Poltracking Indonesia melakukan survei nasional evaluasi pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla meneropong peta elektoral 2019. Elektabilitas kandidat Capres 2019 Joko Widodo selaku petahana memperoleh 53,2% dan Prabowo mendapatkan 33,0%.

"Jika head to head antara dua kandidat terkuat maka elektabilitas Jokowi," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam pemaparan survei di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (26/11).

Hanta menilai Pilres 2019 hanya ada dua kandidat karena Jokowi dan Prabowo memperoleh angka yang cukup tinggi. Selain itu, Jokowi pasti akan diajukan kembali pada Pilpres 2019.

Gerindra akan sekuat tenaga membentuk poros pengusung Prabowo karena Prabowo turut memberikan insetif elektoral tinggi terhadap Gerindra.

Hanta mengatakan jika responden diberikan pertanyaan spontan siapa presiden yang akan dipilih Pilpres 2019. Maka Jokowi memperoleh 41,5% dan Prabowo mendapatkan 18,2%.

Poltracking juga mensurvei elektabilitas 30 nama kandidat yang terdiri dari Jokowi hingga Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Jokowi mendapatkan angka 47,9%, Prabowo 24,6%, Gatot Nurmantyo 2,2%, Agus Harimurti Yudhoyono 2,1% dan Anies Baswedan 1,6%.

"Jika 20 nama kandidat Jokowi 48,6% dan Prabowo 25,1%. Kalau 10 nama kandidat Jokowi kembali tertinggi 50,5% dan Probowo 26,4% serta jika 5 nama kandidat Jokowi 51,8%, Prabowo 27,0%, Agus Harimurti 3,6%, Gatot Nurmantyo 3,2% dan Anies Baswedan 2,8%," ucap Hanta.

Survei ini dilakukan mulai 8-15 November 2017. Survei ini menggunakan metode stratified multistage random dengan 2.400 responden minimal usia 17 tahun atau sudah menikah dengan margin eror +/- 2 % pada tingkat kepercayaan 95%.

Respoden diwawancara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewancara yang telah dilatih. Setiap pewancara bertugas mewawancarai 10 responden untuk setiap desa/kelurahan. (dtc/mfb)

BACA JUGA: