JAKARTA - Indonesia memiliki tingkat keberagaman cukup kompleks, dari jumlah pulaunya mencapai 17.000 hingga keragaman dalam berbahasa, agama dan sukunya. Semuanya diikat dalam satu kesatuan dengan Pancasila sebagai pemersatu bangsa.

Politisi Golkar Akbar Tanjung menyebut keberagaman itu memang dibutuhkan agar Indonesia bisa semakin maju. Namun tentu saja keragaman itu dikelola sehingga akan saling menguatkan bukan membuatnya menjadi tercerai-berai.

"Sebagai bangsa kita memiliki semua memiliki kepentingan bersama agar kehidupan Indonesia ke depan bisa lebih baik dan saya meyakini sebagai orang beragama bahwa Tuhan menciptakan seorang laki-laki dan perempuan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal satu sama lain," kata Akbar kepada Gresnews.com, Kamis (29/8). 

Ia mengungkapkan saling mengenal itu artinya saling berkomunikasi, berinteraksi, saling menghormati dan tidak saling mencurigai. Lantaran pada dasarnya semua agama mengajarkan kebaikan pada para penganutnya juga melarang untuk terpecah-belah.

Sementara itu, menurut pengelola Nurcholis Madjid Studies Budhy Munawar Rachman, tantangan yang paling besar dari kebangsaan adalah keragaman. Indonesia selama ini dibangun berdasarkan keragaman budaya, agama, dan ras. Bahkan dari segi ekologi juga beragam flora dan flaura. "Itu sudah bagian dari spirit keindonesiaan kita dan sekarang ini mengalami banyak tantangan karena memang dalam satu proses transisi menuju demokrasi," ungkapnya.

Semasa Orde Baru, soal keragaman itu, dipecahkan dengan cara yang "tegas", namun tidak membangun dari budaya sendiri. Saat ini Indonesia sedang menjalani proses belajar agar bisa terus maju sebagai bangsa. Indonesia bisa mengatasi masalah ini bila ada kesamaan sikal dalam memahami keragaman agama, budaya dan ras.

Masyarakat harus belajar untuk standing (saling memahami), kedua, respect (saling menghormati). Kalau kedua hal ini bisa dikembangkan baik secara individu mapun di masing-masing komunitas dapat memupuk toleransi dan keberagaman di Indonesia. (G-2)

 

 

BACA JUGA: