JAKARTA - Selama ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta kerap meleset dari target yang ditetapkan. Padahal, mengelola ibu kota negara, membutuhkan anggaran yang besar untuk mengatasi berbagai persoalan, seperti banjir, kemacetan, pengelolaan sampah dan sebagainya. Diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan PAD.

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan PAD DKI Jakarta adalah memaksimalkan sistem pajak daring (online). "Artinya, kita harus punya konsep dan strategi, salah satunya dengan sistem online," kata Riza kepada Gresnews.com seusai acara diskusi di Jakarta, Rabu (11/3).

Politisi Partai Gerindra itu menilai banyak faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target PAD DKI Jakarta saat ini, seperti adanya perang dagang Amerika Serikat-China, pelambatan ekonomi global, wabah virus korona, serta rendahnya kinerja dan integritas para pegawai penarik pajak dan retribusi.

Salah satu program yang akan digulirkan Riza jika ia menjadi wakil gubernur DKI, yakni penerapan pajak daring. Program itu, menurutnya, sesuai dengan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Untuk diketahui, Anies telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) 98/2019 tentang Pelaporan Data Transaksi Usaha Wajib Pajak Secara Elektronik.

Riza mengatakan, kalau sistem pajak daring berjalan maka dengan sendirinya tidak ada lagi `permainan-permainan` atau pengemplang pajak. "Semuanya transparan, terbuka, terdata, tercatat, terkoreksi, terkonfirmasi," ujarnya.

Ia juga merasa yakin strategi pajak daring akan meningkatkan 20% PAD DKI Jakarta dibandingkan dengan saat ini. Selain itu yang juga penting adalah membenahi mental para pejabat pengambil kebijakan dan wajib pajak, terutama pengusaha. Bila mereka memiliki integritas maka PAD DKI Jakarta dapat meningkat drastis.

"Ini kan jadi sehat ekonomi, perdagangan jadi sehat, kalau pengusaha tidak lagi `main` pajak dengan aparat pajak," ujar Riza.

(G-2)

 

BACA JUGA: