfirmasi penerimaan dana program sebesar US$150.036 (Rp2,1 miliar, kurs hari ini) untuk periode 12 bulan mulai Januari 2018 dari Margaret A. Cargill Foundation. Sebelumnya Gresnews.com memberitakan Yayasan WWF Indonesia sebagai lembaga yang menerima dana dari Climate and Land Use Alliance (CLUA). Buka tautan: Potret Pendanaan di Balik Kampanye Sawit LSM Indonesia

Manajer Hubungan Masyarakat dan Relasi Media WWF Indonesia Ency Mataniari melalui surat elektronik kepada Gresnews.com, Rabu (4/9), menyatakan berkaitan dengan dana CLUA itu seluruhnya digunakan untuk membiayai beberapa kegiatan sebagai berikut:

  1. Membantu Bappeda Provinsi Papua menyiapkan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Papua;
  2. Membantu Bappeda Provinsi Papua untuk menyusun dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RTR KSP (Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pengembangan) Ekonomi Merauke dan sekitarnya;
  3. Pengembangan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang perencanaan sebelum menyusun dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
  4. Memperkuat kapasitas Komisi Daerah Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Papua yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Papua melalui SK Gubernur Papua;
  5. Membantu penyusunan strategic planning Komda PIPB
  6. Bekerja sama dengan Komisi Daerah (Komda) Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan (PIPB) dalam membantu Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Papua dan mengembangkan database perizinan dan Sistem Informasi Lingkungan. Semua kegiatan ini untuk kepentingan pemerintah daerah.

“Untuk Papua Barat digunakan untuk membantu pengembangan pusat informasi data spatial dan non-spatial untuk mendukung perencanaan di Provinsi Papua Barat. Ini merupakan salah satu poin tindak lanjut dari Deklarasi Manokwari yang ditandatangani oleh Gubernur Papua Barat dan Papua saat penutupan International Conference on Biodiversity, Ecotourism and Economic Creative yang berlangsung pada tanggal 7-10 Oktober 2018 di Manokwari,” tulis Ency.

Ency melanjutkan semua kegiatan yang dijalankan oleh Yayasan WWF Indonesia diaudit oleh kantor akuntan publik yang independen, dan seluruh pelaporan keuangannya secara tertib dipublikasikan pada media massa dan laporan tahunan yang bisa diakses melalui tautan ini: Laporan Tahunan WWF Indonesia 

Buka juga: Penjelasan lengkap sejarah WWF Indonesia

Seluruh program kerja Yayasan WWF-Indonesia merujuk pada rencana kerja pemerintah, khususnya mendukung Strategi Rencana Aksi Konservasi dari Kementerian terkait, sehingga  memiliki capaian dan koridor yang jelas bahwa apa yang dikerjakan adalah upaya bersama untuk mencapai tujuan nasional,” tulis Ency. (G-1)

BACA JUGA: