JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan Bandara New Yogyakarta International Airport akan dapat dioperasikan pada 2019. Progres  pembangunannya dinilai mengalami perkembangan signifikan. Pembebasan lahan bandara yang berada di kabupaten Kulon Progo ini sudah mencapai 96 persen dari total lahan yang direncanakan seluas 587 hektare.

Bandara tersebut juga ditargetkan nantinya bisa didarati pesawat berbadan besar dan akan menjadi bandara internasional terbesar kedua di Indonesia setelah Bali.

"Saya sengaja datang kesini untuk memastikan progres pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) - Bandara Kulon Progo berjalan dengan baik," ujar Menhub Budi saat kunjungan kerja di lokasi pembangunan Bandara Kulon Progo, Minggu (8/10).

Setelah melihat perkembangan dilapangan, Menhub mengaku optimis, pembangunan Bandara Kulonprogo berjalan dengan baik. Menhub juga ammeinta  pembebasan lahan untuk bandara ini agar sesuai peraturan dan Undang-Undang yang berlaku.

"Kita akan tunduk dengan Undang-Undang, masyarakat diayomi dengan cara-cara yang baik. Untuk itu dari sisi pembebasan tanah harapannya bisa diselesaikan dengan baik," tegas Menhub, seperti dikutip dephub.go.id.

Menhub menyampaikan bahwa Yogyakarta adalah suatu kota yang sangat menghargai kearifan lokal, untuk itu ia meminta kepada PT. Angkasa Pura I untuk melakukan diskusi-diskusi dan pembahasan-pembahasan agar kearifan lokal itu ada di bangunan (Bandara Kulon Progo) ini.

Harapannya Bandara Kulon Progo ini akan menjadi kebanggaan masyarakat Yogyakarta dan dan menjadikan Yogyakarta destinasi wisata terbesar kedua setelah Bali. "Selain itu kalau kita punya uniqe selling point dan adanya kearifan lokal pasti akan memberikan ketertarikan turis mancanegara untuk datang berkunjung ke Yogyakarta ini" ujarnya.

Oleh karenanya itu , Menhub mengapresiasi rencana PT. Angkasa Pura I yang akan membangun salah satu kawasan bandara dengan konsep kampung wisata. "Jika satu hari ada 300 flight dikalikan 150 berarti kurang lebih ada 5000 orang, jadi setiap waktu ada kurang lebih 1000 orang turun dan naik tiap waktu," ungkapnya.

Pembangunan Bandara Kulon Progo tersebut, rencananya juga akan terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api Kedundang, Kulon Progo menuju Yogyakarta untuk mempermudah transportasi dari dan ke Bandara.

"Harapannya dari Stasiun KA Kulon Progo ke stasiun kereta api di Yogyakarta nantinya terintegrasi itu tidak di Stasiun KA Tugu melainkan di tempat lain atau bisa juga di Stasiun KA Lempuyangan. Kalau memang harus di Stasiun KA Lempunyangan akan butuh suatu tambahan bangunan baru," tutur Budi.

Menhub menjelaskan pembangunan bandara Kulon Program pada tahap I akan dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 130.000m2 yang ditargetkan rampung pada tahun 2019.

Sebagai informasi, Bandara Baru Yogyakarta yang ada di Kulon Progo ini dibangun di atas lahan seluas 587 hektare. Pembangunan Bandara ini tidak didanai oleh APBN tetapi oleh swasta. Bandara ini akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 10 juta penumpang per tahun, dengan runway sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 28 unit pesawat.

Sementara itu  Wakil Ketua Komisi V DPR Anton Sukartono Suratto yang sempat melakukan kunjungan spesifik ke proyek bandara tersebut bersama Bupati Kulon Progo, Senin (9/10) mengatakan pembangunan Bandara Kulon Progo sepatutnya mendapat dukungan semua pihak terutama Komisi V DPR, mengingat kapasitas Bandara Adisucipto saat ini kurang memadai.
 
Lokasi yang dipilih berada di Kecamatan Temon antara Pantai Congot dan Pantai Glagah meliputi Desa Palingan, Desa Sindutan, Desa Jangkaran dan Desa Glagah.
 
Direktur Utama Angkasa Pura I (AP I) Yogyakarta, Danang S Baskoro mengucapkan terima kasih atas dukungan Komisi V DPR selama ini, kerja sama semua pihak dan masyarakat Kulon Progo sehingga progres pembebasan lahan sudah sangat baik, tersisa hanya 4 % yang dalam proses penyelesaian.
 
"Kami termotivasi untuk segera membereskan ketersediaan lahan. Untuk pembangunan Bandara Kulon Progo PT. AP I menyiapkan Investasi Rp.10 triliun dan ditargetkan akan rampung pada Maret 2019," ujarnya, seperti dilansir dpr.go.id.

lebih lanjut dikatakan  Danang, Bandara Kulon Progo akan dikembangkan sejalan dengan misi PT. AP I mewujudkan konsep "airport city" di Yogyakarta. Memadukan bandara dengan kawasan logistik, industri serta wisata dalam satu kawasan ekonomi terpadu. (rm)

BACA JUGA: