Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia memprioritaskan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam negeri. Hanya saja alutsista yang dihasilkan harus berkelas dunia.

Hal tersebut disampaikan Presiden seusai rapat koordinasi membahas pembangunan di sektor pertahanan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/8/2012).

"Kalau tidak bisa diproduksi di dalam negeri, baru kita beli dari negara lain dan itupun masih dalam kerangka kerja sama seperti alih teknologi dan produksi bersama, riset dan pembangunan secara bersama. Sejauh ini produk alutsista dalam negeri tidak kalah mutunya dengan industri pertahanan negara lain," kata Presiden seperti dilansir presidensby.info.

Dalam mengembangkan industri pertahanan, Presiden meminta dipertimbangkan aspek ekonomi dan bisnis. Sehingga tidak terjadi karena hanya mengejar produksi tanpa memperhatikan sisi ekonomi dan bisnisnya lantas mengalami masalah. "Belajar dari pengalaman masa lalu, kita pastikan semuanya dipertimbangkan dengan seksama. Industri pertahanan akan berkembang manakala Indonesia membeli barang yang dihasilkan oleh industri dalam negeri."

"Jangan sampai kita memproduksi perlengkapan militer dan alutsista, kemudian TNI dan Polri kita membeli dari negara sahabat padahal sama atau barangkali lebih bagus produksi kita," SBY menambahkan.

BACA JUGA: