FAKTOR tidak langsung yang turut berkontribusi terhadap intensi cerai adalah faktor pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang istri, intensi cerainya semakin rendah.

Demikian salah satu poin Disertasi berjudul Model Penjelasan Intensi Cerai Perempuan yang dipertahankan oleh Asniar Khumas saat menempuh ujian terbuka program doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, dikutip laman UGM, kemarin.

Asniar menganalisis data penelitian terhadap 197 subjek. "Disimpulkan model penjelasan intensi cerai perempuan dipengaruhi daya tarik negatif hubungan perkawinan, yaitu, mengalami kekerasan dalam rumah tangga, suami tidak bertanggungjawab dan menghadapi kenyataan suami tidak setia. Intensi bercerai tersebut diiringi oleh keyakinan kuat akan mendapat pasangan baru apabila bercerai."

Asniar Khumas berpandangan ada dua kondisi yang mencerminkan perjalanan perkawinan pasangan suami istri. Pertama, perkawinan tetap bertahan karena hal-hal yang menyenangkan yang menjadi dasar perkawinan, baik bersifat fisik maupun psikis. Kedua, perjalanan perkawinan berakhir pada perceraian karena hilangnya daya tarik positif perkawinan. Bahwa relasi yang terjalin dalam perkawinan membawa penderitaan atau sikap negatif terhadap perkawinan. "Beberapa kasus memperlihatkan istri mengalami kekerasan fisik, verbal dan seksual dalam rumah tangga, kurang tanggungjawab, istri dan anak tidak dinafkahi, suami berselingkuh atau melakukan poligami," terangnya.

Asniar Khumas menyatakan di samping daya tarik utama, terdapat daya tarik lain yang mempengaruhi perceraian yaitu daya tarik alternatif, berupa alternatif kehidupan lebih baik setelah bercerai. Daya alternatif ini mencakup menikah kembali dengan pasangan yang berbeda, membentuk sebuah hubungan yang lebih informal dengan pasangan lain, atau tetap sendiri dan berkomitmen untuk tidak menikah.

"Dalam pandangan teori perilaku, daya tarik alternatif inilah yang menjadi salah satu alasan bercerai perempuan sebagai faktor kontrol terhadap perilaku, sehingga sangat berkaitan dengan keyakinan mudah atau tidaknya perceraian diwujudkan," ungkap Asniar.

BACA JUGA: