JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) hingga dua kali lipat. Dari sebelumnya Rp4,9 triliun menjadi Rp9,8 triliun. Sehingga secara keseluruhan anggaran Kementerian ESDM di tahun 2015 mencapai sebesar Rp15 triliun.

Menteri ESDM SUdirman Said menuturkan dari Rp15 triliun, sekitar Rp5 triliun dialokasikan untuk belanja barang dan belanja pegawai. Sedangkan Rp9,8 triliun untuk belanja modal. Dia menginstruksikan kepada seluruh jajaran di Kementerian ESDM untuk segera melakukan percepatan-percepatan agar serapan anggaran lebih tinggi dari tahun lalu dan menghindari tanda bintang dari Kementerian Keuangan.

Dia menuturkan untuk belanja modal akan dipergunakan sesuai dengan subsektornya yang terdiri dari migas, listrik dan energi terbarukan. Khusus listrik, Kementerian ESDM akan mensuport untuk transmisi, gardu induk dan pelistrikan di 48 titik terluar di Indonesia yang notabene terpencil. Kemudian infrastruktur gas rumah tangga, dengan membangun jaringan gas rumah tanggga.

"Kita ingin menghindari serapan rendah, seperti tahun kemarin. Oleh karena itu kepada seluruh leaders diajak bicara bagaimana cara melakukan percepatan-percepatan," kata Sudirman, Jakarta, Senin (12/1).

Sudirman meminta seluruh jajarannya sesegera mungkin melakukan persiapan projek dan tender. Menurutya untuk persiapan tender sebagian sudah diumumkan di tahun lalu, harapannya di bulan Maret tahun 2015 seluruh tender dapat selesai dan pemenang tender akan diumumkan. Sehingga dalam pertengahan tahun Kementerian ESDM sudah memiliki prestasi dalam serapan anggaran.

Dia juga menginstruksikan agar dalam penggunaan anggaran mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Oleh karena itu, Sekretaris Jenderal dan seluruh Direktorat Jenderal untuk mengumpulkan para kontraktor yang ikut dalam tender. Dia menghimbau agar seluruh peserta tender dan jajaran Kementerian ESDM tidak melakukan praktek-praktek kecurangan.

"Jadi kita baik ke dalam ataupun keluar ingin mengajak, ayo deh kita mulai praktek yang baik. Itu sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden dalam sidang kabinet," kata Sudirman.

Kemudian, Said akan mengoptimalkan peran dari unit pengendali kerja bersama Sekjen dan Dirjen untuk meninjau kembali proyek demi proyek. Mulai dari perencanaannya sampai memonitor pelaksanaannya. Kendati demikian untuk tambahan belanja modal, Sudirman mengatakan perlu persetujuan dari DPR.

"Langkah ini untuk memfollow up sidang kabinet. Perlunya penyegaran organisasi," kata Sudirman.

Sementara itu, pengamat dari Energy Watch Ferdinand Hutahaean mengatakan Kementerian ESDM harus mempergunakan belanja modal tersebut tepat sasaran dan teknologi yang tepat. Supaya tidak menghamburkan uang negara. Menurutnya pengajuan tambahan anggaran tersebut sangatlah bagus, yang penting dipergunakan tepat seperti tujuan pengajuan. Bahwa tambahan anggaran yang diajukan untuk pembangunan listrik,  jangan sampai upaya melistrikan daerah terpencil tidak tercapai karena salah pengunaan teknologi.

Menurutnya pemerintah harus cermat dalam penggunaan teknologi agar anggaran tersebut tepat sasaran dan tidak terbuang. Untuk daerah terpencil, sebaiknya menggunakan energi berbasis tenaga surya dengan teknologi yang semakin maju sekarang. Untuk itu pemanfaatan solar menjadi sangat penting karena hemat dan ramah lingkungan.

"Jangan asal proyek, uang negara harus tepat sasaran dan bermanfaat," kata Ferdinand kepada Gresnews.com.

Menurutnya jangan sampai pemerintah menerapkan pola-pola kerja seperti dulu dengan menggunakan transmisi jauh-jauh. Menurutnya pola-pola seperti itu malah menghabiskan anggaran dan malah banyak yang mengalami kegagalan. Pada akhirnya tujuan untuk melistriki tidak tercapai.

"Sebaiknya pemerintah cermat dalam penggunaan teknologi agar anggaran tersebut tepat sasaran dan tidak terbuang," kata Ferdinand.

BACA JUGA: