JAKARTA, GRESNEWS.COM - Anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki membantah pemberitaan media bahwa pemerintah memberikan kesempatan kepada Total Group untuk melanjutkan pengelolaan Blok Mahakam yang seharusnya berakhir pada 2017 mendatang. Isu tersebut muncul menyusul pertemuan CEO Total Group Patrick Pouyanne dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, Jakarta, Jumat (15/5) sore.  

Akibat pertemuan yang juga dihadiri Menteri ESDM Sudirman Said itu beredar di media massa  bahwa  Total Group ‘diberi’ kesempatan untuk melanjutkan pengerjaan Blok Mahakam.

Namun, menurut Teten, pertemuan itu hanya mendiskusikan beberapa aspek terkait Blok Mahakam yang akan berakhir kontraknya pada tahun 2017. Salah satu aspek yang dibahas adalah peralihan Blok Mahakam dari Total E&P Indonesia ke PT Pertamina (Persero) pada 1 Januari 2018.

"Yang benar adalah Total mengatakan kepada Presiden sudah siap menerima keputusan bila Blok Mahakam akan dioperasikan oleh Pertamina," tegas Teten seperti dikutip setkab.go.id.

Bahkan dalam pertemuan tersebut, menurut Teten, Total juga mengatakan siap mengantarkan masa transisi bagi Pertamina agar setelah Pertamina jadi operator benar-benar siap dan tidak ada hambatan termasuk dalam alih informasi dan teknologi.

Dalam pertemuan dengan Presiden itu, Total juga menyatakan komitmennya untuk tetap berinvestasi di Indonesia. "Mereka menyampaikan dua hal, pertama, mereka menyatakan komitmen untuk terus berinvestasi setelah berada di Indonesia lebih dari 50 tahun, dan mereka terus ingin ada di sini untuk terus membangun migas di Indonesia," jelas Menteri ESDM Sudirman Said.

Sudirman menambahkan, pihak Total memahami bahwa Indonesia menginginkan perusahan Minyak Nasional yakni Pertamina untuk melanjutkan pengelelolaan blok Mahakam sebagai operator. "Presiden berikan waktu selambatnya sebulan dari sekarang harus ada kesepakatan yang saling menguntungkan," tambah Sudirman.

Kesepakatan saling menguntungkan tersebut yaitu adanya kepastian bahwa Total dapat terus berinvestasi di Indonesia. Selain itu, Total juga harus melakukan transfer teknologi sehingga Pertamina siap menjadi operator Blok Mahakam sepenuhnya pada tahun 2018. Sebab sebagai penghasil gas terbesar di Indonesia, Pemerintah ingin menjaga tingkat produksi Blok Mahakam dengan memberlakukan masa transisi yang baik.

BACA JUGA: