JAKARTA, GRESNEWS.COM - PDIP akhirnya batal memberikan dukungannya kepada Ridwan Kamil. Di detik-detik terakhir, partai berlambang banteng moncong putih itu, akhirnya melaju sendirian dengan mengusung pasangan Tubagus Hasanuddin dan Irjen Polisi Anton Charliyan. Pengumuman pasangan tersebut disampaikan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Megawati awalnya bicara soal banyaknya usulan nama untuk Pilgub Jabar kepada dirinya. Namun dia menegaskan ketika sudah menolak seseorang, tak ada yang lagi berani mengusulkan. Mega lalu cerita tentang hobinya soal lingkungan dan kondisi Sungai Citarum. Dia pun menitipkan soal Sungai Citarum ini kepada cagub Jabar pilihannya.

"Urusan lingkungan tapi saya serahkan ke siapa? Saya serahkan ke ketua DPD saya yaitu Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin" kata Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1).

TB Hasanuddin yang berbaju adat Sunda lalu maju ke depan panggung. Megawati lalu memanggil Anton Charliyan sebagai bakal cawagub Jabar. "Tak jadiin dia," ucap Megawati. TB Hasanuddin dan Anton Charliyan pun lalu melakukan salam komando dan berpose di depan para pengurus PDIP.

Hasanuddin dan Anton sendiri mengaku sudah punya strategi untuk melawan kandidat lainnya. "Ya saya ada strategi sangkuriang," kata Anton Charliyan, di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1).

Yang dimaksud Sangkuriang menurutnya adalah bekerja dengan cepat. Ia mengumpamakan legenda Sangkuriang dari Jawa Barat yang dapat membangun sesuatu dengan cepat. "Di bandung ada legenda Sangkuriang artinya satu hari juga bisa menyelesaikan danau dan lainnya," ujarnya.

Sementara itu pasangan ini mendapatkan PR dari Ketum PDIP Megawati terkait sungai Citarum. Ia menyebut sungai Citarum akan dijadikan pilot project dimana semua stakeholders harus saling bersinergi menangani permasalahan tersebut.

"Kan Citarum selalu jadi masalah. Ini baru bisa selesai kalau adanya kerjasama seluruh elemen tidak bisa satu saja. Karena yang bertanggungawab Citarum banyak banget ada yang Departemen Kehutanan, departemen Perairan, departemen Ketanahan, departemen Perkebunan, departemen PU," ujarnya. "Jadi semuanya harus sinergi. Kalau Citarum dilihat kelayakan ambang batasnya sudah tidak layak sehingga ntar akan dijadikan pilot project," imbuhnya.

Anton saat ini masih merupakan polisi aktif yang berpangkat Irjen, sementara TB Hasanudin adalah purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Mayjen. Menurut Anton, duet mereka berdua sebagai bukti soliditas TNI-Polri.

"Saya kira itu strategi partai untuk menunjukan solidaritas TNI-Polri. Kalau TNI, satu titik kalau di PDIP juga memberikan kesempatan kader lain kebetulan kadernya TNI. Lalu ada Polri, suatu sinergitas. Tapi TNI dan Polri harus netral kalau keluarganya kan ada hak pilih," ungkap Anton.

Sementara itu terkait batalnya dukungan kepada Ridwan Kamil, Emil--panggilan akrab Ridwan Kamil mengaku, dia menerima keputusan itu lewat telepon.  "Saya ditelpon oleh sekjen PDIP, bahwa PDIP punya pertimbangan sendiri. PDIP mengusung sendiri kadernya. Sementara koalisi sudah mufakat dengan pasangan Emil-Uu," kata Emil.

Sementara itu, penetapan Uu sebagai cawagubnya ditentukan dalam rapat koalisi. Rapat itu dihadiri oleh dua Ketum Parpol dan perwakilan dari dua parpol koalisi pengusungnya. "Itu yang dijadikan kemufakatan," ungkapnya.

KOALISI EMPAT PARPOL - Meski tak jadi diusung PDIP, peluang Ridwan Kamil untuk maju tak otomatis habis. Emil sendiri diusung oleh 4 parpol yaitu NasDem, Hanura, PKB, dan PPP. Hari ini, Emil dan Uu berkeliling untuk menerima surat rekomendasi dari 4 parpol tersebut.

Partai NasDem telah menyerahkan surat keputusan (SK) rekomendasi kepada Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum untuk Pilgub Jabar. "Setelah melalui proses politik yang panjang, NasDem mengusung kang Emil sebagai cagub dan dinamika politik yang semakin berkembang di pilkada 2018 yang ditandai berbagai macam drama akrobatik politik," ujar Johnny di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (7/1).

Johnny lalu membacakan SK Rekomendasi untuk Ridwan Kamil dan Uu. Dengan adanya SK itu, seluruh kader NasDem diwajibkan untuk bekerja memenangkan pasangan tersebut.

"Nama cagub RK, nama cawagub Uu. surat ini menginstruksikan DPW Partai NasDem Jabar bersama-sama koalisinya mendaftarkan paslon ini ke KPUD jabar serta secara aktif bersama-sama koalisi memenangkan calon ini," jelasnya.

Usai mendapat SK, Ridwan Kamil menyampaikan rasa senangnya. Dia juga berterima kasih kepada Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa yang turut hadir dalam pemberian SK itu. "Tidak ada lagi hal yang sangat luar biasa kecuali rasa bahagia bisa hadir hari ini adalah perjalan sangat panjang," ujar Ridwan Kamil dalam kesempatan yang sama.

Dia memastikan bersama Uu siap memimpin Jawa Barat dengan modal mereka dalam memimpin daerah. Seperti diketahui Ridwan Kamil saat ini menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Uu adalah Bupati Tasikmalaya.

"Pas kedua-duanya pemimpin daerah. Saya wali kota sehingga sangat jelas saya punya reputasi di perkotaan. Kami mohon doanya kepada 3 parpol lainnya, kami masih paling muda usianya," ucap pria yang akrab disapa Emil itu.

Sementara itu, PKB batal memberi surat keputusan (SK) rekomendasi dukungan untuk Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum di Pilgub Jabar 2018. SK Rekomendasi akan diberikan esok hari di DPW PKB Jawa Barat di Bandung. "Jadinya besok siang, di DPW (Jabar)," ujar Ketua Desk Pilkada PKB Daniel Johan saat dimintai konfirmasi, Minggu (7/1).

Menurut Daniel, tak ada alasan khusus pembatalan pemberian SK rekomendasi kepada Ridwan Kamil-Uu hari ini. PKB juga tak punya alasan tertentu mengganti lokasi pemberian SK. "(Batal karena) teknis saja. Di DPW biar ramai di Bandung," sebut Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

PKB pun dipastikan akan tetap mengusung Ridwan Kamil dan Uu seperti tiga partai pendukung lainnya. "Iya (tetap usung Ridwan Kamil dan Uu)," tambah Daniel. (dtc)

BACA JUGA: