Polres Metro Jakarta Timur akhirnya menangkap 2 pelaku persekusi terhadap seorang yang videonya sempat viral di medsos. Polisi juga telah mengevakuasi ABG, berinisial M (15) yang menjadi korban persekusi dan intimidasi sekelompok ormas di Jakarta Timur.

"Sudah diamankan, ada dua orang inisial M dan U. Yang ada di video itu kan ada beberapa,sementara baru dua orang itu yang diamankan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo, Kamis (1/6).

Kedua orang itu dimankan Kamis (1/6) petang, tidak jauh dari lokasi kejadian di Cipinang, Jakarta Timur. Keduanya disebut Kapolres  diduga simpatisan sebuah ormas.  Satu orang merupakan simpatisan FPI, dan satu orang lainnya mengenakan seragam pencak silat dengan baju putih-putih bernama Sayap Pencak Silat.

Dijelaskan Kapolres, motif para pelaku melakukan persekusi didasari oleh fanatisme terhadap tokoh yang dikaguminya. Karena begitu fanatik ke tokohnya. "Enggak boleh tokoh mereka disakiti, terus mereka melakukan persekusi. Tidak boleh itu," jelasnya.

Andry menegaskan bahwa persekusi adalah tindakan yang bertentangan dengan undang-undangan. Pengertian persekusi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas.Apabila ada keberatan, masyarakat diminta mengambil jalur hukum, bukan malah melakukan tindakan main hakim sendiri.

"Equality and equity before the law. Semua orang sama di hadapan hukum, tapi penangannya (equity), kan ini anak di bawah umur, diintimidasi oleh puluhan orang, hukumnya (perlindungan anak) lebih dilindungi," terangnya.

Menurut Andry jika mereka merasa perlu dibina, harusya melalui mekanisme hukum. Tetapi ini anak kecil, belum punya pemikiran, sehingga tidak boleh melakukan street of justice, atau hukum di jalanan.

Sementara, juru bicara FPI Slamet Maarif megatakan bahwa kehadiran anggotanya di lokasi justru untuk menghindari warga tak main hakim sendiri.

"Itu anak menghina ulama terutama Habib Rizieq lewat postingan (di medsos) dan menantang umat Islam, masyarakat tidak terima cari tuh anak untuk di nasihat dan janji untuk tidak mengulangi," tuturnya. Menurutnya kehadiran anak-anak FPI untuk memastikan tidak ada main hakim sendiri.

Sebelumnya beredar video, seorang anak yang masih belasan tahun diinterogasi sejumlah orang. Dalam tayangan tersebut beberapa orang juga sempat mendaratkan pukulan ke kepala si Anak saat proses interogasi berlangsung. Ia dipersoalkan karena statusnya di Facebook yang dinilai menghujat tokoh pimpinan FPI. Saat itu keberadaanya dilacak dan digeruduk, ia juga dipaksa untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya menghujat  pihak tertentu di media sosial. (dtc/rm)

BACA JUGA: