Partai Golkar sudah sah mendukung Ridwan Kamil. Otomatis Golkar bergabung dalam koalisi bersama NasDem, PKB dan PPP.

Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanudin menghargai dengan keputusan yang diambil oleh Partai Golkar. Karena menurut dia, itu adalah hak dari setiap partai dalam menentukan sikap politik, khususnya di Pilgub Jabar.

"Awalnya mau koalisi dengan Golkar (di Pilgub). Tapi ternyata Golkar ke Emil (Ridwan Kamil). Ya sudah kita menghormati," kata TB, di Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu (28/10).

TB melanjutkan, saat ini partainya masih mempertimbangkan sejumlah nama untuk diusung di Pilgub termasuk Dedi Mulyadi yang merupakan kader Golkar. Selain itu Dedi adalah satu dari tujuh peserta yang hadir dalam acara Curah Gagasan yang digelar PDIP, Rabu (25/10) lalu.

"Semua yang hadir (dalam Curah Gagasan) semua mencuat (menjadi pertimbangan PDIP). Nanti diumumkan (siapa yang diusung) Ketua Umum dengan pertimbangan berbagai aspek," ujar Tubagus.

Ditanya peluang Dedi Mulyadi, TB enggan banyak berspekulasi. Namun yang jelas, partainya tetap memiliki peluang untuk mendukung Dedi Mulyadi dalam pesta demokrasi di Jabar.

"Kita lihat saja nanti, kader Golkar (Dedi Mulyadi) ikut ke mana," tandasnya.

Dengan kondisi itu, apakah Dedi akan hengkang dari Golkar? "Kita belum dapat surat (keputusan), jadi belum bisa berkomentar tentang apapun. Kecuali nanti sudah datang (surat) ke DPD Jabar, baru kita beri pernyataan," kata Dedi usai mengikut ´curah gagasan´ PDIP di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (25/10).

Ia mengaku belum bisa memutuskan akan berpindah partai atau tidak sebelum adanya kepastian dari Golkar. Sebab, apabila Golkar mengusung figur lain, hanya tersisa beberapa partai yang bisa menampungnya.

Dia menuturkan sejauh ini ada PDIP, Demokrat dan Gerindra yang belum menyatakan sikap di Pilgub Jabar. PDIP memiliki 20 kursi sehingga bisa mengusung calon sendiri, sementara Demokrat dan Gerindra juga bisa usung calon.

"PDIP punya 20 kursi, tapi dibalik ruang itu masih pada kosong kan ya, itu kosong (Demokrat-Gerindra) kita lihat perjalanannya," tutur dia.

"Ya kita lihat dulu keputusan partai (Golkar) baru kasih statemen (lanjutan)," menambahkan.

Dedi mengapresiasi langkah PDIP dengan mengundang tokoh sekaligus bakal calon gubernur menyampaikan gagasannya tentang masa depan Jabar. Meskipun dirinya merupakan pimpinan partai lain.

"Terima kasih kepada PDIP yang mengundang saya padahal posisi saya ketua DPD Golkar, tapi diberikan ruang untuk menyampaikan ekspresi dan gagasan saya," kata Dedi.

Sementara itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan hubungan Dedi Mulyadi dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri sangat baik. Namun, hingga saat ini PDIP tidak ada niatan untuk mendorong Dedi pindah ke partainya.

"Partai politik itu merupakan hak pribadi dan PDIP tidak ada niatan untuk mendorong orang-orang yang telah memilih partai politik untuk berpindah (partai)," ujar Hasto. (dtc/mfb)

BACA JUGA: