JAKARTA, GRESNEWS.COM - Jaringan Advokat Publik (JAP) Indonesia mengutuk keras tindakan penyerangan terhadap kantor "Lokomotif Demokrasi" LBH-YLBHI yang dilakukan sekelompok massa yang patut diduga telah direncanakan sebelumnya.

Pada Senin dinihari (18/9), gedung LBH-YLBHI diserang oleh massa yang berasal dari beberapa organisasi. Penyerangan dilakukan dengan dalih ingin membubarkan acara diskusi yang sedang digelar di dalam gedung lokomotif demokrasi itu.

Koordinator JAP Indonesia Irwandi Lubis mengatakan, penyerangan terhadap gedung LBH-YLBHI merupakan tindakan barbar yang bertujuan memberangus hak-hak sipil dan politik warga negara.

"Kami yakin, massa ini di provokasi oleh informasi yang menyesatkan atau disinformasi, patut diduga ada tokoh intelektual dibalik penyerangan bar-bar ini, kami tidak yakin itu spontanitas massa," ungkap Irwandi dalam siaran pers yang diterima gresnews.com, Rabu (20/9).

Dia mengatakan, publik tidak boleh a historis dan melupakan sejarah, LBH-YLBHI sejak tahun 1970 silam, merupakan rumah bernaung bagi semua kaum, terlebih kaum miskin- papa yaitu para petani, nelayan, miskin kota, dan kaum marginal atau terpinggirkan. "Itulah khittah didirikannya LBH oleh para pendahulu," ujar Irwandi.

"Selain itu penyerangan ini juga menambah daftar ancaman terhadap para pegiat bantuan hukum dan para pembela publik," tegas Irwandi yang juga alumni LBH Medan ini.

"Untuk itu JAP Indonesia mencatat, dalam peristiwa ini, aparat penegak hukum khususnya Polri ´berutang´ atas pengungkapan peristiwa penyerangan gedung LBH-YLBHI ini, JAP Indonesia juga mendesak Polri bertindak cepat, tanggap dan serius mengungkap motif dan menuntaskan peristiwa ini, tidak hanya berhenti pada pelaku lapangan, tetapi hingga aktor intelektual dari peristiwa dan tindakan penyerangan ke gedung LBH-YLBHI tersebut," pungkas Irwandi. (mag)

BACA JUGA: