Berdasarkan Survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) nilai elektabilitas Joko Widodo masih tinggi menjadi calon presiden tahun 2019 mendatang. Elektabilitas Jokowi berada dinilai 33 persen.

Pengamat politik Djayadi Hanan mengatakan, Jokowi bisa menang bila mempertahankan citra dan kinerja sampai tahun depan. Apalagi, bisa meraih tingkat kepuasan kerja mencapai diatas 70 persen.

"Syaratnya kalau kinerja tingkat kepuasan sangat tinggi di atas 70 persen, kemudian keadaan ekonomi sangat baik, lalu evaluasi masyarakat terhadap program-program dan kebijakan pemerintah sangat baik gitu. kalau syarat-syarat terpenuhi maka akan jadi kandidat yang populer dan mungkin juga dominan," kata Djayadi di Gedung PSI, Jalan Wahid Hasyim, Sabtu (4/11).

Dyajadi mengakui, Jokowi masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan kepuasan kinerja dan pertumbuhan ekonomi yang masih di sekitar 5 persen. Paling tidak bisa meraih 7 persen. Hal ini bisa menurunkan elektabilitas Jokowi Sendiri.

Sedangkan untuk Prabowo Subianto , kata Djayadi, masih butuh panggung menyalip elektabilitas Jokowi. Prabowo hanya mendapat nilai 25 persen lebih rendah dari nilai Jokowi.

Menurutnya elektabilitas Jokowi lebih tinggi dibandingkan Prabowo wajar karena yang dilawan petahana yang sering tampil di media. Prabowo panggungnya kurang, kemarin punya panggung di Pilkada DKI tapi setelah itu jarang.

Prabowo, kata Djayadi harus bisa mencari panggung positif ke masyarakat. Itu bisa meningkatkan elektabilitasnya. (dtc/mfb)

BACA JUGA: