Syuting ´Love In Paris´ di RS Harapan Kita Makan Korban
JAKARTA - Syuting sinetron ´Love In Paris´ memakan korban. Ayu Tria (9 tahun), pasien RSIA Harapan Kita, yang menderita leukimia sejak usia dua tahun meninggal akibat keterlambatan penanganan karena banyaknya peralatan syuting yang mengganggu pelayanan rumah sakit terhadap Ayu.
Ruang ICU RSIA Harapan Kita yang seharusnya steril digunakan sebagai tempat shooting yang ditayangkan di SCTV. Ruangan ICU tersebut bercampur dengan tempat peralatan syuting otomatis mengganggu kenyamanan pasien.
Kurnianto Ahmad Syaiful (47 tahun), orang tua Ayu menjelaskan dirinya agak terganggu dengan syuting tersebut. Ayu masuk rumah sakit karena diare yang cukup serius sehingga diharuskan masuk ke ruangan ICU rumah sakit.
"Semalam anak saya nge-drop pukul 17.30 WIB. Kemudian saya bawa ke RSIA Harapan Kita sampai habis maghrib mau isya. Sampai di rumah sakit langsung ditangani di UGD. Setelah dicek ada pembuluh darah pecah. Dokternya menyarankan ke ICU. Sampai ICU agak sedikit kurang nyaman karena dalam ruangan dipakai syuting," kata Kurnianto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/12).
Di dalam ruangan tersebut, lanjutnya, penjenguk diharuskan memakai pakaian steril, sedangkan kru sinetron dengan seenaknya keluar masuk ruangan ICU tanpa menggunakan pakaian steril. Sekitar pukul 01.30 WIB, di luar
ruangan masih ada persiapan syuting, dari ruang UGD yang berada di lantai 1 sampai ke ruang pintu masuk ICU dan dipasang lampu sorot.
Sementara itu, lanjutnya kru film berlalu lalang di ruang Wijaya Kusuma sehingga pasien terganggu. Bahkan, penunggu pasien dialihkan ke pintu samping ruangan. Pukul 01.30, Kurnianto dipanggil dokter dan mengatakan anaknya sudah koma. Jantung di monitor sempat berhenti sampai pukul 02.30 WIB. Dokter minta maaf karena tidak bisa menyelamatkan nyawa anak bungsunya tersebut. "Waktu itu kru-kru film sudah pada tidur. Jam empat juga masih pada tidur, tapi alat-alatnya belum dirapihin," lanjutnya.
Saat itu, kata Kurnianto, syuting sinetron tersebut mengganggu kenyamanan istirahat pasien dan menyebabkan sulitnya akses masuk ruang ICU. Keluarga pasien pun tidak diberi tahu terlebih dahulu ruangan akan digunakan sebagai tempat syuting saat itu. "Saya tidak diberitahu ataupun ada pemberitahuan terlebih dahulu kalau ada syuting," katanya.
