JAKARTA, GRESNEWS.COM - ASEAN-India diyakini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Samudra Hindia, hal itu akan mendukung terciptanya kemakmuran dan stabilitas di kawasan lingkar Indo-Pasifik. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi)  dalam Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan ASEAN-India yang digelar Kamis (25/1), di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India.


Indikasi tersebut disampaikan  Presiden demi melihat potensi yang dimiliki ASEAN dan India. Salah satunya adanya jumlah penduduk yang mencapai hampir dua miliar jiwa.

"Dari angka tersebut, penduduk usia produktif mencapai hampir 1,5 miliar," ujar Presiden, seperti dikutip setkab.go.id.

Disamping itu optimisme pertumbuhan ekonomi dunia juga dinilai memiliki peran cukup penting,   diperkirakan pertumbuhan dunia akan naik menjadi 3,7 persen di tahun 2018 dari 3,6 persen pada tahun 2017.

Presiden Jokowi menyatakan mengapresiasi kerja sama ASEAN-India yang berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi masing-masing negara. Bahkan ekonomi ASEAN diprediksi tumbuh 5 persen sedangkan ekonomi India diperkirakan tumbuh 7 persen pada tahun 2018.

"Berkat kerja kita bersama, ekonomi tumbuh positif di atas pertumbuhan ekonomi global," tandas Presiden Jokowi.

Namun presiden menggaris bawahi, diluar pertumbuhan itu, masih ada sejumlah kondisi global yang belum stabil yang dihadapi ASEAN dan India. Mulai dari pesimisme pelemahan ekonomi global pada jangka panjang hingga meningkatnya kecenderungan proteksionisme di berbagai negara.

Untuk itu Presiden mengajak ASEAN dan India untuk melanjutkan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang akan mewakili hampir setengah populasi dunia, 31,6% dari GDP global, dan 28,5% perdagangan dunia.

Dalam hal ini Kepala Negara juga menyatakan kesiapan Indonesia dan ASEAN untuk bekerja sama dengan India dalam rangka menemukan landing zones yang pragmatik agar upaya perluasan dan pendalaman supply chain di kawasan RCEP dapat terwujud.

"Indonesia menyerukan perlunya mengintensifkan upaya menyelesaikan perundingan RCEP pada tahun 2018," tegas Presiden Jokowi. (rm)

BACA JUGA: