JAKARTA - Warga Batang Toru menolak sungai Batang Toru dijadikan tempat pembuangan limbah tambang G Resources. Sungai tersebut penting bagi warga karena digunakan sebagai sumber air minum, mandi, memelihara ikan perairan darat dan di bagian hilir Batang Toru terdapat Danau Siais.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Minggu (11/11), Walhi, Jatam, dan Warga Batang Toruwarga mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang abai terhadap perjuangan mereka menyelamatkan sungai selebar 98 meter tersebut.

Disebutkan pula, AMDAL perusahaan tambang emas PT Agincourt/G Resources menyatakan Sungai Batang Toru tidak digunakan sebagai air minum. Informasi ini bertentangan dengan kenyataan di lapangan.

Penolakan warga atas pembuangan air limbah tambang ke Batang Toru, baik tertulis dan lisan, telah disampaikan warga termasuk kepala-kepala desa yang terdampak, seperti Desa Muara Hutaraja, Desa Bandar Hapinis dan Desa Terapung Raya kepada Bupati Tapanuli Selatan.

Namun hal tersebut tidak dihiraukan pemerintah daerah sehingga mendorong kemarahan warga, yang dihadapi dengan Kepolisian Sumatera Utara dengan tindakan sangat represif.

Pemberian informasi palsu/keterangan tidak benar di dalam AMDAL adalah suatu tindakan yang terlarang berdasarkan Pasal 69 ayat 1 huruf j UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelanggaran ini dapat dihukum dengan penjara selama satu tahun atau denda Rp1000.000.000.

Ironisnya, Polda Sumatera Utara dan BPLH Sumatera Utara tidak memproses tindak pidana lingkungan hidup tersebut, dan justru Polda Sumatera Utara melakukan pengawalan pemasangan pipa limbah tambang G Resources/Agincourt ke Batang Toru.

Karenanya, mereka mendesak Kementerian Lingkungan Hidup segara turun tangan atas kasus ini untuk menegakkan hak konstitusi warga atas lingkungan yang sehat. Juga mendesak KLH segera mengeluarkan keputusan untuk menghentikan pemasangan pipa air tambang ke Batang Toru, sebagai bentuk pengawasan KLH dan penerapan azas ´precautionary principle´ (prinsip kehati-hatian) yang dianut oleh sistem aturan lingkungan hidup.

BACA JUGA: