Jakarta - Gelar yang diberikan kepada para mantan presiden seharusnya tidak dalam bentuk gelar pahlawan nasional melainkan sebagai negarawan saja.

"Khusus untuk jabatan presiden itu tidak perlu dijadikan sebagai pahlawan nasional jadikan saja mereka sebagai negarawan. Negarawan tidak perlu jadi pahlawan nasional," kata Indra J Piliang, politisi Partai Golkar usai menghadiri diskusi bertajuk ´Pahlawan´, di Jakarta, Sabtu (12/11).

Sebelumnya, beberapa wancana terus digulirkan untuk memberikan mantan penguasa orde baru, Soeharto gelar pahlawan nasional.

Menurut Indra, pemberian gelar pahlawan nasional kepada setiap mantan presiden merupakan hal yang tidak tepat. Pasalnya, surat keputusan (SK) kepahlawanan lahir dari kebijakan presiden di bawahnya.

"Karena SK Kepahlawanan itu lahir dari tangan presiden yang berikutnya menjabat jadi untuk apa, itu akan mengkerdilkan mantan presiden itu sendiri sebagai mantan presiden,"ujar Indra.

Karena, jelas Indra, kategori sebagai pahlawan nasional hanya mengacu seseorang yang pernah ikut berperang. "Nah, sedangkan negarawan itu kan pernah melakukan sesuatu untuk negara tanpa harus ikut turun berperang seperti memberikan pemikiran-pemikirannya kepada negara."

Oleh karena itu, sambung Indra, jadi harus dilihat baik buruknya, sebab pengertian pahlawan nasional itu sangat jauh berbeda dengan negarawan.

"Pahlawan nasional itu belum tentu dia negarawan, dan negarawan itu belum tentu dia pahlawan nasional."

BACA JUGA: