JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Kesehatan melaporkan adanya kasus penyakit Campak (Morbili) dan Gizi Buruk yang dialami sejumlah Balita di Kecamatan Agats, Kabupaten Asmat, Papua. Kasus Campak dan gisi buruk itu dilaporkan dilaporkan  terjadi pada sejak 8 Januari 2018.

Kementerian kesehatan melaporkan para korban saat ini masih menjalani perawatan dan pengobatan di RSUD Asmat. Kemenkes mengatakan tetap memantau dan memberikan pendampingan terhadap upaya penanganan masalah tersebut yang sudah berjalan di tingkat Kabupaten dan Provinsi, selaku ujung tombak pelaksanaan pembangunan kesehatan di wilayahnya. "Kemenkes juga mengapresiasi media massa yang berkenan memberi perhatian besar bagi pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia, dalam hal ini yakni kesehatan masyarakat di Kabupaten Asmat, Papua," tulis Humas Kementerian Kesehatan dalam rilisnya, (14/1).

Kemenkes menyebutkan berdasarkan laporan Dinkes Provinsi Papua, saat ini telah dikirimkan 3 ton pemberian makanan tambahan (PMT), 800 vial vaksin campak dan 10.000 pcs jarum suntik 0,5 ml ke Kabupaten Agats. Disebutkan  petugas kesehatan dari Dinkes Kabupaten Asmat masih berada di lapangan untuk melakukan imunisasi campak secara massal. "Kebutuhan obat lainnya sampai saat ini masih dilaporkan tercukupi," tambah rilis tersebut yang disiarkan melalaui situs  depkes.go.id.

Kemenkes juga menyatakan, telah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Papua dan terus mengumpulkan sejumlah data yang dibutuhkan dalam menentukan langkah penanggulangan, baik itu bantuan yang dapat diberikan oleh pemerintah pusat dan/atau pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan daerah dengan tetap memperhatikan pembagian kewenangan yang dimiliki antara pemerintah Provinsi dan Pusat.

Di tingkat pusat, Ditjen Kesehatan Masyarakat, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ditjen Pelayanan Kesehatan, dan Balitbangkes juga tengah menyiapkan tim yang akan melakukan visitasi, supervisi dan pendampingan bagi tenaga kesehatan yang akan diberangkatkan ke Kabupaten Agats, Papua, dalam waktu dekat.

Badan PPSDM Kemenkes juga akan melakukan intervensi, terutama dalam penempatan sumber daya manusia kesehatan (SDMK) di Kabupaten Asmat, baik melalui program Nusantara Sehat, wajib kerja dokter spesialis (WKDS), maupun penugasan khusus individu.

Disebutkan Kementerian Kesehatan telah menerima laporan bahwa RSUD Asmat menerima rujukan kasus campak atau morbili dan gizi buruk sejak 8 Januari 2018. Dilaporkan jumlah kasus campak tercatat sebanyak 22 pasien (6 pasien rawat inap, 16 pasien pulang rawat jalan).  Sementara itu, untuk kasus gizi buruk dilaporkan sebanyak 8 pasien (2 pasien rawat inap, 5 pasien rawat jalan, dan 1 pasien meninggal dunia).(rm)

BACA JUGA: