Janji massa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI ditepati, jalannya shalat Jumat dan zikir bersama berlangsung tertib. Para peserta aksi yang tak bisa masuk ke kawasan Monas meluber hingga jalan Medan Merdeka Selatan dan trotoar yang terletak di depan kantor Gubernur DKI Jakarta.

Kendati hujan turun membasahi seluruh wilayah Jakarta Pusat, para peserta aksi ini tak terlihat panik atau berlarian untuk mencari tempat berteduh. Ratusan ribu peserta yang terdiri dari laki-laki dan perempuan tersebut justru memilih bertahan duduk bersila di atas alas sajadahnya masing-masing.

Mereka terlihat konsentrasi mendengarkan khotbah dari seorang khotib yang berbicara dari tengah kawasan Monas menggunakan speaker. Tepuk tangan sempat membahana kala sang khotib mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Yusuf Kala ikut melakukan ibadah sholat Jumat bersama ratusan ribu massa di Monas.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut aksi yang telah dilakukan tersebut monumental dan menunjukkan kedewasaan bersikap umat Islam. "Aksi damai kali ini akan dicatat dalam sejarah bangsa Indonesia, sebagai aksi yang sangat monumental perjuangan umat Islam dalam menuntut keadilan. Dan aksi ini juga menjadi bukti bahwa umat Islam Indonesia sangat dewasa dalam menggunakan hak konstitusionalnya dan ini sangat positif untuk pembangunan demokrasi yang terhormat dan bermartabat di Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid, Jumat (2/12).

Zainut juga mengatakan bahwa aparat keamanan yang berjaga telah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Pihaknya sangat mengapresiasi pengawalan yang dilakukan dengan baik tersebut. Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah kerumunan massa juga dinilainya sebagai sikap yang patut dihargai. Kehadiran tersebut membuktikan bahwa pemerintah peka terhadap tuntutan yang diajukan oleh massa. (Edy Susanto/gresnews.com/dtc)

BACA JUGA: