JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku tidak bisa menutup pabrik gula milik BUMN yang notabenenya sudah tua. Alasannya masih ada asosiasi tebu rakyat yang berhubungan langsung dengan pabrik gula tersebut.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku memang masih banyak pabrik gula yang sudah tua namun pabrik gula tersebut berbasis tebu rakyat. Oleh karena itu, pemerintah akan mengembangkan dan merevitalisasi pabrik gula tersebut. Proses revitalisasi ini dengan meningkatkan rendemen dan prosesnya akan dimodernisasi sehingga menghasilkan gula yang lebih baik dan bibit dari petani tebu ditingkatkan sehingga produksinya meningkat.

Kendati demikian, Rini mengaku akan mengurangi jumlah pabrik gula yang tidak memiliki kerjasama dengan tebu rakyat. Maka dari itu, Rini berencana melakukan kunjungan untuk bertemu dengan asosiasi tebu di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk mengetahui hubungan langsung antara asosiasi dengan pabrik gula.

"Bukan penutupan pabrik gula, tapi ada kemungkinan pabrik gula yang berkurang. Jadi kita lihat apakah pabrik gula bekerjasama dengan tebu rakyat atau tidak," kata Rini di Komisi VI DPR RI, Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (6/4).

Sementara itu, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan pemerintah hanya akan menutup pabrik gula yang tidak produktif karena selama ini banyak pabrik gula yang menjual dengan harga diatas Harga Pembelian Petani (HPP), sehingga pada akhirnya konsumen yang menentukan apakah membeli atau tidak. Jika pada akhirnya konsumen tidak membeli dari produksi pabrik gula tersebut, maka pada akhirnya pabrik gula tersebut hanya menjadi beban bagi pemerintah.

Apalagi hampir semua pabrik gula BUMN menyimpan gula di gudang bukan milik perusahaan BUMN tetapi milik pedagang. Artinya perusahaan BUMN bergantung kepada pedagang, seharusnya perusahaan BUMN tidak bergantung kepada pedagang. Perusahaan BUMN selayaknya bekerja sama dengan para petani tebu untuk meningkatkan industri dalam negeri.

Dia menegaskan apa yang dilakukan oleh perusahaan BUMN dengan menyimpan gula milik pedagang, sama saja melakukan tindakan penimbunan. Dia pun mengaku seharusnya perusahaan BUMN membuka gula kepada masyarakat agar harga gula menjadi turun. "Yang penting bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Rachmat.

BACA JUGA: