Politikus senior Golkar Akbar Tandjung menyebut elektabilitas partainya menurun selama satu tahun kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua Umum. Akbar menyebut turunnya elektabilitas itu diketahui berdasarkan hasil survei.

"Bahkan ada waktu itu survei yang golkar itu 3,5 persen, walaupun itu bukan nasional. Tapi di sini kesimpulannya menurun. Bagaimana menurun ini kita bisa kita stop, kemudian kita melakukan langkah langkah supaya kita bisa naik kembali," kata Akbar di acara Refleksi Satu Tahun Partai Golkar kepemimpinan Setya Novanto, Ratna Lounge Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2017).

Akbar menyebut partainya selalu melakukan evaluasi untuk meningkatkan elektabilitas partai. Penilaian publik terhadap partai dan juga tokoh partai menjadi faktor penentu dalam pemilihan umum (pemilu).

"Besok kan kita lihat, penilaiannyakan pada waktunya nanti, pada waktu pemilu mendatang itu akan menentukan berhasil atau tidak. Juga ikut menentukan baik atau tidak ya tergantung bagimana pendapat publik terhadap partai dan tergantung publik juga pada tokoh tokoh partai dan kalau itu di jadikan sebagai bahan untuk di bicarakan dengan rapimnas ya bisa saja," paparnya.

Dia enggan mengaitkan tentang nama Novanto yang disebut di kasus e-KTP dengan elektabilitas partai berlambang pohon beringin tersebut. Akbar mengatakan, pihaknya akan lebih memperhatikan opini publik. (dtc/mfb)

BACA JUGA: