Kekeringan merupakan salah satu bentuk bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak luas dan memiliki sifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan). Bencana kekeringan juga akan berdampak pada kesehatan manusia, tanaman dan hewan.

Kekeringan akan menyebabkan matinya pohon-pohon, tanah menjadi tandus dan gundul yang pada akhirnya ketika musim hujan datang akan menyebabkan tanah menjadi mudah tererosi dan bisa menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor serta banjir. Dampak lain yang tak kalah berisiko adalah hilangnya bahan pangan akibat tanaman pangan dan ternak mati.

Petani kehilangan mata pencaharian yang akhirnya bisa menyebabkan bencana kelaparan. Kemarau yang berkepanjangan membuat sebagian wilayah di Indonesia mengalami kekeringan parah. Seperti yang dialami warga kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor.

Di kedua wilayah ini kekeringan hebat mengakibatkan warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di Kabupaten Bekasi, wilayah yang dilanda kekeringan semakin meluas, salah satunya adalah di wilayah Jatiasih.

Danau Jatiasih yang biasanya dipenuhi air kini kering kerontang. Sepanjang mata memandang yang terlihat hanya retakan tanah kering. Hewan-hewan ternak milik warga pun terpaksa memakan sisa-sisa rumput yang sebagian telah mengering.

"Biasanya waktu masih saya nandur padi tapi sekarang kering begini," kata Salih (50) salah seorang warga Jatiasih. Salih menambahkan, dampak kekeringan selain sulit mendapatkan pasokan air bersih juga membuat dia kehilangan mata pencaharian. "Hasil nandur dulu kan bisa saya jual, sekarang cuma bisa nanem palawija aja buat nutup kebutuhan," tambahnya.

Masalah kekeringan dan kekurangan air bersih juga dihadapi oleh masyarakat di kabupaten Bogor Jawa Barat. Seperti yang dialami oleh warga di desa Cijayanti Kecamatan Sentul Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di daerah ini warga terpaksa memanfaat kan air kubangan yang berasal dari aliran sungai yang mulai mengering untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

Warga pun harus bergantian untuk mendapatkan air dari kubangan ini. "Cuma ini yang tersisa di desa Cijayanti, yang lain udah kering," tutur seorang warga sembari menimba air ke dalam ember sedikit demi sedikit.

Bencana kekeringan ini memang diperkirakan masih akan mengancam sebagian wilayah Indonesia hingga akhir tahun. Hal ini terjadi karena adanya fenomena El Nino yang tahun ini diprediksi mencapai titik terkuatnya.

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan fenomena El Nino akan mencapai puncaknya pada akhir tahun ini. Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperediksi Indonesia akan terkena dampak penguatan El Nino hingga November dan Desember 2015. (Edy Susanto/Gresnews.com)

BACA JUGA: