JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Perhubungan (Kemmenhub) meminta tambahan dana dalam Rancangan Anggaran dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Hal ini lantaran pagu indikatif sebesar Rp 55,29 triliun dinilai tak cukup menilik banyak proyek transportasi yang harus digarap Kemenhub untuk meningkatkan mobilisasi penduduk.

Menanggapi permintaan penambahan anggaran Kemenhub ini, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemis Francis mengatakan sebagai mitra kerja, Komisi V berjanji akan mempelajari dan mendalami program kerja, sebelum memberikan keputusan atas usulan tersebut. Meski ia mengerti dan memahami alasan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam mengajukan tambahan anggaran untuk tahun depan.

"Namun, saat ini kami masih perlu memperdalam lagi penajaman program kerjanya," katanya di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Rabu (10/6).

Sebelumnya, Menhub menyatakan alasan-alasan pengajuan tambahan anggaran sebesar Rp 33,10 triliun tersebut. "Sejumlah proyek perkeretaapian akan dimulai tahun depan," ujarnya di tempat yang sama.

Dari usul tambahan anggaran tersebut alokasi terbesar memang disalurkan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Yakni memakan anggaran hingga sebesar Rp22 triliun.

Kemenhub beralasan, penggarapan proyek perkeretaapian pada tahun depan amatlah padat. Diantaranya kereta Sumatera 18 paket, Jawa 28 paket, Kalimantan dan Sulawesi empat paket.

"Penambahan anggaran itu untuk program pembangunan kereta api untuk Lintas Trans Sumatera dan Trans Sulawesi," kata Jonan.

Pembangunan jalur kereta tambahan ini ia janjikan tak hanya memudahkan mobilisasi masyarakat. Namun juga akkan mempermudah mobilisasi perdagangan, mengingat Kemenhub dan Kementerian Pertanian telah bekerjasama membangun jalur perintis perdagangan. "Kereta api itu tidak hanya untuk penumpang, tapi juga untuk angkut barang," ujar Jonan.

BACA JUGA: