Polda Jabar memastikan temuan surat ancaman bom di mal Asia Plaza Sumedang tidak berkaitan dengan kelompok teroris. Surat teror tersebut diduga dipicu persaingan bisnis.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap manajemen mal itu. Jadi ini diduga motifnya persaingan bisnis," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus, Sabtu (14/10).

Menurut Yusri, bukan hanya sekali ini aja temuan surat ancaman bom. Sudah enam kali mal yang terletak di Jalan Mayor Abdurahman, Kabupaten Sumedang, itu diteror surat ancaman bom.

"Sudah enam kali ditemukan surat yang sama. Keenamnya terjadi beberapa bulan ke belakang ini," tuturnya.

Untuk saat ini, sambung Yusri, polisi tengah menyelidiki temuan surat ancaman tersebut. Polisi masih akan memeriksa sejumlah saksi.

"Kita masih selidiki kasus ini," kata Yusri. Polres Sumedang tengah menyelidiki temuan surat ancaman bom di sebuah mal. Teror tersebut membuat geger masyarakat.

Selebaran itu ditemukan di area parkir sepeda motor mal Asia Plaza, Jalan Mayor Abdurahman, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (13/10) kemarin. Dalam selebaran berupa tulisan cetak, penemu surat diminta untuk memecahkan kode yang dapat menuntun ke lokasi bom yang disebut-sebut jenis rakitan itu.

Isi surat tersebut ialah:

ANDA PECINTA MISTERI DETECTIVE?
PECAHKANLAH KODE INI SEBELUM PLAZA ASIA SUMEDANG MELEDAK KARENA BOM !
ANCAMAN INI SERIUS DAN TIDAK MAIN-MAIN.
KALIAN SAYA BERI WAKTU SAMPAI HARI MINGGU PUKUL 24.00 WIB.

KODE INI AKAN MENUNTUN ANDA MENEMUKAN SEBUAH BOM RAKITAN TYPE AXCL400 YANG BERDAYA LEDAK RADIUS 10 METER.

´TERDENGAR SUARA GEMURUH DI WAKTU TERTENTU.
MEMOTONG BAGIAN PUTIH YANG KERAS.
IRINGAN SORAK MENGANTARKAN KE NERAKA´

BILA SUDAH DIPECAHKAN, TEMUI AKU DI
13.1.19.10.9.4

Sebelumnya polisi menduga pembuat surat ancaman teror bom di mal Asia Plaza Sumedang kelompok teroris. Polisi juga mensinyalir pembuat surat mengerti cara merakit bom.

"Dilihat dari isi selebaran tersebut, kemungkinan dibuat oleh orang yang mengerti tentang kekuatan daya ledak bom, tidak tertutup kemungkinan juga jaringan teroris," ucap Kapolres Sumedang AKBP Hari Brata, Sabtu (14/10).

Dugaan tersebut lantaran dalam isi surat, peneror menuliskan jenis bom rakitan AXCL 400 yang berdaya ledak radius 10 meter.

Selain itu, menurut Hari, dugaan mengarah ke jaringan teroris lantaran pada 2005 pernah ada penangkapan teroris bernama Oman. Lalu pada 2016 ditangkap terduga teroris, Dadang Saefudin.

"Diduga adanya jaringan kelompok teroris yang bertujuan membuat teror di Sumedang," kata Hari.

Ia menambahkan pelaku juga diduga sudah mengenal area mal Plaza Sumedang. Sebab, pelaku menyimpan surat tersebut di tempat yang tidak termonitor kamera CCTV.

"Pelaku diduga sudah mengetahui situasi lokasi. Karena saat dicek CCTV, tidak termonitor kamera CCTV," ujar Hari. (dtc/mfb)

BACA JUGA: