JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan karyawan perusahaan General Motors tidak perlu khawatir atas penutupan pabrik otomotif General Motor (GM) akhir Juni mendatang. Saleh mengaku, pihak GM bersama Kemenperin telah membahas sejumlah persoalan diantaranya soal produksi dan hak-hak karyawan.

"Saya sudah bertemu perwakilan GM dan intinya mereka akan bertanggung jawab menjamin nasib karyawan sesuai aturan ketenagakerjaan," ujar Saleh usai rapat koordinasi tertutup lintas Kementerian di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (2/3).

Dalam keterangannya, Saleh tampak optimis pihak GM akan memenuhi janji kompensasi kepada para pekerja dan akan membayar full 9-10 bulan gaji sesuai masa kerja. Terkait jumlah tenaga kerja, sejak masa operasi bulan Maret 2013 lalu, pabrik otomotif asal Amerika tersebut dikabarkan merekrut karyawan asal Indonesia sebanyak 500 orang.

Saleh mengatakan, sebagian besar tenaga kerja Indonesia di GM memiliki kompetensi dan keterampilan yang memadai. Atas dasar itu, Saleh menyebut, peluang pekerja Indonesia terbuka lebar untuk dipanggil kembali pihak GM bilamana suatu saat dibutuhkan.

"Tenaga kerja kita kan sudah berpengalaman dan bahkan ada juga lulusan dari luar negeri. GM pasti bersedia merekrut mereka dan memprioritaskan tenaga pekerja yang sudah di-PHK daripada harus mendidik ulang karyawan baru," ujar Saleh.

Pernyataan Menperin tersebut diperkuat dengan peluang keberlanjutan investasi GM di Indonesia. Dalam pertemuan di Kemenperin beberapa waktu lalu, pihak GM mengaku tetap optimistis dengan pasar Indonesia.
 
Saleh mengatakan, dalam beberapa waktu kedepan ada niat dari GM untuk kemungkinan membangun pabrik otomotif kembali bekerjasama dengan merek Wuling dari Tiongkok di Indonesia. Saleh menerima bocoran, pihak GM dan mitra bisnisnya Wuling digadang-gadang menargetkan angka produksi otomotif yang cukup fantastis.

Saleh menyebut, masa aktif produksi akan dimulai tahun 2017 dan menargetkan sebanyak 150 ribu unit mobil per tahun dengan nilai investasi sekitar US$ 700 juta.

"Mereka akan membangun pabrik, memproduksi, dan memasarkan mobil bermerek Wuling di Indonesia," kata Saleh.

Direktur Keuangan General Motors Indonesia Manufacturing Pranav Bhatt sempat melontarkan alasan penutupan produksi di Indonesia. Usai bertemu Menperin, pihak manajemen GM mengaku telah merugi hingga ratusan juta dollar selama periode 2013-2014.

Total kerugiannya mencapai 200 juta dollar AS (Rp 2,59 triliun). Sejak awal operasi hingga sekarang, rata-rata setiap bulannya perusahaan menelan kerugian sebesar 4 juta dollar AS (Rp 51,9 miliar).

BACA JUGA: