JAKARTA, GRESNEWS.COM - Polisi Australia mengklaim berhasil menggagalkan rencana serangan teror yang berkaitan dengan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dua orang yang masing-masing berusia 24 bernama Omar Al-Kotobi dan Mohammed Kiad 26 tahun ditangkap. Mereka akan dihadapkan ke pengadilan, Rabu (11/2) waktu setempat.  

Seperti dilansir AFP, Rabu (11/2), pengerebekan dilakukan oleh kepolisian New South Wales (NSW) pada Selasa (10/2) waktu setempat, di sebuah properti yang ada di wilayah pinggiran Sydney. Polisi menyita sebuah bendara ISIS dari sebuah rumah di Sydney.

Polisi juga menemukan sebilah pisau berburu di rumah mereka yang terletak di Fairfield, pinggiran Kota Sydney.Sebuah rekaman video berisi rincian mengenai rencana serangan atas nama ISIS juga ditemukan.

Mereka dijerat dakwaan merencanakan aksi terorisme. Tidak disebutkan lebih lanjut identitas kedua pria yang ditangkap.

"Kami meyakini kedua pria tersebut berpotensi membahayakan orang lain, bahkan mungkin membunuh menggunakan salah satu barang yang kami identifikasi dan temukan kemarin, kemungkinan sebuah pisau," kata Deputi Komisioner Kepolisian NSW, Catherine Burn.

Lebih lanjut, Burn menduga rencana serangan ini masih berkaitan dengan ISIS yang merajalela di Irak dan Suriah. Ditemukan benda-benda berbau ISIS di dalam properti tersebut.

"Sejumlah benda yang ditemukan antara lain, sebuah parang, sebuah pisau berburu, sebuah bendara jahitan sendiri yang melambangkan organisasi teroris ISIS dan juga sebuah video yang menunjukkan seorang pria tengah berbicara soal rencana serangan," jelas Burn.

"Kami menduga kedua pria ini bersiap melakukan serangan kemarin (10/2). Kami mengumpulkan informasi, kami mendapat informasi tambahan yang mengindikasikan serangan akan segera dilakukan. Maka kami pun bertindak," imbuhnya.

Kedua pria itu, lanjut Burn, tidak dikenal oleh polisi. Bahkan kesatuan anti-teror baru menyadari keberadaan mereka setelah mendapat informasi pada Selasa (10/02).

Dalam keterangan terpisah, Premier negara bagian New South Wales, Mike Baird menyatakan, potensi insiden mengerikan telah berhasil dihindarkan.

"Hal yang mereka rencanakan sangat mengganggu. Tentu, kekacauan telah dihindarkan kemarin dan untuk itu, kita harus bersyukur," sebutnya.

Penangkapan kedua pria itu merupakan bagian dari operasi penggerebekan terhadap individu-individu yang dicurigai anggota dan simpatisan ISIS. Sejauh ini, sedikitnya 11 orang telah ditahan di Sydney dan Brisbane dengan tuduhan pelanggaran terkait aksi terorisme.

Australia semakin meningkatkan keamanan dan kewaspadaannya terhadap terorisme setelah insiden penyanderaan maut di kafe Sydney pada Desember 2014 lalu, yang menewaskan dua sandera dan pelaku yang diketahui pendukung ISIS bernama Man Haron Monis.

Ia menyandera 18 orang di sebuah kafe di Sydney, 15 Desember 2014 lalu. Penyanderaan yang berlangsung selama 16 jam tersebut berakhir ketika aparat keamanan Australia menyerbu.

Sebanyak dua sandera tewas, yakni manajer kafe Tori Johnson, 34, dan barista bernama Katrina Dawson, 38 tahun. Adapun pelaku penyanderaan, Man Haron Monis, tewas setelah menembak dirinya sendiri. (dtc)

BACA JUGA: