JAKARTA - Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Yuna Farhan mengatakan kasus-kasus korupsi yang saat ini ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kebanyakan melibatkan kader dari partai politik.

Yuna mencontohkan pada kasus terbaru yang melibatkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus dugaan suap impor daging sapi impor. Ia mensinyalir hal ini  diduga karena tingginya biaya untuk menjalankan dan mengelola partai politik.

"Kita melihatnya lagi-lagi menunjukkan sistem politik yang high cost, sehingga mendorong parpol, semuanya, terjebak dalam pusaran itu," ungkap  Yuna Farhan di Jakarta, Minggu (3/2).

Lebih lanjut Yuna mengatakan parpol di Indonesia membutuhkan dana besar menjelang  Pemilu 2014. Dengan demikian parpol tersebut diduga mengerahkan para kader yang menjabat di pos-pos pemerintahan untuk mencari dana, sehingga terjadilah korupsi.

"Mereka akan main di pos-pos yang mereka tempati. Mereka merasa kalau nggak ada amunisi banyak, maka sulit menghadapi pemilu. Akhirnya ada juga yang terjebak permainan impor," ujarnya.

Oleh karenanya, Yuna mewanti-wanti kepada masyarakat untuk terus mewaspadai upaya-upaya tidak halal yang mungkin dipraktikan oleh parpol untuk mengumpulkan dana menghadapi Pemilu 2014.



BACA JUGA: