Jokowi-DPR Apresiasi TNI-Polri Terkait Pembebasan Sandera di Papua
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya atas kinerja TNI-Polri yang mampu membebaskan tiga desa yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Tembagapura, Papua. "Saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya atas nama rakyat kepada TNI dan Polri yang telah melakukan pembebasan sandera masyarakat tanpa ada cedera satupun masyarakat di Tembagapura," kata Jokowi, di Jakarta, Senin (20/11).
"Jadi kalau yang terjadi di Tembaga Pura ya itu memang kelompok kriminal bersenjata yang ingin membuat masyarakat takut. Itu saja. Tapi kan sudah diselesaikan," jelas Jokowi, seperti dikutip setkab.go.id.
Apresiasi juga disampaikan Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari. "Alhamdulillah dan terima kasih kepada semua aparat yang bekerja siang malam dalam operasi TNI-Polri yang sudah berhasil selamatkan sandera sebanyak 344 orang dimana 23 diantaranya anak-anak," ujarnya, seperti dikutip dpr.go.id.
Ia mengharapkan trauma yang dialami warga yang disandera bisa segera pulih. Menurutnya, semua Warga Negara Indonesia di mana pun berada memiliki hak yang sama atas rasa aman dan damai.
"Semoga trauma yang dialami warga yang disandera bisa segera dipulihkan dan setiap warga Indonesia di manapun, termasuk di bumi tercinta Papua punya hak yang sama, hak aman, dan kedamaian terbebas dari rongrongan kejahatan yang dilakukan OPM," pungkas politisi PKS ini.
Dijelaskan anggota dewan daerah pemilihan Solo ini, penyanderaan 1300 orang warga yang dilakukan oleh OPM di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, sudah menciderai kedaulatan NKRI.
"Meskipun sandera sudah dibebaskan , Tim Gabungan TNI/Polri harus menangkap dan menyeret semua pelaku ke depan hukum. Setiap jengkal tanah republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini jangan biarkan mereka kabur dan membuat kejahatan kembali di kemudian hari dan mencederai kedaulatan NKRI," tegas Kharis.
Keberhasilan membebaskan sandera dengan tetap mengedepankan dialog dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia oleh satuan gabungan TNI-POLRI ini, lanjutnya, menjadi langkah besar komitmen Indonesia di mata dunia internasional bahwa kita bisa melakukannya.
"Dunia internasional juga harus membuka mata dan melihat persoalan di Papua ini dengan lebih obyektif. Indonesia wabil khusus TNI dari kejadian ini kita bisa buktikan pada dunia, kita jaga HAM, dan tetap menjaga Keutuhan NKRI bersama," tutup Kharis. (mag)
- Tuntutan Jaksa Kasus Rasisme Papua Dinilai Tidak Mengacu Fakta Persidangan
- Bentrokan antara Anggota TNI dan Polri di Papua Jangan Sampai Meluas
- ICJR Ajukan Amicus Curiae dalam Perkara Dugaan Makar Aktivis Papua di PN Jakpus
- Hentikan Kriminalisasi Terhadap Aktivis Papua
- Imparsial: Hindari Cara-Cara Kekerasan di Papua
- Langkah Pemerintah Jadi Anggota Dewan HAM PBB Bakal Terhambat Kasus Papua
- Romo Magnis: Polisi dan TNI Jangan Terpancing Lakukan Kekerasan di Papua