JAKARTA, GRESNEWS.COM - Peruntungan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar untuk maju dalam ajang pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Barat tahn 2018 belum habis. Meski sudah ditinggal dua partai pendukungnya, yaitu PKS dan PAN yang memilih bergabung dengan Gerindra, namun Deddy yang melenggang sedirian bersama Partai Demokrat, ternyata masih punya peruntungan baik.

Partai Golkar yang sudah memutuskan dukungan dari Ridwan Kamil, kemudian mengusung Dedi Mulyadi, ternyata melirik Demokrat dan Deddy untuk dijadikan sekondan. Alhasil Dedi pun kemudian merangkul Deddy, saat Partai Golkar dan Demokrat sepakat berkoalisi di Pilgub Jabar 2018.

Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengaku sudah punya chemistry dengan Deddy Mizwar dan siap mendaftar sebagai pasangan cagub-cawagub ke KPU pada 9 Januari 2018 mendatang. "Insyallah tanggal 9 Januari kita (Golkar-Demokrat) daftar ke KPU," kata Dedi Mulyadi saat mengumumkan koalisi di Bebek Kaleyo, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (27/12).

Dedi mengaku chemistry dengan Deddy Mizwar lantaran keputusan koalisi itu berlangsung cepat. Hanya satu jam setelah Dedi Mulyadi mendapatkan SK penugasan dari Golkar, dia langsung mendapatkan Deddy Mizwar sebagai mitra koalisi.

"Komunikasi dengan Demiz punya garis kesepamahan dan kecepatan waktu mengambil keputusan. Karena waktu semakin mepet jelang pendaftaran. Ini dibuktikan, hanya satu jam langsung sepakat bersama," tuturnya.

Meski begitu, Bupati Purwakarta ini mengaku tidak akan mempermasalahkan siapa yang menjadi cagub atau cawagub. Sebab keduanya sepakat untuk mengabdikan diri untuk kemajuan Jabar.
"Siapapun cagub dan cawagubnya tetap DM. Kan nanti kalau sudah menjabat harus bersama-sama bekerja membangun Jabar," kata Dedi.

Dedi Mulyadi sendiri mengaku bersyukur satu jam setelah mendapatkan SK dari DPP Golkar dia langsung mendapatkan mitra koalisi. Ia mengibaratkan koalisi ini kisah cinta yang tertunda.

"Tadi sore DPP Golkar SK soal pengusungan balon cagub saya ditunjuk. Memberikan waktu sepekan, langsung saya bertemu dengan ketua DPD Demokrat merajut kisah cinta tentang Jabar yang tertunda. Akhirnya kami memiliki kesepakatan bersama maju di Pilgub Jabar," tutur dia.

Ia menuturkan koalisi Golkar-Demokrat dinamai koalisi sejajar. Alasannya, Golkar dan Demokrat memiliki kesamaan partai nasionalis. "Sejajar artinya tidak ada yang lebih tinggi, rendah, semuanya sama. Kita juga sama-sama partai nasionalis," kata Bupati Purwakarta itu.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Demokrat Jabar Irfan Suryanagara mengatakan akan segera melaporkan kesepakatan yang terbangun dengan Golkar kepada DPP. "Kami akan segera laporkan kesepakatan yang terjalin saat ini dengan Golkar," kata Irfan.

Untuk menunjukkan adanya "chemistry" itu, usai kesepakatan koalisi, Deddy Mizwar pun semringah berpose bersama Dedi Mulyadi yang juga Ketua DPD Golkar Jabar. Ketua DPD Demokrat Irvan Suryanegara telah memastikan kedua tokoh ini bakal dipasangkan dalam Pilgub Jabar 2018. Kedua partai ini sepakat membentuk koalisi yang dinamakan ´Koalisi Sejajar´.

"Setelah salat asar terjadi komunikasi antara Demokrat dan Golkar, membangun kesepamahan dalam Pilgub Jabar 2018. Kami sepakat dengan Golkar, untuk bersama-sama mengarungi perpolitikan di Jabar," kata Irvan.

Hanya, belum dipastikan siapa tokoh yang digadang menjadi cagub dan cawagub. Komunikasi masih akan terus dilakukan hingga pendaftaran mendatang. "Ini kerja sama aja. Yang jelas calon yang sudah ada punya nama yang sama, DM dan DMi. Terkait siapa cagubnya atau cawagubnya, lihat pendaftaran nanti. Kesepakatan ini segera kami laporkan ke DPP untuk ditindaklanjuti," katanya.

NYARIS HANGUS - Sebelumnya, "tiket" Deddy Mizwar ke Pilkada Jabar 2018 nyaris hangus ketika Gerindra, PKS, dan PAN berbelok arah mendukung pasangan Mayjen (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu. Pencabutan dukungan kepada Deddy disampaikan saat jumpa pers poros koalisi Gerindra, PKS, dan PAN hari ini. Awalnya, Deddy dipasangkan dengan Ahmad Syaikhu dari PKS.

"Kepada Deddy Mizwar dan Syaikhu akhirnya tak bisa bersama. Keputusan lain bahwa PKS tetap menjalin kerja sama dengan Partai Demokrat di dua provinsi," ujar Presiden PKS Sohibul Iman di kantornya, Jl TB Simatupang, Jaksel, Rabu (27/12).

Namun deklarasi itu tinggal kenangan. Deddy, yang awalnya didukung ´Koalisi Zaman Now´, terdiri atas PKS, PAN, dan Partai Demokrat, akhirnya tak punya kawan. Koalisi Zaman Now sedianya mengantongi 28 kursi dari syarat minimal 20 kursi di DPRD Jabar untuk mengusung cagub/cawagub.

Namun, seperti yang sudah diketahui, koalisi ini retak dan meninggalkan Demokrat sendirian. Dukungan kepada Deddy menjadi gembos karena baru mengantongi 12 kursi dari Demokrat.

Pada akhirnya, PKS dan PAN bergabung dengan Gerindra membentuk ´Koalisi Reuni´. Koalisi ini pernah memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017 putaran kedua.

Ketiga parpol ini sepakat untuk berkoalisi di lima provinsi. Jika digabungkan, Koalisi Reuni memiliki 28 kursi. Khusus untuk Pilgub Jabar, Koalisi Reuni mengusung Mayjen (Purn) Sudrajat bersama Ahmad Syaikhu. "Kami usung Bapak Mayjen Sudrajat bersama Syaikhu. Beliau sebagai cagub dan cawagub Jabar," ucap Presiden PKS Sohibul Iman.

Pengumuman pasangan Sudrajat-Syaikhu sendiri dihadiri oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Perwakilan PAN tak hadir. Namun, kata Sohibul, sudah ada persetujuan dari PAN soal calon-calon yang diumumkan. Rachmawati juga hadir dalam acara pengumuman itu. "Di Jawa Barat, Gerindra, PKS, dan PAN sepakat mengusung Mayjen (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu," kata Sohibul.

Namun peruntungan Deddy Mizwar mendadak membaik lagi. Belum juga sehari dicampakan PKS dan PAN, Demokrat mampu menggaet partai Golkar untuk Pilgub Jabar 2018. Kesepakatan tersebut diambil beberapa jam sesudah Gerindra, PKS dan PAN memutuskan mengusung Mayjen (Purn) Sudrajat-Syaikhu melalui koalisi reuni. Pada momen yang sama, Dedi Mulyadi mendapat SK penugasan dari Golkar.

"Setelah salat asar terjadi komunikasi antara Demokrat dan Golkar, membangun kesepamahan dalam Pilgub Jabar 2018. Kami sepakat dengan Golkar, untuk bersama-sama mengarungi perpolitikan di Jabar," kata Ketua DPD Demokrat Jabar Irvan Suryanegara di Bebek Kaleyo, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (27/12). (dtc)

BACA JUGA: