JAKARTA - Beberapa waktu lalu Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, sempat melontarkan pernyataan yang menyebut bila PLN mengalami kekurangan pasokan batu bara akan menyebabkan terjadi pemadaman listrik PLN secara bergiliran hingga Maret 2021. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh pasokan batu bara yang tidak stabil terlebih lagi terjadi banjir di Kalimantan Selatan yang merupakan produsen batu bara.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menilai pernyataan Faisol Riza sungguh tak beralasan. Lantaran. kata dia, semua pengusaha batu bara sudah menyatakan komitmen untuk memasok batu bara ke PLN sesuai target Domestic Market Obligation (DMO).

"Sejak 2018, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan untuk memberlakukan kebijakan DMO batu bara," kata Fahmy Radhi kepada Gresnews.com, Kamis (28/1/2021).

Lanjut Fahmy, melalui Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No.1395 K/30/MEM/2018 menetapkan target pasokan batu bara ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 25% dari total produksi batu bara dan menetapkan harga jual batu bara ke PLN sebesar US$70 per metrik ton.

"Tujuan penetapan DMO harga batubara adalah memenuhi kepentingan PLN, maupun kepentingan pengusaha batubara ditengah fluktuasi harga batubara di pasar global," jelasnya.

Menurut Fahmy, pada saat harga batu bara melambung tinggi, pengusaha menjual batu bara ke PLN dengan harga batas atas (ceiling price) sebesar US$70 per metrik ton.

Sebaliknya, pada saat harga batu bara terpuruk rendah, maka PLN harus membeli batu bara dengan harga batas bawah (flooring price) sebesar US$55 per metrik ton.

"Sedangkan penetapan target pasokan sebesar 25% dari total produksi batu bara bertujuan untuk menjamin pasokan batu bara ke PLN, sehingga tidak menggangu operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dalam penyediaan listrik bagi konsumen," terangnya.

Fahmy menuturkan bahwa selama 3 tahun terakhir, pasokan batu bara ke PLN cenderung di bawah target DMO ditetapkan.

Namun, tidak tercapainya target pasokan itu tidak pernah menjadi masalah yang berarti bagi PLN dalam mengoperasikan PLTU untuk memasok setrum ke pelanggan.

"Dalam kondisi tersebut, pendapat Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, yang mengatakan bahwa kekurangan pasokan batu bara ke PLN akan menyebabkan terjadi pemadaman listrik PLN secara bergiliran hingga Maret 2021, sungguh tidak beralasan," tuturnya.

Lebih-lebih, kata Fahmy, semua pengusaha batu bara sudah menyatakan komitmen untuk memasok batu bara ke PLN sesuai target DMO.

Hanya komitmen yang kuat itu kadang justru dilemahkan oleh kebijakan Kementerian ESDM yang tidak istiqomah. Diantaranya membebaskan denda ditetapkan bagi pengusaha yang tidak memenuhi target pasokan batu bara ke PLN.

"Selama pemerintah istiqomah terhadap aturan DMO dan pengusaha batu bara tetap berkomitmen memasok batu bara ke PLN sesuai target ditetapkan dalam DMO, mustahil terjadi pemadaman listrik bergilir sepanjang 2021," pungkasnya.

Pemerintah sendiri memastikan tidak akan ada pemadaman bergilir oleh PT PLN (Persero), meskipun saat ini stok batu bara dalam kondisi kritis dampak dari banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menegaskan listrik akan tetap menyala.

"Insya Allah nggak ada pemadaman listrik. Nggak ada kekurangan pasokan listrik. Tugas kita menjamin listrik tetap menyala," tuturnya saat konferensi pers, Rabu (27/01/2021).

Begitu pun hingga Februari, Maret, dan seterusnya, menurutnya pihaknya tetap akan memastikan masyarakat tidak akan mengalami kekurangan pasokan listrik.

Pada Februari, lanjutnya, meski PLN memerlukan tambahan pasokan batu bara sebanyak 1,2 juta ton, para produsen batu bara sudah berkomitmen untuk tetap memasok batu bara ke PLN.

Rida mengatakan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara akan terus mengawal mandatori pemenuhan batu bara untuk domestik atau DMO. Sehingga sampai Maret pun pasokan listrik akan tetap dalam kondisi aman.

"Sekuat mungkin kita berusaha di tengah kondisi kaya gini lagi pandemi, listrik harus nyala terus," imbuhnya. (G-2)

 

BACA JUGA: